- Beranda
- The Lounge
aneh !! Hilang misterius selama 4 bulan, tiba2 ditemukan di surabaya..
...
TS
newbieonthread
aneh !! Hilang misterius selama 4 bulan, tiba2 ditemukan di surabaya..
Gini gan ane mau share berita ada kejadian aneh gan, tepatnya di daerah jogjakarta, seorang kepala kantorpos yang lagi mancing tiba-tiba hilang dan ditemukan 4 bulan kemudian di surabaya .. dengan baju dan pakaian yang masih sama seperti saat dia hilang .. apa mungkin ada time travel atau perjalanan waktu ?? hanya tuhan yang tahu...
cek di spoiler beritanya gan..
SUMBER:
Tetangganya koment gan
ada pendapat ilmiah dari kaskuser cewek ni gan
jangan cuma silent reader gan, tolong di coment juga gan :
udah lebih dari 15ribu yang view kenapa ane gak ada yang lempar cendol ya gan
lempar cendol gan
cek di spoiler beritanya gan..
Spoiler for berita bulan desember 2012:
Kepala Kantor Pos Panjatan Hilang Misterius
t | Minggu, 30 Desember 2012
TEMON (KRjogja.com) - Kepala Kantor Pos Panjatan Kulonprogo, Agus Surono Hari Edi (45) warga Desa Kebonrejo Kecamatan Temon hingga belum diketahui keberadaannya. Agus Surono dilaporkan hilang secara misterius oleh temannya Rahmat Abadi ke Polsek setempat.
Kapolsek setempat AKP Sukadi saat dikonfirmasi membenarkan belum ditemukannya korban yang diduga tenggelam atau hanyut saat mancing di Pantai Glagah tersebut. "Sampai sekarang korban belum diketahui keberadaannya, berbagai upaya telah kami lakukan termasuk tadi sore menyisir bibir pantai bersama Tim SAR dan pihak keluarga," katanya, Sabtu (29/12) malam.
Sementara itu keluarga korban juga telah menggelar doa bersama dengan harapan korban segera ditemukan atau pulang dalam kondisi sehat. "Tadi malam warga di sekitar rumah korban di Kebonrejo mengadakan tahlilan," tegas AKP Sukadi.
Saat ditanya mengenai kemungkinan korban hilang hanyut atau ditelan ombak laut selatan saat mancing bersama rekan-rekannya, AKP Sukadi tidak berani memastikan Agus Surono Hari Edi mengalami kecelakaan laut (laka laut).
"Semua kemungkinan bisa terjadi, tapi saya tidak berani memastikan kalau korban hanyut di laut selatan. Apalagi barang-barang milik korban seperti kendaraan sepeda motor dan peralatan pancing termasuk tas dan handphone nya masih utuh di belakang tempatnya duduk saat mancing," tuturnya.
Dalam laporannya kepada petugas Polsek Temon, Rahmat Abadi mengungkapkan sebelum kejadian, Kamis (27/12) sekitar pukul 18.00 WIB dirinya bersama korban dan dua temannya, Nugroho Nur Cahyo dan Muntoha juga warga Kebonrejo berangkat ke Pantai Glgah untuk mancing. Sesampainya di lokasi mereka langsung mencari posisi masing-masing. "Sekitar pukul 21.00 saya mendekati Agus minta umpan, setelah itu saya kembali ke tempat saya mancing," katanya kepada petugas.
Tapi saat dia mendatangi korban lagi sekitar pukul 21.30 ternyata Agus sudah tidak berada di tempatnya mancing. Kemudian Rahmat bersama dua rekannnya mencoba mencari keberadaan korban termasuk menanyakan kepada keluarganya di rumah. Ternyata korban tetap tidak diketahui keberadaannya. Sehingga akhirnya Rahmat melaporkan peristiwa hilangnya Kepala Kantor Pos Panjatan tersebut ke Polsek Temon.
Terpisah pimpinan dan rekan-rekan Agus di Kantor Pos Cabang Wates langsung melakukan silaturahmi di kediaman Agus di wilayah Temon, Jumat (28/12) malam setelah mendengar hilangnya Agus saat mancing. Dan Sabtu (29/12) sore mereka kembali melakukan pencarian di sebelah barat Pantai Glagah.
