Michigan : Seorang mahasiswa di Michigan, Amerika Serika,t terkejut bukan kepalang. Bagaimana tidak? Para agen FBI sekonyong-konyong mengepungnya. Gara-garanya, seorang tetangga menyaksikan dia sedang berjalan membawa panci presto, lalu menghubungi polisi.

Padahal, Talal Al Rouki, nama mahasiswa itu, hanya menggunakan panci itu untuk memasak nasi tradisional Arab Saudi, Kabsa. Nasi dengan aroma rempah tajam dan kaya bumbu itu lalu ia bawa ke rumah temannya. Masih dengan wadah yang dipakai untuk memasaknya.

Saat blok apartemennya dikepung polisi, Talal mengaku dimintai keterangan agen FBI.

"Mereka menanyakan soal kuliahku, kapan aku sampai di AS, dan apa yang aku lakukan untuk mengisi waktu luang," kata dia kepada media Arab Saudi, Oukaz, seperti dilansir News.com.au, Senin (13/5/2013).

Ia menambahkan, FBI lalu mengatakan, "Berhati-hati membawa benda-benda semacam itu (panci presto)."

"Hantu" Bom Boston

Bagaimana panci presto bisa memancing kecurigaan sedemikian rupa? Itu ada kaitannya dengan bom di ajang Boston Marathon, 15 April 2013 lalu.

Dua bom, yang meledak nyaris bersamaan, hanya dalam jeda waktu 12 detik, berupa panci presto yang dirangkai dengan bahan peledak dan disembunyikan di dalam tas ransel.

Bom yang menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya diduga dilakukan dua bersaudara, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev. Tamerlan meninggal dunia ditembus timah panas polisi, sementara adiknya kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum. Dengan ancaman hukuman mati. (Ein/*)



mungkin FBI nya lapar ingin mencicipi nasi rempah