sekedar share pengalaman saja gan


Saya menggunakan id kaskus milik adik sepupu saya
saya seorang anggota Sub-Denpom III/Siliwangi.
Cerita ini sesuai keterangan dan kondisi yang saya lihat saat kejadian.

Pada suatu malam adik saya pulang dari sebuah warnet setelah mengerjakan tugas. Adik saya melihat ada perkelahian anggota geng motor. Karena tak ada satupun warga yg bergeming,adik sayapun turun tangan dan mengaku sebagai seorang anggota kepolisian(Aslinya masih SMA kelas12). Adik saya hampir dibacok lengan kanannya,tetapi adik saya melawan dan membubarkan perkelahian antara geng motor tsb. Singkat cerita urusan dilimpahkan ke POLSEK setempat,tetapi respon dari Petugas piket tidak menunjukkan sikap kooperatif,dan malah menuduh adik saya adalah anggota geng motor dan sedang dibawah pengaruh miras.


Lalu adik saya menghubungi saya,ia berkata mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari anggota kepolisian tsb. Langsung saya meluncur ke POLSEK tsb.


Pada awalnya saya mengaku sbg warga sipil,setelah melihat perlakuan dr anggota KEPOLISIAN yang tidak menyenangkan,saya bentak itu polisi. Polisi pun ingin memukul saya dengan gagang pistol revolvernya,refleks saya langsung mengeluarkan senpi yang saya bawa dan keributanpun memuncak.
Singkat cerita saya mengaku sebagai anggota organik dari Sub-Denpom III/Siliwangi,lalu polisi tersebut langsung diam dan meminta maaf kepada saya.



PESAN SAYA: Jangan pernah takut pada anggota KEPOLISIAN jika memang posisi kita berada di pihak yang benar,toh keadilanpun harus ditegakkann mulai dari diri masing masing. Polisi dan TNI juga manusia biasa.


Semoga bermanfaat buat agan agan semua,tolong diambil hikmahnya yang patut dijadikan pengajaran.karena Indonesia membutuhkan perdamaian yang bukan hanya sekedar opini penguasa,tapi kedamaian yang nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.



komentar dari agan agan