Nama budi, siapa sih yang orang Indonesia tidak kenal, karena sejak usia dini kita sudah diajarkan guru-guru kita dengan percontohan nama budi, budi di dalam cerita ini adalah kita warga Indonesia yang jujur, tidak korupsi secuilpun dengan hak orang lain, ibu budi adalah pemerintah, dimana seorang ibu itu sangat dekat kepada anak-anaknya dan mengerti dengan keadaan anaknya.

Ibu budi menyuruh budi untuk membelikan garam dan ibu budi punya kuasa oleh itu dan yang sudah menjadi kewajibannya budi sebagai anak untuk membantu orang tuanya, dan ibu budi memasak yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, setelah melakukan kewajibannya masing-masing, mereka pun makan dengan lahapnya dan penuh suka cita dan sudah menjadi hak mereka.

Gimana hari ini, banyak pejabat Negara yang tidak dekat apalagi mengerti dengan warganya sendiri, sampai-sampai mereka tidak tau kewajiban atau haknya masing-masing. Warganya juga masih banyak menuntut keadilan atas haknya, dimana kewajibannyasebagai warga belum dipenuhinya.
Ada pejabat yang berlagak sok pembela rakyatnya dan bersikap baik didepan rakyatnya seolah-olah pahlawan, ternyata dibaliknya adalah perbuatan dosa menuju neraka diantaranya korupsi dan sex, . saya miris sekali lihat berita sekarang ini, dimana salah satu kader partai di negara kita ini terpublikasikan atas semua kejahatannya. Dari raut muka para tersangka itu saya sudah enek lihatnya. Dan saya yakin bukan mereka aja

Jangankan budi yang tidak tau harga garam itu naik rp.500, ibu budi aja baru tau dari budi. Terkadang tanpa ada kordinasi antara mereka, sosialisai, atau pengawasan harga, harga suatu barang kebutuhan udah aja tiba-tiba naik.

Karena pusing dengan keadaan seperti ini akhirnya pak ohim banyak pikiran dan sampai-sampai salah memberi kembalian ke budi, yang justru sangat merugikan bagi usahanya

Saya tidak berharap nama budi itu hanya ada pada ucapan guru yang mengajarkan saya.
Mending dengar cerita garing yang end nya happy,seperti cerita budi diatas , ketimbang dengar cerita romantis, indah, yang kenyataanya hanya bohong semata, yang diakhir cerita kita sadar telah dibodoh-bodohin.