Iron Man 3 udah tayang. Dan jujur aja gue kecewa dan seneng juga, karena filmnya tidak sesuai ekspektasi gue. Salah gue juga sih, you know, expectation kills. Dari yang gue liat pun, gue nggak sendirian. Banyak yang sama kayak gue, kecewa. Anehnya, banyak juga yang seneng sama filmnya. Akhirnya, gue sadar, bahwa Iron Man 3 berhasil menciptakan 2 kubu mayoritas. Ada yang suka banget, ada yang kecewa banget. Nggak kayak Avengers atau TDKR tahun lalu, yang bisa dibilang satu suara. Bulet. Kalau ada yang nggak suka, ya itu minoritas banget deh.
Di sini, gue mencoba untuk menjabarkan, elemen-elemen apa aja sih di Iron Man 3 yang bikin terpecahnya penonton menjadi 2 kubu. Gue bakal kulik satu-satu secara objektif, meski gue berada di pihak kecewa. Gue juga bakal bahas beberapa hal yang masih aja didebatin sampe sekarang. Dan karena gue juga manusia kayak Tony Stark. Gue bisa aja salah. Yang gue nggak bisa bikin armor, sampe 42. Nah, itu gue nggak bisa. Ya jadi, mohon dimaklumi dan dibenerin ya kalo ada salahnya.
Spoiler for pertama:
- Filmnya lucu, komedinya dapet
Mulai di sinilah batin gue terpecah (halah). Di satu sisi, yang membuat franchise Iron Man sukses adalah kekonyolan dan banyolan Tony Stark yang memang harus diakui sukses diperankan oleh RDJ. Tentunya banyak dari penonton balik ke bioskop ya karena Iron Man ini lucu dan mereka terhibur. Ironisnya, gue sendiri merasa Iron Man 3 ini lucu TAPI banyak jokesnya yang garing, murahan, dan kebanyakan. Bahkan villainnya aja dibikin becandaan. Gue nggak bisa nyalahin mereka-mereka yang terhibur karena jokesnya, karena gue pun juga ketawa.
Spoiler for kedua:
PLOTHOLES!
Ya kayaknya sih penyakit yang satu ini emang ada di semua film. Tapi di Iron Man 3 ini lumayan menonjol. Misalnya:
1.) Kenapa armornya cupu banget? Diledakin rudal meledak, dipukul extremis putus, ketabrak bus aja hancur berkeping-keping. Padahal di film-film sebelumnya imba banget. Ini gue sendiri nggak tahu jawabannya kenapa. Tapi biarkan gue ngarang: Mark 42 keseringan nggak ada orangnya, alias kopong, mungkin karena inilah gampang hancur. Plus, Mark 42 ini masih prototype jadi memang rentan hancur. Teori konspirasi terakhir, proyek Mark 42 ini dikorupsi Gayus. Halah, udah ngawur.
2.) Kenapa armor-armornya nggak dipanggil dari awal aja? Nah, ini juga gue bingung. Alasan paling make sense ya karena rumahnya hancur jadi kekubur deh itu armornya. Makanya si Tony nanya-nanya Jarvis melulu, udah siap belom? Pas Jarvis bilang udah siap, karena rumahnya udah mulai diberesin baru deh dipanggil. TAPI.. kenapa Tony nggak manggil nih-nih armor pas rumahnya lagi diledakkin gue tetep nggak tahu. Mungkin saat itu Tony lagi pusing, sampe nggak kepikiran. Lagian sayang ah, ntar filmnya cuman sejam.
3.) Kenapa Iron Patriot ini labil? Dipegang Rhodey fine-fine aja, tapi begitu disentuh Extremis jadi langsung lumpuh, dan kenapa presiden nggak bisa kontrol? Ini mungkin sih gara-gara Iron Patriot yang udah dimodifikasi sama AIM. Jadinya sistemnya bakal lumpuh kalo kena panasnya Extremis. Presiden nggak bisa kontrol? Ya karena udah diset buat cuman bisa dikontrol sama Rhodey. Etapi Savin bisa ya kontrol? Tau ah, dia kan orangnya AIM juga.
Spoiler for ketiga:
- Mirip sama TDKR plotnya!
Iya-iya, perasaan semua film sekarang disangkutpautkan sama TDK deh. Ada twist, ih Batman banget. Ceritanya kelam, ih Batman banget. Realistis, ih batman banget. Scoringnya epik, ih Hans Zimmer banget. <- yang nggak tau keterlaluan deh
Buat beberapa hal emang gitu, tapi buat Iron Man 3 sih gue nggak setuju. Tony di sini emang jatuh ke titik terbawahnya dan dia harus menunjukkan bahwa dia adalah Iron dengan atau tanpa armornya. Tapi membandingkannya dengan TDKR was just…silly.
TDK dan Iron Man are in different league. Gue bahkan nggak tahu harus mulai dari mana. Dari tone filmnya aja udah beda. Sekelam-kelamnya Iron Man, Tony Stark nggak pernah serius. Beda dengan Bruce Wayne yang kalo ketawa giginya nongol (eh nggak nyambung ya). Dan hanya karena Iron Man punya beberapa hal yang mirip dengan TDKR, tidak menjadikannya sama. Seperti yang kita ketahui, TDKR bukan film pertama di dunia ini. Ada banyak banget film yang pernah dibuat, dan gue yakin TDKR juga bukan yang pertama mengadopsi pola seperti itu. So, can we please stop “Filmnya mirip banget sama TDKR/TDK!!”
Spoiler for keempat:
- Kenapa nggak panggil SHIELD dkk?
