Spanduk penolakan dari sejumlah warga Jakarta Selatan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT untuk pembangunan jalur MRT Layang yang melewati pemukiman mereka
Jumat, 3 Mei 2013 | 16:34 WIB
inilah..com, Jakarta - Warga Jakarta Selatan yang berasal dari wilayah Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Panglima Polim dan Sisingamangaraja, saat ini mengaku merasa menyesal telah memilih pasangan Joko Widodo dengan Basuki Tjahja Purnama sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada lalu.

Rudi Daniel, salah seorang warga Jalan Damai, Cipete Utara mengaku, bahwa telah menjadi bagian tim sukses pemenangan pasangan Jokowi-Ahok pada putaran kedua Pilkada DKI lalu. Bahkan sebelumnya, Rudi bersama beberapa rekannya berkomunikasi dengan Jokowi di Solo untuk meneruskan pembangunan kota Jakarta.

"Demi Tuhan saya tidak bohong, begitu kita sampai Solo lalu ngobrol-ngobrol, itu kita dukung rencana proyek MRT tapi bawah tanah. Nah dia (Jokowi) menjanjikan kepada kita itu bawah tanah (subway), karena yang ada di pikiran Pak Jokowi itu MRT subway. Tapi malah bohong, kita nyesal," tegasnya, Jumat (3/5/2013).

Ia melanjutkan, sebelumnya Jokowi telah menggelar rapat dengar pendapat (public hearing) pada bulan Maret lalu. Menurutnya, disitu telah dihadiri oleh berbagai kalangan baik dari LSM, pakar transportasi, warga, jajaran pemerintah provinsi dan pemerintah pusat termasuk PT MRT.

"Disitu Pak Jokowi janji akan bentuk tim kajian independen, tapi sekarang malah berkhianat, bohong, tidak dibentuk tim kajian tapi sudah launching. Kita sudah kumpulkan video-video janji Jokowi," jelasnya.

Rudi mengemukakan kalau warga Jakarta Selatan menolak dibangun proyek MRT jalan layang karena akan memberikan dampak yang sangat luas bagi masyarakat sekitarnya. Di samping itu, Rudi juga mengaku telah tinggal lama di ruko usaha di kawasan Cipete.

"Saya lahir disini tahun 1960, warisan nenek moyang saya. Ini hak kami, kalau digusur kami siap melawan," tegas Rudi.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Jakarta Selatan yang berasal dari wilayah Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Panglima Polim dan Sisingamangaraja, menolak jika jalur Mass Rapid Transit (MRT) dibangun dengan mengunakan sistem elevated (jalan layang)
sumber

http://m.inil[b]ah.c[/b]om/read/detail/1985404/duh-warga-di-jaksel-ngaku-menyesal-pilih-jokowi

koment TS= TS hanya bisa prihatin