"Kami semua masih menunggu perkembangannya. Saya dan rekan-rekan ikut melakukan pencarian di Pantai Glagah bagian Barat, baik Jumat kemarin maupun tadi (Sabtu 29/12). Kami tidak mau berspekulasi tentang hilangnya pak Agus, karena itu tetap menunggu kabar selanjutnya," kata Kepala Kantor Pos Cabang Wates sekaligus atasan Agus, Abdullah.
t | Minggu, 30 Desember 2012
TEMON (KRjogja.com) - Kepala Kantor Pos Panjatan Kulonprogo, Agus Surono Hari Edi (45) warga Desa Kebonrejo Kecamatan Temon hingga belum diketahui keberadaannya. Agus Surono dilaporkan hilang secara misterius oleh temannya Rahmat Abadi ke Polsek setempat.
Kapolsek setempat AKP Sukadi saat dikonfirmasi membenarkan belum ditemukannya korban yang diduga tenggelam atau hanyut saat mancing di Pantai Glagah tersebut. "Sampai sekarang korban belum diketahui keberadaannya, berbagai upaya telah kami lakukan termasuk tadi sore menyisir bibir pantai bersama Tim SAR dan pihak keluarga," katanya, Sabtu (29/12) malam.
Sementara itu keluarga korban juga telah menggelar doa bersama dengan harapan korban segera ditemukan atau pulang dalam kondisi sehat. "Tadi malam warga di sekitar rumah korban di Kebonrejo mengadakan tahlilan," tegas AKP Sukadi.
Saat ditanya mengenai kemungkinan korban hilang hanyut atau ditelan ombak laut selatan saat mancing bersama rekan-rekannya, AKP Sukadi tidak berani memastikan Agus Surono Hari Edi mengalami kecelakaan laut (laka laut).
"Semua kemungkinan bisa terjadi, tapi saya tidak berani memastikan kalau korban hanyut di laut selatan. Apalagi barang-barang milik korban seperti kendaraan sepeda motor dan peralatan pancing termasuk tas dan handphone nya masih utuh di belakang tempatnya duduk saat mancing," tuturnya.
Dalam laporannya kepada petugas Polsek Temon, Rahmat Abadi mengungkapkan sebelum kejadian, Kamis (27/12) sekitar pukul 18.00 WIB dirinya bersama korban dan dua temannya, Nugroho Nur Cahyo dan Muntoha juga warga Kebonrejo berangkat ke Pantai Glgah untuk mancing. Sesampainya di lokasi mereka langsung mencari posisi masing-masing. "Sekitar pukul 21.00 saya mendekati Agus minta umpan, setelah itu saya kembali ke tempat saya mancing," katanya kepada petugas.
Tapi saat dia mendatangi korban lagi sekitar pukul 21.30 ternyata Agus sudah tidak berada di tempatnya mancing. Kemudian Rahmat bersama dua rekannnya mencoba mencari keberadaan korban termasuk menanyakan kepada keluarganya di rumah. Ternyata korban tetap tidak diketahui keberadaannya. Sehingga akhirnya Rahmat melaporkan peristiwa hilangnya Kepala Kantor Pos Panjatan tersebut ke Polsek Temon.
Terpisah pimpinan dan rekan-rekan Agus di Kantor Pos Cabang Wates langsung melakukan silaturahmi di kediaman Agus di wilayah Temon, Jumat (28/12) malam setelah mendengar hilangnya Agus saat mancing. Dan Sabtu (29/12) sore mereka kembali melakukan pencarian di sebelah barat Pantai Glagah.
"Kami semua masih menunggu perkembangannya. Saya dan rekan-rekan ikut melakukan pencarian di Pantai Glagah bagian Barat, baik Jumat kemarin maupun tadi (Sabtu 29/12). Kami tidak mau berspekulasi tentang hilangnya pak Agus, karena itu tetap menunggu kabar selanjutnya," kata Kepala Kantor Pos Cabang Wates sekaligus atasan Agus, Abdullah.
