Banyak yang bilang mencari pekerjaan itu susah, tapi apa yang saya rasakan adalah mencari orang yang berkualitas jauh lebih susah dari bagaimana mencari pekerjaan. Contohnya, anda memiliki usaha kecil-kecilan, dengan penghasilan biasa saja, ketika anda akan mengembangkan bisnis itu dan anda ingin mencari orang yang berkualitas, tentu sangat susah.

Contoh di realita nya sangat banyak, cobalah membuka usaha laundry, dan anda akan kesulitan mencari tukang setrika. Cobalah anda membuka usaha jual beli laptop bekas maka anda akan kesulitan mencari teknisi yang handal dan jujur. Banyak pencari kerja di dunia ini, tapi, sangat susah mencari orang jujur, ulet, dan niat bekerja.

Banyak pekerja yang tidak berkualitas, tapi ingin kaya, Maaf, no single fuck given free these days, and sorry there is no free lunch. Tugas pemilik usaha atau investor dan umumnya perusahaan, tidak memperkaya pekerja mereka, hanya sekadar cukup untuk mereka hidup layak, memberi tambahan atas tanggung jawab, reward atas prestasi dan kenaikan upah untuk mereka yang berkualitas agar tidak kabur.

Kecuali anda "bekerja" pada perusahaan "multinasional" "terkenal" "terpandang" "terhormat" dengan bisnis penjualan langsung atau kita sederhanakan Multi level marketing, jangan berharap kaya. Dan jangan salah, mencari "pekerja" atau member MLM atau pemegang lisensi franchise atau istilah lain yang dikeluarkan mereka agar terlihat keren, itu juga sangat susah. Oh, jangan lupa, wake up from empty dreams and decayed hopes.

Sumber

Ternyata bukan hanya mencari suami/istri idaman saja yang susah, mencari pegawai idaman juga susah! Dijaman yang serba susah dan pengangguran yang kian meningkat, logika-nya akan lebih mudah mencari pegawai yang kita inginkan. Faktanya?? TIDAK!

Tapi saya termasuk salah satu yang beruntung bisa mendapatkan karyawan yang sejauh ini menjadi karyawan idaman . Semenjak dia bekerja di tempat saya, omset selalu lebih dari data aktual… senang kan…?? tentu aja. Makanya saya menambahkan gaji diluar perjanjian sebagai tanda rasa senang saya. seperti tunjangan kontrakan,bonus,uang rokok…dll sehingga kalau dihitung2 gajinya bisa bertambah sekitar 20-35%. Lumayan kan buat tambah2 beli susu buat anaknya.

Nah, jadi kalau saja semua pegawai itu jujur dan bertanggung jawab, tidak suka nillep uang bos dan bekerja keras, tentunya rejeki itu gak akan kemana iya ndak?? Lebih baik memberi lebih kepada karyawan dari pada membuat karyawan tidak puas(dalam artian gaji dan kerjaan tidak sesuai) dan cenderung melakukan tindakan kriminal. Setuju ndak??

Sekarang saya sedang mencari pegawai idaman yang baru, tapi sepertinya belum berjodoh. Belum ada yang berasa pas dengan saya. Dan pelamar juga sedikit sekali tak ada yg minat sepertinya ( hwaaaaaaaaaaaaaaaa

tapi gak apa-apa…lebih baik sabar dari pada salah pilih Setuju???

Sumber