Yang Udah Bantu dan Udah Kasi
PM ane biar tak kasi

Caen - Siapa saja bisa liburan dengan gayanya sendiri. Begitu juga dengan turis asal Prancis, yang traveling keliling dunia termasuk ke Indonesia, dengan modal jempol. Bagaimana caranya?











Bagaimana bisa jempol membawa turis pria ini keliling 71 negara?Dari Daily Mail, Senin (6/5/2013), Jeremy Marie traveling keliling dunia dengan memakai jempolnya, sebagai kode untuk mencari tumpangan. Ia telah menumpang mobil, perahu, bahkan pesawat dan keledai.

Ia memulai perjalanannya sekitar 5 tahun lalu tepatnya tahun 2008. Berawal dari pertukaran pelajar ke Polandia dari kampusnya, ia pun mulai menyadari apa mimpinya.

"Saya melakukan trip ini karena ini adalah mimpi saya. Saya berkeliling dunia untuk melihat hal-hal baru, untuk mengenal kebudayaan baru dan cara pandang kehidupan berbeda," tuturnya.

Sejak saat itu, ia memulai perjalanannya. Awalnya ia pergi bersama temannya dengan gaya backpacker berkeliling Eropa. Ingin yang lebih menantang, ia pun menjelajah dunia sendiri dan dengan cara yang tidak biasa yaitu menumpang.

Jeremy hampir tidak pernah mengeluarkan uang untuk kebutuhan transportasinya. Dengan mengulurkan jempol di tepi jalan, ia bisa mendapat tumpangan ke beragam destinasi di dunia. Sedangkan untuk menginap, kebanyakan ia menggunakan Couch Surfing.

Menurut Jeremy, menumpang bukan hanya untuk mendapatkan akomodasi gratis. Tapi juga untuk bertemu dengan masyarakat lokal. Cara ini memudahkannya untuk berkenalan dan mendapat banyak teman baru selama traveling. Selain itu, gaya ini juga membuat dirinya lebih bebas.

"Yang saya punya hanyalah tas dan saya punya kebebasan untuk pergi kapan dan ke mana saja yang saya mau," lanjutnya.

Jeremy sudah menjelajah Eropa, Afrika, Amerika, Kanada, Timur Tengah, Asia, termasuk Indonesia. Ia sempat melancong ke Bali dan mendapat pacar di sana. Yang menarik lagi, ia juga berhasil mendapat tumpangan gratis naik pesawat ke Australia. Wow!

Menurutnya, negara yang paling enak untuk mencari tumpangan adalah Selandia Baru, karena masyarakat di sana baik dan ramah. Sedangkan yang sulit adalah di Amerika Serikat karena ada larangan menumpang di sana.

Ia juga mendatangi negara-negara tidak biasa untuk liburan seperti Sudan dan Suriah. Ia bahkan menumpang naik truk dan keledai di Suriah. Kini ia telah puas berkeliling dunia dan memulai proyek membuat buku mengenai perjalanannya.

Tertarik mengikuti gaya traveling Jeremy?