Spoiler for berita April 2013:
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO – Kepala Kantor Pos Panjatan, Agus Surono Hari Edi (43) yang dilaporkan hilang Desember 2012 lalu, akhirnya berhasil ditemukan. Anehnya, warga Kebonharjo, Kecamatan Temon itu ditemukan dalam keadaan lemas dan linglung oleh adik iparnya di sekitar kawasan Bandara Juanda, Surabaya. Tak lama setelah ditemukan, Agus akhirnya meninggal dunia.
Menurut sejumlah keterangan, Agus ditemukan terduduk di bawah sebuah pohon di pinggir jalan kawasan bandara, Rabu (17/4/2013) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, adik ipar korban, Muryanto (35) yang bekerja sebagai security bandara hendak berangkat menuju tempat kerjanya.
Dalam perjalanan itu, dirinya melihat seseorang terduduk lemah di pinggir jalan. Muryanto mengenali orang tersebut sebagai Agus yang sebelumnya dikabarkan menghilang. Dirinya mengenali sosok tersebut dari postur fisik serta pakaian yang dikenakan berupa kaos lengan panjang lorek-lorek dan celana olahraga warna hitam.
“Korban mengenakan pakaian yang sama saat dirinya menghilang. Kondisinya saat itu memang lemah dan terlihat linglung. Ditanya-tanya nggak menjawab. Setelah itu dibawa ke rumah Muryanto dan langsung menghubungi pihak keluarga di Temon,” kata Kepala Desa Kebonharjo, Slamet.
Istri Agus, Listyawati (39), yang mendapat kabar suaminya ditemukan langsung berangkat ke Surabaya dan tiba pada Rabu sore. Kondisi korban saat itu masih terlihat lemas dan masih linglung. Saat diajak bicara, Agus tak bisa berkomunikasi dan tak merespon.
Menurut Listyawati, saat menanyakan perihal kepergiannya, Agus tak sekalipun menjawab. Listyawati sempat mengajak suaminya untuk menjalankan ibadah shalat magrib. Usai beribadah, Agus mulai bisa diajak berkomunikasi namun tak banyak berkata. Dia sempat menyebut istrinya.
“Selesai shalat maghrib, suami sempat manggil saya, mama..mama..begitu. Bapak lalu minta minum air putih dan kemudian memeluk saya. Tapi tak lama setelah itu, tiba-tiba tubuh suami saya langsung lemas lungkrah lagi dan tak berkata apa-apa lagi,” kata Listyawati dengan mata yang terlihat sembab ketika ditemui di rumahnya.
Tubuh Agus pun jatuh ke pangkuan Listyawati. Saat itu, kondisi Agus sudah sangat lemas dan tak bergerak lagi. Menurut Listyawati, pihaknya lalu memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Agus. Hanya saja, dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi dari tubuhnya dan Agus dinyatakan telah meninggal.
Jenazah Agus akhirnya dibawa ke rumahnya di Kebonharjo, Temon, Kulonprogo untuk dimakamkan. Jenazah tiba di rumah duka pada Kamis (18/4/2013) sekitar pukul 09.00 WIB. Tetangga dan kerabat korban kemarin berdatangan untuk melayat.
(*)
Menurut sejumlah keterangan, Agus ditemukan terduduk di bawah sebuah pohon di pinggir jalan kawasan bandara, Rabu (17/4/2013) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, adik ipar korban, Muryanto (35) yang bekerja sebagai security bandara hendak berangkat menuju tempat kerjanya.
Dalam perjalanan itu, dirinya melihat seseorang terduduk lemah di pinggir jalan. Muryanto mengenali orang tersebut sebagai Agus yang sebelumnya dikabarkan menghilang. Dirinya mengenali sosok tersebut dari postur fisik serta pakaian yang dikenakan berupa kaos lengan panjang lorek-lorek dan celana olahraga warna hitam.
“Korban mengenakan pakaian yang sama saat dirinya menghilang. Kondisinya saat itu memang lemah dan terlihat linglung. Ditanya-tanya nggak menjawab. Setelah itu dibawa ke rumah Muryanto dan langsung menghubungi pihak keluarga di Temon,” kata Kepala Desa Kebonharjo, Slamet.
