Kali ini, team liputanMLM akan membedah tuntas marketing plan sistem 2kaki Levelling.

APA ITU LEVELLING

Awal tahun 2000an, publik Indonesia dihebohkan dengan kehadiran Samijaya, pelopor bisnis kendaraan yang menggunakan konsep jaringan. Terlepas dari pro kontra yang ada, kami ingin membedah sistem marketing plan yang digunakan saat itu yang menghasilkan banyak miliarder dan hingga kini konsep tersebut masih digunakan oleh banyak perusahaan MLM.

Pada dasarnya, sistem Levelling mengadopsi sistem 2kaki seperti binari pada umumnya. Yang membedakannya adalah cara menentukan jumlah pasangan yang terbentuk.





Dari kedua diagram diatas, mungkin banyak yang akan bilang bahwa sistem pasangan binari standard lebih menguntungkan, karena dihitung pertitik yang terposting, sehingga akan jauh lebih besar. Sebenarnya tidak demikian, walaupun Levelling dihitung berdasarkan level kedalaman, tetapi nilai nominal yang dikalikan jauh lebih besar dibanding binari standard.

Contoh untuk kasus diatas, kita anggap budget untuk bonus pasangan adalah Rp 500,000 maka untuk perhitungan bonus Levelling, langsung dikalikan dengan Rp 500,000. Jadi 3pasang x Rp 500,000 = Rp 1,500,000.

Berbeda dengan perhitungan binari standard, dengan budget Rp 500,000, maka nilai bonus pasangan biasanya dibagi 4 sd 5kali dari budget yang ada. Kenapa? Karna dalam perhitungan binari standard, ada yang namanya teori deret ukur yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus. Lebih lanjut mengenai ini, akan kami kupas di Bedah MLM selanjutnya.

Misalnya, dari budget yang ada, kita bagi 4 hasilnya Rp 125,000. Besarnya bonus pasangan yang terbentuk adalah Rp 125,000 x 6 pasang = Rp 750,000. Lebih besar mana? Belum nanti terkena potongan index. Makanya tak heran banyak perusahaan MLM sekarang menerapkan sistem 2kaki Levelling.

JEBAKAN LEVELLING

Kelebihan sistem levelling, selain nilai yang fixed, alias seratus persen sama dengan budget, juga tidak berlakunya flush out yang wajib diterapkan di binari standard, sehingga hasil yang diperoleh oleh mitra sangat besar sekali. Namun sistem ini seperti sistem pada umumnya juga memiliki sisi lemah. Inilah yang membuat beberapa perusahaan ‘terpaksa’ ditinggal marketingnya. Perhatikan gambar berikut;



“Saya baru saja membantu downline saya untuk closing 100titik. Ini prestasi yang luar biasa. Tetapi setelah semua titik terposting, kok saya tidak mendapatkan bonus satu rupiahpun ya?” testimoni ini saya dengar langsung dari seorang leader di sebuah perusahaan MLM yang menerapkan konsep Levelling. Sebenarnya apa yang terjadi?

Dari gambar diatas bisa kita tarik kesimpulan, bahwa banyaknya jumlah titik terposting tidak otomatis menambah pundi-pundi income anda dari bonus Levelling. Jika kita kembali ke perhitungan awal, maka dari gambar diatas, dengan jumlah mitra 2000titik, bonus levelling anda ‘hanya’ Rp 500,000 x 10 pasang = RP 5,000,000.

Jika 100 titik dalam testimoni tadi terposting di level yang sudah keluar bonus levellingnya, misalnya terjadi di level ke-6 sd ke-8, maka 100 titik tadi tidak akan menyumbang apa-apa buat Upline. Ini tentunya sangat mengecewakan sekali. Namun jika kita menggunakan perhitungan pasangan binari standard, anggap saja kaki kecil hanya 100titik, lalu index 0,8 maka bonus anda Rp 125,000 x 100pasang = Rp 12,500,000 lalu x 0,8 = Rp 10,000,000 masih jauh lebih besar dibanding bonus levelling. Inilah yang kami namakan jebakan Levelling.

SOLUSI

Dengan segala kelebihan serta kekurangan yang ada, beberapa perusahaan mulai mengkombinasikan antara Levelling dan binari standard. Ini dimulai oleh perusahan MC-Indonesia. Solusi kreatif lainnya diprakarsai oleh CICS E N S O Rmunity, lalu disempurnakan oleh Dahsyat Indonesia dengan membuat Lock yang mengunci setiap mitra untuk membuka jalur dibawah terlebih dahulu, baru bisa membangun kelebaran. Karna inti dari bonus levelling adalah pertumbuhan titik di kedalaman, bukan di kelebaran.



Hasilnya sungguh memuaskan. Dengan konsep seperti ini, Anda tetap bisa menikmati besarnya bonus Levelling, semua downline diatur oleh sistem untuk membangun kedalaman terlebih dahulu, dan tak khawatir bila terjadi perkembangan titik di kelebaran karna adanya pasangan binari standard.

(Joseb)





MLM vs KONVENSIONAL... Berikan pendapat agan-agan disni...

Tanya jawab..

Saran dan kritik...