Dari awal konsep MCU (Marvel Cinematic Universe) problem ini langsung muncul. Karena, berhubung superheronya boleh di-cross over mereka pun jadi bisa saling bantu membantu. Ya nggak kayak Batman yang harus berjibaku sendiri dan nggak tau harus nelpon siapa. Di sini Tony Stark bisa telpon Nick Fury terus bilang “Eh, bantuin gue dong, rumah gue abis diledakkin, gue nginep kosan lu ya!” #EdisiMahasiswa
Tapi nggak, di film nggak ada. Pertama, ya kalo mereka ngumpul lagi, jadinya Avengers 2. Kedua, dan paling make sense adalah Tony-nya emang nggak mau. Kenapa? Karena dia tahu, dia harus “stay off the grid” untuk melindungi Pepper dan dia sendiri orang yang egois. Bahkan untuk balas dendam dia maunya sendirian. Inget nggak pas dia ngancem Mandarin? “Just good old fashion revenge. No pentagon, just you and me”. Bodoh sih emang, tapi kalo nggak gitu tar filmnya nggak jadi 2 jam.
Lagian kalo di komik kita juga legowo aja kan, itu superhero berantem sendirian-sendirian.
Spoiler for kelima:
- Tony Berhenti Jadi Iron Man?
Banyak banget yang mempertanyakan apakah Tony Stark masih bakal jadi Iron Man setelah Arc Reactornya dicabut. Sebenernya gue kurang yakin sih apa korelasinya Arc Reactor sama armor. Rhodey nggak pake arc reactor bisa jadi War Machine/Iron Patriot. Atau yang paling gampang sih Pepper nggak pake apa-apa bisa kontrol Mark 42.
Tapi kenapa Arc Reactor baru dicabut sekarang? Gue nggak tahu. Tapi mungkin ketika lu adalah orang sibuk yang kerjaannya bikin armor melulu, lu lupa kalau ternyata ada rumah sakit yang bisa nyembuhin lu. Still, this remains as one of the mysteries.
*credit to om Hary nih di bawah*
Tony Stark perlu teknologi Extremis buat nyembuhin dadanya secara penuh. Karena Extremis memang bisa mengatur regenerasi bagian tubuh. Kalau ini ceritanya, berarti Tony Stark disuntik Extremis juga dong?
Spoiler for keenam:
- Action Part
Actionnya keren, gue setuju. Walau ada beberapa orang yang bilang nggak memorable. Bullshit ah, Iron Man 1 sama 2 lebih sampah actionnya. Yang ketiga ini, terutama final fightnya, adalah orgasme bagi fans Iron Man.
Spoiler for ketujuh:
Nah iki. Bagian paling kontroversial di Iron Man 3. Dan menurut gue adalah faktor utama yang membuat seseorang suka atau kecewa sama Iron Man 3.
Sebenernya nggak perlu baca komiknya sih, cukup tau aja bahwa Mandarin ini salah satu musuh paling berat Iron Man di komik maka lu bakal bingung gimana bisa Marvel menyetujui twist se** SENSOR ** ini. Mandarin ternyata hanyalah seorang aktor bayaran, yang juga geblek. Ini seperti pelecehan, bahkan pembunuhan karakter terhadap Mandarin. Karena bagi kalangan awam, menonton film superhero ini adalah metode paling cepat dalam mempelajari asal-usul karakter komik. Hence, apa yang diceritakan lewat film mereka anggap kredibel. Sama seperti trilogi Spider-Man di mana sukes membuat semua orang percaya bahwa spider-web itu keluar otomatis dari tangan Peter Parker instead of web-shooter. Sekarang orang-orang juga percaya bahwa Mandarin hanyalah aktor, padahal di komik kan….!!!!
Oke, universe komik dan universe film beda, I agree. Tapi tentunya ada batasan-batasan dalam perbedaan itu. Trilogi The Dark Knight Nolan itu gue udah nggak tau deh bedanya udah kayak apa. Tapi at least, dia nggak bikin sekacau ini. Oke Banenya emang kerdil, tapi kan maksudnya sama. Bane itu gede, berotot, dan menakutkan. Nah ini, Mandarin kan harusnya superior, ternyata cuman aktor. Halah. Inilah turning point gue sama film ini. Sebelum reveal twist ini, sejujurnya Iron Man 3 was a fine movie to me. Gue bahkan siap kasih rating 9.
Nah, beda cerita kalau lu nggak tahu Mandarin sama sekali. Lu nggak bakal ada masalah sama twist ini, dan seterusnya nggak bakal punya masalah sama film ini. Gue sih belum nemu orang yang nggak suka sama film ini tanpa menyebutkan faktor Mandarin ini.
Eh, tapi.. gue nemu satu teori keren nih kalau Mandarin yang di film ini bukan Mandarin sesungguhnya alias Marvel masih bakal ngeluarin Mandarin yang emang Mandarin asli. Cluenya: Dari awal Ben Kingsley juga nggak ada cina-cinanya padahal kan Marvel biasanya strict banget urusan beginian. Kedua di dialognya dia yang bilang bahwa dia operasi plastik. Inilah yang paling bikin gue mikir, mungkin si Killian emang tau Mandarin asli, tapi kan dia nggak bisa kontrol doi, jadi dia hire aja tuh orang bego di jalan terus dioperasi plastik biar mirip sama Mandarin. Ketiga, gue masih nggak percaya Marvel membiarkan hal seperti ini terjadi…
Kalau sampe benar di masa depan bakal keluar Mandarin yang versi aslinya, gue siap ubah rating Iron Man 3 gue dan resmi gue nobatkan sebagai film Marvel terjenius.
makasih yah agan-agan sekalian udah mau nyimak hehe
jangan lupa bagi cendolnya ya gan