Istri Agus, Listyawati (39), yang mendapat kabar suaminya ditemukan langsung berangkat ke Surabaya dan tiba pada Rabu sore. Kondisi korban saat itu masih terlihat lemas dan masih linglung. Saat diajak bicara, Agus tak bisa berkomunikasi dan tak merespon.
Menurut Listyawati, saat menanyakan perihal kepergiannya, Agus tak sekalipun menjawab. Listyawati sempat mengajak suaminya untuk menjalankan ibadah shalat magrib. Usai beribadah, Agus mulai bisa diajak berkomunikasi namun tak banyak berkata. Dia sempat menyebut istrinya.
“Selesai shalat maghrib, suami sempat manggil saya, mama..mama..begitu. Bapak lalu minta minum air putih dan kemudian memeluk saya. Tapi tak lama setelah itu, tiba-tiba tubuh suami saya langsung lemas lungkrah lagi dan tak berkata apa-apa lagi,” kata Listyawati dengan mata yang terlihat sembab ketika ditemui di rumahnya.
Tubuh Agus pun jatuh ke pangkuan Listyawati. Saat itu, kondisi Agus sudah sangat lemas dan tak bergerak lagi. Menurut Listyawati, pihaknya lalu memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Agus. Hanya saja, dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi dari tubuhnya dan Agus dinyatakan telah meninggal.
Jenazah Agus akhirnya dibawa ke rumahnya di Kebonharjo, Temon, Kulonprogo untuk dimakamkan. Jenazah tiba di rumah duka pada Kamis (18/4/2013) sekitar pukul 09.00 WIB. Tetangga dan kerabat korban kemarin berdatangan untuk melayat.
(*)
Spoiler for Ditemukan adik ipar:
TEMON (KRjogja.com) - Agus Surono Heri Edi (44), Kepala Kantor Pos Panjatan, warga Desa Kebonrejo, Temon Kulonprogo yang dinyatakan hilang saat mancing bersama tiga temannya, Rahmad Abadi, Muntaha dan Nugroho Nurcahyono di Pantai Glagah, Temon Kamis (27/12/2012) silam telah ditemukan oleh adik iparnya Muranto (35) di Surabaya Jatim, Rabu (17/04/2013).
Setelah lebih dari seratus hari menghilang misterius, tiba-tiba Agus ditemukan di bawah pohon dalam kondisi memprihatinkan, sedang duduk tanpa alas kaki dan linglung. Setelah 24 jam ditemukan Agus meninggal dunia dipelukan istrinya, Listiawati (42).
Kapolsek Temon Kompol Sukadi membenarkan perihal ditemukannya Agus Surono. "Betul saya sudah mengecek di rumah duka dan melihat jenazah almarhum. Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban," katanya, Kamis (18/04/2013).
"Di kakinya memang terdapat bekas luka, tapi karena penyakit diabetes yang dideritanya. Almarhum selama ini menderita diabetes akut," tuturnya.
Hal senada disampaikan Kades Kebonrejo Slamet. "Pada saat ditemukan pak Agus masih hidup tapi setelah bertemu istrinya, meninggal, jenazahnya ada di dalam," terangnya di rumah duka.
Istri korban Listiawati menceritakan kronolis penemuan suaminya. Berawal adiknya Murwanto Rabu (17/04/2013) sekitar pukul 05.00 WIB hendak berangkat kerja sebagai 'security' di Bandara Djuanda dengan menggunakan sepeda motor melihat seseorang duduk di bawah pohon seperti pengemis.
"Awalnya adik saya tidak begitu memperhatikan sosok orang tadi. Tapi begitu sudah lewat dalam hatinya bertanya, pengemis kok pakaiannya bagus. Penasaran adik saya kembali dan menghampirinya. Setelah dekat, Murwanto semakin penasaran karena orang tersebut mirip kakak iparnya Agus Surono," ceritanya.
Setelah yakin kalau 'pengemis' tadi kakak iparnya, Murwanto pun membawanya pulang ke kos-kosannya dengan diboncengkan sepeda motor. Sejak ditemukan Agus seperti orang linglung tidak mau bicara, tapi selalu memanggil istrinya, Listiawati. Begitu juga selama tinggal bersama Murwanto, Agus hanya tidur dan tidak mau bicara.
