Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

suryanathanAvatar border
TS
suryanathan
3 Pemimpin Negara Yang Meninggal Karena Dibunuh CIA
Para tokoh dan pemimpin negara dibunuh CIA (Central Intelligence Agency) melalui penyakit kanker, radioaktif dan racun. Sejumlah pemimpin Amerika Latin yang selama ini dikenal anti-Amerika Serikat banyak yang meninggal karena kanker. Berikut ini 3 pemimpin negara kontroversial yang meninggal akibat dibunuh oleh CIA.

1. Hugo Chavez
hugo-chavez

Hugo Chavez

Tiga jam sebelum Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan kematian Presiden Hugo Chavez dalam siaran televisi nasional pada tanggal 5 Maret 2013 lalu, dia mengatakan bahwa penyakit kanker yang diidap oleh presiden Venezuela Hugo Chavez adalah perbuatan musuh. Stasiun televisi ABC melaporkan, Rabu (6/3/13), dalam pidato sepanjang 30 menit itu Maduro kerap menyerang pihak oposisi dan menyebut pada titik tertentu musuh lama Venezuela telah berhasil membuat kondisi kesehatan Chavez memburuk.

Seorang pengamat sekaligus kolumnis surat kabar the New York Times, Kevin Barnett, dalam situs stasiun televisi Press TV di hari yang sama menulis, “Chavez suatu kali pernah mempertanyakan kematian sejumlah pemimpin negara Amerika Latin oleh penyakit kanker.” Presiden Venezuela Hugo Chavez telah meninggal di usia 58, setelah 14 tahun berkuasa. Chavez sudah sakit parah dengan kanker selama lebih dari satu tahun, menjalani beberapa kali operasi di Kuba. Kematian Hugo Chavez di duga kuat karena faktor kesengajaan oleh agen rahasia CIA darai AS.

2. Fidel Castro
fidel-castro

Fidel Castro

Presiden Kuba Fidel Alejandro Castro Ruz (Fidel Castro), lahir 13 Agustus 1926; umur 86 tahun, adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri atas penunjukannya pada Februari 1959 setelah tampil sebagai komandan revolusi yang gagal. Presiden Dewan Negara merangkap jabatan sebagai Dewan Menteri Fulgencio Batista pada tahun 1976. Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Setelah tampil sebagai presiden, ia tampil sebagai komandan Militer Kuba. Pada 31 Juli 2006, Castro menyerahkan jabatan kepresidenannya kepada adiknya, Raúl untuk beberapa waktu.

Tahun 1953, ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas dan ia dipenjara selama 15 tahun. Pengamat dan kolumnis The New York Times Kevin Barnet, juga mengatakan pengawal Castro, Fabian Escalante, pernah menyebutkan Badan Intelijen Amerika (CIA) sudah 638 kali mencoba membunuh Castro. Metode CIA, kata dia, meliputi meledakkan cerutu, senjata biologi, pil mematikan, bakteri beracun dalam kopi, ledakan pengeras suara di mimbar pidato, penembak jitu, dan ledakan granat bawah air hingga menggunakan radioaktif yang berbahaya, polonium misalnya. Selain bahan radioaktif, ada pula bahan kimia yang tak terdeteksi yaitu Thallium. Selain intelijen AS, beberapa intelijen dari negara-negara sekutunya juga berbuat operasi rahasia yang sama. Menurut sebuah dokumen yang tidak lagi dirahasiakan dan telah diterbitkan oleh Badan Intelijen Pusat AS, CIA, pada 2007 lalu Castro telah menjadi target sejumlah plot pembunuhan AS. Dan seorang agen intelijen Kuba yang berhasil menyusup ke dalam dinas rahasia Amerika Serikat CIA, Nicolas Alberto Sirgado Ross, berhasil membunuh Fidel Castro.

3. Muammar Qadhafi

muammar-qadhafi

Muammar Qadhafi

Muammar Qadhafi adalah penguasa otokratis de facto Libya dari 1969 sampai 2011, setelah merebut kekuasaan dalam kudeta militer. Agen rahasia Prancis disebut-sebut berada di balik terbunuhnya pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi (Muammar Muhammad Abu Minyar al-Gaddafi) dengan masa jabatan 1 September 1969 – 20 September 2011. Ia sebelumnya ditangkap dalam keadaan segar-bugar, namun dihabisi saat hendak dibawa ke rumah sakit. Motif pembunuhan, menurut sumber-sumber Libya, adalah untuk menghentikan Qadhafi agar tak buka mulut soal hubungannya dengan Nicolas Sarkozy, yang disebut-sebut sangat dekat. Sarkozy adalah Presiden Prancis pada saat itu.

Qadhafi tewas pada tanggal 20 Oktober 2012 dalam serangan di kota kelahirannya, Sirte, oleh para pejuang dari rezim baru. Gaddafi dilaporkan meninggal karena terluka parah pada kedua kaki dan kepalanya. Sumber-sumber diplomatik di Tripoli, ibu kota Libya, menyatakan untuk surat kabar Corriere della Serra Italia bahwa sang pembunuh kemungkinan besar adalah utusan Sarkozy. Salah satu sumber Tripoli mengatakan, “Sarkozy memiliki setiap alasan untuk mencoba membungkam Kolonel secepat mungkin.”
http://puncakdunia.com/3-pemimpin-ne...ibunuh-cia.php3 Pemimpin Negara Yang Meninggal Karena Dibunuh CIA

Reference:

http://www.tempo.co/read/news

http://www.bbc.co.uk/news

http://international.sindonews.com

http://id.wikipedia.org

http://www.theglobal-review.com
0
3.2K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.