1. hidayah itu datangnya dari Allah

oleh karena itu kita harus meminta padaNya

Hidayah atau petunjuk adalah perkara yang
dibutuhkan oleh setiap orang. Karena demikian
pentingnya hal ini, sampai-sampai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita
untuk meminta petunjuk kepada Allah minimal 17 kali
dalam sehari semalam di setiap raka’at shalat yang
kita kerjakan. Yaitu dengan doa yang terdapat dalam
surat al-Fatihah,

ﺍﻫْﺪِﻧَﺎ ﺍﻟﺼﺮَﺍﻁَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢ
“Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-
Fatihah [1]: 6)

2. cari teman dari kalangan berakhlak yg bisa saling menyemangati

Hal ini telah dimisalkan oleh Rasulullah melalui
ungkapannya:

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik
(shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti
pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi.
Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan
minyak wanginya itu atau engkau menibeli darinya
atau engkau hanya akan mencium aroma harmznya
itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan
membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya
bau yang tidak sedap”.
(Riwayat Bukhari, kitab Buyuu', Fathul Bari 4/323 dan
Muslim kitab Albir 4/2026)1

3. belajar bertahap..tidak loncat2 dan sabar

“Dan Al-Qur’an itu telah kami turunkan dengan
berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-
lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian
demi bagian” (QS. Al-Isro’: 106)

Ibnul Madini meriwayatkan dari ‘Abdul Wahhab bin
Hamman dari Ibnu Juraij, dia berkata: “Aku datang ke
‘Atho’. Aku menginginkan bidang ilmu ini. Sedang di
sisinya ada ‘Abdullah bin ‘Ubaid bin ‘Umair. Ibnu ‘Umair
berkata kepadaku: “Apakah kamu telah mempelajari Al-
Qur’an (sudah hafal-ed)?” Aku menjawab: “Belum.” Dia
menjawab: “Pergi dan pelajarilah Al-Qur’an, kemudian
baru menuntut ilmu.” Maka aku pergi hingga beberapa
masa, sampai aku telah mempelajari Al-Qur’an (sudah
hafal-ed). Kemudian aku datang ke ‘Atho’ pada saat di
sisisnya ada ‘Abdullah. ‘Abdullah berkata: “Apakah kamu
telah mempelajari ilmu faroidh (hukum waris)?” Aku
menjawab: “Belum” Dia berkata: “Pelajarilah ilmu
faroidh kemudian baru menuntut ilmu.” Ibnu Juraij
berkata: Setelah itu aku mempelajari ilmu faroidh, lalu
aku datang kembali. ‘Abdullah pun berkata: “Sekarang
tuntutlah ilmu.” [2]


sesungguhnya sering membaca Alquran bisa melembutkan hati..menangkan..bisa membuat otak mampu berpikir jernih
belum lg keutamaan2 lain..mulai menuntut ilmu dari perbaiki cara membaca Alquran dan hapalkan


Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’diy rahimahullah
berkata:

“Adapun ilmu yang bermanfaat adalah: yang
membersihkan hati-hati dan ruh-ruh, yang membuahkan
kebahagiaan dua negeri. Ilmu itu berupa riwayat-riwayat
yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
seperti: ilmu hadits, ilmu tafsir, ilmu fiqih, dan ilmu-ilmu
yang membantu dalam hal itu, seperti: ilmu bahasa arob
sesuai dengan keadaan masa dan tempat orang itu
berada.


wallahu alam