Pengusaha muda adalah tumpuan kemajuan dan kemandirian bangsa di masa kini dan masa depan. Misi itu menjadi salah satu tujuan yang akan diwujudkan melalui penyelenggaraan kontes ITB Entrepreneurship Challenge yang diadakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam beberapa bulan terakhir ini. Perlu diketahui bersama, IEC diadakan sebagai sebuah ajang perlombaan entrepreneurship yang dibuka untuk semua mahasiswa dari berbagai pelosok Indonesia. Penyelenggaraan IEC tahun ini menjadi yang kesekian kali setelah dimulai tahun 2001.


Namun, ajang IEC ini bukan hanya diadakan sebagai sebuah lomba entrepreneurship bagi mahasiswa Indonesia semata. “ITB Entrepreneurship Challenge bukan hanya sebagai ajang kompetisi tetapi juga sebuah “warisan” yang harus dipertahankan dan dilanjutkan para mahasiswa Indonesia,” demikian kata Presiden IEC 213 Kevin Giarto melalui pernyataan resminya.


Ajang kontes wirausaha tingkat nasional yang tahun ini mengangkat tema besar “Torehan Nyata untuk Kemandirian Bangsa” tersebut digelar sebagai sebuah rangkaian acara besar yang sudah dimulai tanggal 7 Desember 2012 sampai 14 April 2013 yang mencakup Entrepreneurship Camp (8-12 April 2013). Dalam camp ini, para peserta yang masuk tahapan final dilatih secara intensif dan diberikan edukasi kewirausahaan . Setelahnya diadakan IEC EXPO 2013 yang terdiri atas sesi presentasi dan penjurian ke-16 finalis IEC 2013, pameran karya para finalis, serta talkshow inspiratif bertema “Is It Easy to Become Entrepreneur?” bersama Indonesia business leaders speakers seperti Joko Mogoginta (CEO Tiga Pilar Sejahtera dan CEO Toga Pilar Sejahtera Food), Sanny Gaddafi (Direktur Jakarta Founders Institute). Sebagai penutup, Handry Satriago (Presiden General Electric (GE) Indonesia) memberikan key note speech.

Sebagai puncak acara dan penutup, diadakan Gala Dinner yang berlangsung tanggal 14 April 2013 di Hotel Borobudur Jakarta. Bersamaan dengan itu, diadakan pula penganugerahan untuk para jawara dan para finalis lomba. Acara dihadiri 16 tim yang masuk tahap final yang terdiri dari 8 tim finalis untuk kategori Idea Canvas dan 8 lainnya dari kategori Start Up.


Pemenang peringkat pertama kategori Idea Canvas adalah Creative Young Preneur dengan ide bisnis Organic Vegetable Jam (OVJ) atas nama Ahmad Prasetyo dkk, dengan pemenang peringkat keduanya D’Fifa Corporation dengan produk 2 in 1 shoes atas nama Mohammad Aly Fikry, dkk, dan pemenang peringkat ketiga The Lele Food atas nama Retno Diyah Anggraenny, dkk, dengan membawakan olahan masakan lele. Finalis yang belum berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi ini tetap mendapatkan modal usaha sebesar 6 Juta Rupiah.


Untuk kategori Start Up, pemenang peringkat pertama adalah Forspeed dengan bisnis Forspeed Exhaust System (produk knalpot kendaraan motor yang berkualitas dengan harga terjangkau yang bekerja sama dengan pengrajin knalpot lokal yang handal) atas nama Yahya Ashchabul Yamin, dkk. Pemenang peringkat kedua adalah Ayam Jeruk Ny. Lusi (dengan produk kuliner ayam jeruk) atas nama Timotius Stefanus, dkk, dan pemenang peringkat ketiga yaitu Majito Milk dengan bisnis Majito Milk Susu Delivery (produk susu sapi dari ternak di Lembang, Bandung, tanpa bahan pengawet) atas nama Nadia Ratna, dkk. Finalis yang belum berhasil memenangkan perlombaan ini tetap mendapatkan modal usaha sebesar 12 Juta Rupiah.


Selain itu, diberikan juga berbagai jenis penghargaan bagi para finalis, di antaranya pemenang kategori Best Team Performance dan Best Presentation yang diperoleh Dorebyte Musicteria. Kategori Most Social Impact diraih oleh finalis Greet, dan the Lelefood berhasil menjadi Audience’s Favorite. Best Speaker dalam acara IEC 2013 ini diraih oleh Timotius Stefanus dengan bisnisnya Ayam Jeruk Ny. Lusi. Mereka berhak mendapat modal usaha masing-masing 3 Juta Rupiah. (*Akhlis)

Sumber: eCiputra