Tersangka Adalah Korban Konspirasi Bom Boston

Para penyidik belum mengungkapkan motif pengeboman itu, namun diduga akan dikait-kaitkan dengan latar belakang tersangka. Kedua bersaudara itu adalah keturunan etnis Chechen dari Rusia Selatan. Chechnya, asal etnis tersebut, mengalami dua perang antara pasukan Rusia dan kelompok pendukung kemerdekaan. Sengketa ini melahirkan kelompok oposisi Islam yang dituduh mendalangi beberapa pengeboman di Rusia, namun bukan di Barat.

Penyidik menggambarkan Tamerlan, tersangka yang tewas tertembak, sebagai seseorang yang tidak menyukai Amerika Serikat, sangat bersemangat sebagai penganut Islam, dan sangat berpengaruh terhadap adiknya.

FSB, biro intelijen federal Rusia, pada 2011 menginformasikan Biro Investigasi Federal AS (FBI) soal Tamerlan. Menurut cbsnews.com informasi itu menggambarkan Tamerlan sebagai pengikut Islam radikal, lapor cbsnews.com. Pada 2010, Tamerlan diberitakan bersiap meninggalkan AS menuju Rusia untuk bergabung dengan kelompok bawah tanah.

Bila benar kedua bersaudara itu adalah pelaku pengeboman Maraton Boston, lumrah bila ada bisik-bisik pemerintah AS sengaja mengabaikan informasi ini. Apalagi dengan penggambaran tersangka sebagai penganut Islam, maka akan memanaskan kembali Islamopobia pasca 11 September 2001 yang telah mendingin.

Pada akhirnya, pemerintah AS akan memiliki pembenaran atas kebijakan, intervensi, dan agenda politiknya di negara-negara atau kelompok-kelompok Islam.

Tuduhan konspirasi pemerintah ini juga telah disuarakan saat video yang dinyatakan merekam tersangka pengebom saat berada di Maraton Boston itu. Kedua orang yang dicurigai itu dinyatakan mengenakan jaket berlambang Angkatan Laut AS.

Tamerlan meninggal dan Dzhokhar tidak bisa berbicara akibat luka tembak. Mereka mungkin memang pelaku pengeboman, namun mereka juga mungkin korban konspirasi. Kebijakan-kebijakan pemerintahan Obama berikutnya akan mampukah menjawab kecurigaan ini.