Foto: AFP

TEL AVIV - Militer Israel (Israel Defence Force/IDF) dianggap sudah menurun pertahanannya. Hal tersebut dilihat dari serangan roket sporadis yang terjadi dari wilayah Gaza ke Israel.

Meski IDF melakukan serangan balasan terhadap lesakan roket tersebut, hal tersebut dianggap bukan sebagai target utama. Salah satu yang menjadi perhatian adalah serangan roket yang diarahkan ke Balai Kota Sdot Negev, Israel Sabtu 27 April lalu.

Roket Kassam yang mendarat di wilayah terbuka itu, menunjukkan fakta baru yang harus diperhatikan oleh Israel. Serangan membuktikan bahwa pertahanan dari IDF mulai menurun. Demikian diberitakan Times of Israel, Senin (29/4/2013).

Pemerintah dan Militer Israel sebelumnya memberikan jaminan bahwa tidak akan ada lagi roket yang masuk ke wilayah Negara Yahudi tersebut, setelah Operasi Pilar Pertahanan dilangsung November lalu. Namun dalam waktu lima bulan terakhir, total sekira 18 roket masuk ke dalam wilayah Israel.

Israel terus menyalahkan pihak Hamas yang berkuasa di Gaza sebagai otak dari serangan roket tersebut. Hamas memang penguasa Gaza dan bertanggungjawab atas wilayahnya serta mengetahui serangan roket yang keluar dari Gaza menuju Israel.

Tetapi pada dasarnya Israel dan IDF sadar bahwa Hamas terus berupaya untuk mencegah serangan roket dari Gaza. Baru-baru ini, Hamas membentuk badan militer yang ditugaskan untuk mencegah serangan roket yang dilakukan sekelompok pejuang dari Gaza dan tidak berafiliasi dengan Hamas.

Menurut Hamas, unit militer itu diberikan peralatan baru dan personel ekstra di wilayah perbatasan. Hamas juga melakukan penangkapan terhadap beberapa kelompok militan yang mencoba melakukan serangan roket ke Israel. (faj)

Oke Zone