Minggu, 28 April 2013 | 06:00 WIB

inilah..com, Jakarta - Partai Damai Sejahtera (PDS) tetap berharap dapat menjadi peserta Pemilu 2014. Meski demikian PDS masih menunggu hasil putusan Mahkamah Agung (MA) terkait gugatan partai politik (parpol) untuk menjadi peserta pemilu.

"Kami berharap PDS bisa ikutan meramaikan pesta demokrasi melalui Pemilu 2014. PDS tetap menghargai apapun putusannya, kami belajar bersabar walaupun putusan yang paling menyakitkan sekalipun yaitu PDS tidak lolos," kata Ketua Umum PDS Deny Tewu, di Jakarta, Sabtu (27/4/2013).

Menurutnya, saat ini PDS tetap menunggu salinan resmi dari MA meskipun saat ini sudah banyak rumor yang berkembang. "Putusan resmi dari MA belum keluar, tapi rumor banyak beredar, ada yang bilang PDS lolos dan ada yang bilang tidak," imbuhnya.

Dia menuturkan, kalaupun PDS tidak lolos, bukanlah akhir dari perjuangan.

"Saya pribadi berpendapat kalau tidak 2014 masih ada 2019 dan seterusnya. Kalau bukan saya masih banyak orang lain bahkan generasi selanjutnya yang dapat melanjutkan perjuangan, karena perjuangan PDS adalah perjuangan sejarah politik komunitas Kristiani sejak negara ini merdeka, semangat ini tidak akan pernah padam selama NKRI tetap eksis di republik ini," tuturnya.

Dia mengharapkan masyarakat dapat terus bersabar dan menegakkan hukum. "Saya harap masyarakat tetap sabar karena musuh besar demokrasi adalah ketidaksabaran, dan konsisten jadikan hukum sebagai panglima sekalipun putusan itu menyakitkan bagi kita, sekali Indonesia tetap Indonesia God bless Indonesia," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, belum diputusnya gugatan beberapa parpol yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) maupun MA. Padahal Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menutup pendaftaran Daftar Caleg Sementara (DCS) bagi parpol-parpol. KPU sangat berpotensi melecehkan hukum di negara ini.

"Di PTTUN juga masih ada beberapa parpol yang gugatannya belum diputus atau diterima. Padahal KPU sudah menutup pendaftaran DCS," ungkap Ray.

Dia berpendapat, kalau KPU tidak memberikan toleransi memperpanjang waktu pendaftaran DCS, khususnya kepada parpol-parpol yang ternyata gugatannya diterima PT TUN atau kasasinya diterima di MA, maka faktanya tetap saja parpol-parpol tersebut tidak bisa mengikuti Pemilu 2014.

"Artinya, putusan lembaga hukum di negara ini tidak ada artinya buat KPU. Karena mereka (parpol-parpol) itu tetap saja enggak bisa ikut pemilu. Enggak ada dampaknya buat mereka. Ada bentuk pelecehan terhadap hukum dalam masalah ini," ujarnya.

Dia berharap agar PT TUN maupun MA saat mengeluarkan putusan bagi parpol untuk berhak ikut pemilu, maka perlu ditambah redaksional dalam putusan itu yang menyebutkan supaya KPU membuka pendaftaran DCS bagi parpol yang bersangkutan sebagai hak politik bagi setiap warga negara. Artinya putusan itu berdampak dan bisa diimplementasikan di lapangan. Dia menambahkan, PT TUN dan MA harus bekerja sesegera mungkin agar gugatan dari berbagai parpol bisa segera diputuskan.

"Kalau bisa akhir bulan Mei sudah selesai semua sengketa-sengketa itu. Sehingga parpol bisa bekerja cepat menyusun DCS setidaknya dua minggu hingga pertengahan bulan Juni. Ini solusi jalan tengah yang terbaik. Hak politik warga negara tidak dihambat, putusan hukum tetap dihormati, dan KPU tetap bekerja tanpa mengganggu jadwal Pemilu," pungkasnya.
sumber:
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1983187/pds-lolos-ke-pemilu-2014#.UXyoVphTBMg[/url]

para pendeta,pastor,romo di berbagai partai segara merapat ke PDS yg akan Lolos dan para pemilih PDS banyak dari sabang saampe papua dan anak kaskus pun banyak memilih PDS yg memimpin indonesia

Pendeta Jadi Caleg PKS
[BERINGAS] PDS Ngamuk, Gebrak Meja, Lempar Mix