- Beranda
- Berita dan Politik
Bepe: Jangan Jadi Pesepakbola di Indonesia Kalau Mau Sejahtera
...
TS
mubarak.20
Bepe: Jangan Jadi Pesepakbola di Indonesia Kalau Mau Sejahtera
TRIBUNNEWS.COM – Mantan kapten Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, mengatakan bahwa kesejahteraan pesepakbola profesional di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Mantan pemain Persija Jakarta itu kemudian membandingkan perhatian manajemen klub dan federasi sepakbola kepada para pemain di kompetisi Liga Indonesia dan Liga Malaysia.
"Ketika menjadi pemain Selangor FC, saya mendapatkan tiket pulang pergi Jakarta-Malaysia, apartemen, mobil. Semua pemain lokal di Malaysia mendapatkan rumah, sementara sebagian lagi mendapatkan mobil," tutur Bambang Pamungkas saat ditemui di diskusi sepakbola yang digelar di Benhil Cafe, Selasa (30/4/2013) malam.
Bambang Pamungkas pernah membela klub Selangor FC di Liga Malaysia, pada musim 2005-2007. Menurut Bambang Pamungkas, sewaktu menandatangani kontrak di klub itu, dia diharuskan lolos seleksi pemain.
Salah satu tes seleksi pemain yang harus dilakukannya adalah tes fisik. Menurut Bepe, apabila seorang pemain tidak lolos tes fisik, maka dia tidak layak bermain di kompetisi Liga Malaysia.
"Di Indonesia tidak pernah ada ketentuan untuk lolos tes fisik. Kalau pemeriksaan kesehatan ada. Di Indonesia kadang-kadang pemain bayar operasi pemulihan pemain sendiri, proteksi klub terhadap pemain kurang," katanya.
Bambang Pamungkas menilai, kurangnya perhatian terhadap pemain tidak hanya terjadi di level klub, tetapi juga saat pemain membela timnas. Dia menjelaskan, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) sangat memberikan perhatian kepada para pemain yang membela timnas.
Salah satu bentuk perhatian yang diberikan adalah pemberian sejumlah uang kepada pemain setiap membela timnas. "Setiap pemain bermain untuk Timnas Malaysia itu dihitung uang. Jadi 1 caps atau penampilan dihitung sekitar 500 ringgit. Kesejahteraan pemain sangat diperhatikan," ujarnya.
http://www.tribunnews.com/2013/05/01...-mau-sejahtera
Pendapat Kaskuser:
Mantan pemain Persija Jakarta itu kemudian membandingkan perhatian manajemen klub dan federasi sepakbola kepada para pemain di kompetisi Liga Indonesia dan Liga Malaysia.
"Ketika menjadi pemain Selangor FC, saya mendapatkan tiket pulang pergi Jakarta-Malaysia, apartemen, mobil. Semua pemain lokal di Malaysia mendapatkan rumah, sementara sebagian lagi mendapatkan mobil," tutur Bambang Pamungkas saat ditemui di diskusi sepakbola yang digelar di Benhil Cafe, Selasa (30/4/2013) malam.
Bambang Pamungkas pernah membela klub Selangor FC di Liga Malaysia, pada musim 2005-2007. Menurut Bambang Pamungkas, sewaktu menandatangani kontrak di klub itu, dia diharuskan lolos seleksi pemain.
Salah satu tes seleksi pemain yang harus dilakukannya adalah tes fisik. Menurut Bepe, apabila seorang pemain tidak lolos tes fisik, maka dia tidak layak bermain di kompetisi Liga Malaysia.
"Di Indonesia tidak pernah ada ketentuan untuk lolos tes fisik. Kalau pemeriksaan kesehatan ada. Di Indonesia kadang-kadang pemain bayar operasi pemulihan pemain sendiri, proteksi klub terhadap pemain kurang," katanya.
Bambang Pamungkas menilai, kurangnya perhatian terhadap pemain tidak hanya terjadi di level klub, tetapi juga saat pemain membela timnas. Dia menjelaskan, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) sangat memberikan perhatian kepada para pemain yang membela timnas.
Salah satu bentuk perhatian yang diberikan adalah pemberian sejumlah uang kepada pemain setiap membela timnas. "Setiap pemain bermain untuk Timnas Malaysia itu dihitung uang. Jadi 1 caps atau penampilan dihitung sekitar 500 ringgit. Kesejahteraan pemain sangat diperhatikan," ujarnya.
http://www.tribunnews.com/2013/05/01...-mau-sejahtera
Pendapat Kaskuser:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
0
45.4K
834
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.3KThread•48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya