Datsun di Indonesia sangat dikenal pada era 1960 hingga 1980-an.Kala itu berada di bawah naungan PT Indokaya. Beberapa model yang cukup populer adalah P150 (Datsun Kotak), P510 (SSS), B110 (Curut) dan B310, dirakit di pabriknya, Pondok Ungu, Bekasi dan Surabaya, Jawa Timur.

Sidarto SA, salah satu pebalap legenda Indonesia, punya kisah sendiri dengan merek tersebut. Pria paruh baya itu, pertama kali melirik Datsun pada awal 1970-an. "Datsun itu tenaganya besar kendati kapasitas mesin kecil (1,6 liter). Bahkan tenaganya (115 PS) hampir menyamai model dengan mesin lebih besar. Selain itu, dikenal kuat dan tidak gampang jebol," kenang Darto.



Faktor lain yang membuatnya kepincut, suspensi belakang sudah independen,sehingga lebih stabil dibanding mobil di kelasnya.

Speed Driver
Layaknya anak muda, bapak 3 orang putri ini, kerap nongkrong dengan saudara serta temannya yang kebetulan juga penggemar Datsun. Akhirnya pada 1973, bersama dengan Boy Rinaldi, Didi SK dan Eri Priyanto mendirikan klub dengan nama Speed Driver. Hingga kini organisasi tersebut masih berdiri dan melegenda.

Hobi nongkrong dan mengoprek mesin, membuat Darto percaya diri mengandalkan Datsun di arena balap. Event pertama, Tugu Muda Race di Semarang, Jawa Tengah pada 1974. Event perdana tersebut, membawanya naik podium peringkat 3 dengan menunggangi P510.

Setelah itu banyak prestasi lain yang ditorehkan oleh Darto bersama dengan Speed Driver bersama Datsun. Seolah latah, melihat ketangguhan merek Datsun, pebalap lain juga menggunakannya. Bahkan sampai saat ini, masih banyak dipakai baik pebalap masa lalu dan generasi sekarang.

Melestarikan
Kecintaannya terhadap merek asal Jepang ini terus berlangsung hingga kini walaupun sudah sering menggunakan merek lain untuk balap dan reli. Bukan hanya mengoleksi, pria yang juga pernah bekerja di Nissan ini menerima restorasi dan modifikasi mobil yang sudah berusia 30 tahun lebih.

"Mereka (pelanggan), masih percaya menyerahkan mobilnya untuk 'dihidupkan' kembali, baik standar atau dimodifikasi. Termasuk untuk balap retro," paparnya.

Mendengar rencana bakal bangkitnya Datsun kembali di ndonesia, punggawa Bengkel Dart Racing di Duren Sawit, Jakarta Timur ini cukup terkejut. Apalagi Datsun baru masuk program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) dengan harga jual di bawah Rp 100 juta.

Harapannya, 'roh' Datsun orde lama jangan sampai hilang, bertenaga dan tidak boros. "Untuk desain, subyektif! Antara suka dan tidak suka. Harga boleh murah tapi kualitas harus dijaga," harap Darto.


Source : http://bit.ly/13Vq2n6

Penampakkan mobil balap Datsun :