Maaf...
Satu Kata Yang Sekarang Terucap
Bibirmu membeku kembali mencoba Tangisi
Tubuhmu Menggigil mendengar pita Terakhir
Padahal, ini Bukan Malam, Bukan juga Hujan
Maaf...Kembali kau mengatakannya

Tak Ada penyesalan dalam Bathin
Senyuman Di wajahmu tak terpancar lagi
Gelap, semua Gelap, Gelap
Tapi Aku Bahagia
Kau Menikmati Dunia kembali

Bukan salahmu...
Bukan juga keinginanku
Haruskah kita menyalahkan Dunia?
Tidak, Teman
Tak Perlu kau Ingat lagi
Benda besar yang Merenggut duniamu
Anggaplah Karena Aku pernah Mencintaimu

Maaf...
Untuk ketiga kalinya kau mengatakannya kepadaku
Tanganku bergetar, semakin bergetar merasakan air matamu yang Indah
Kau Tak Pernah Merebut Duniaku...
Aku bahagia, Memberikan Duniaku untuk kau Nikmati...
Pulanglah, Suamimu menantimu, di Depan Rumah Impianmu...