"Begitu saya dapat telpon dari adik, saya langsung ke Surabaya dan ketika bertemu suami saya tidak mau bicara. Setelah selesai solat magrib berjamaah, suami saya minta minum dan memeluk saya sambil memanggil mama, tidak lama dari itu beliau meniggal dipelukan saya," ujarnya.
sumber: http://krjogja.com/read/169333/ditem...di-surabaya.kr(Rul)
Setelah lebih dari seratus hari menghilang misterius, tiba-tiba Agus ditemukan di bawah pohon dalam kondisi memprihatinkan, sedang duduk tanpa alas kaki dan linglung. Setelah 24 jam ditemukan Agus meninggal dunia dipelukan istrinya, Listiawati (42).
Kapolsek Temon Kompol Sukadi membenarkan perihal ditemukannya Agus Surono. "Betul saya sudah mengecek di rumah duka dan melihat jenazah almarhum. Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban," katanya, Kamis (18/04/2013).
"Di kakinya memang terdapat bekas luka, tapi karena penyakit diabetes yang dideritanya. Almarhum selama ini menderita diabetes akut," tuturnya.
Hal senada disampaikan Kades Kebonrejo Slamet. "Pada saat ditemukan pak Agus masih hidup tapi setelah bertemu istrinya, meninggal, jenazahnya ada di dalam," terangnya di rumah duka.
Istri korban Listiawati menceritakan kronolis penemuan suaminya. Berawal adiknya Murwanto Rabu (17/04/2013) sekitar pukul 05.00 WIB hendak berangkat kerja sebagai 'security' di Bandara Djuanda dengan menggunakan sepeda motor melihat seseorang duduk di bawah pohon seperti pengemis.
"Awalnya adik saya tidak begitu memperhatikan sosok orang tadi. Tapi begitu sudah lewat dalam hatinya bertanya, pengemis kok pakaiannya bagus. Penasaran adik saya kembali dan menghampirinya. Setelah dekat, Murwanto semakin penasaran karena orang tersebut mirip kakak iparnya Agus Surono," ceritanya.
Setelah yakin kalau 'pengemis' tadi kakak iparnya, Murwanto pun membawanya pulang ke kos-kosannya dengan diboncengkan sepeda motor. Sejak ditemukan Agus seperti orang linglung tidak mau bicara, tapi selalu memanggil istrinya, Listiawati. Begitu juga selama tinggal bersama Murwanto, Agus hanya tidur dan tidak mau bicara.
"Begitu saya dapat telpon dari adik, saya langsung ke Surabaya dan ketika bertemu suami saya tidak mau bicara. Setelah selesai solat magrib berjamaah, suami saya minta minum dan memeluk saya sambil memanggil mama, tidak lama dari itu beliau meniggal dipelukan saya," ujarnya.
sumber: http://krjogja.com/read/169333/ditem...di-surabaya.kr(Rul)
SUMBER:
Spoiler for SUMBER BERITA:
http://krjogja.com/read/156337/kepala-kantor-pos-panjatan-hilang-misterius.kr
http://jogja.tribunnews.com/2013/04/...n-di-surabaya/
http://jogja.tribunnews.com/2013/04/...n-di-surabaya/
Tetangganya koment gan
Quote:
Original Posted By bayuituangin.►wah itu tempat ilangnya dibelakang rumah ane... ya agak jauh si... dipinggir pantai... lagi mancing.. motor ama barang2nya masih utuh... kalo menurut ane sih dan sebagian besar tetangga emaNG tuh tempat agak horor gan... banyak kejadian2 aneh juga.. ada cerita juga klu pas mancing trus ikan kena umpan harus sambil teriak2 nariknya... klu ga sambil teriak2 dapetnya zonx... alias ga ada ikanya dikail...
ada pendapat ilmiah dari kaskuser cewek ni gan
Quote:
Original Posted By nisaa_nandaa►Mungkin dia kena dissociative fugue.. jd kelainan jiwa sementara yg ditandai dg amnesia yg reversibel, biasanya dia ga sadar klo jalan2 sampe sejauh apa... Ga inget keluarga dll.Tp klo udh ketemu keluarganya biasanya amnesianya ilang langsung inget ga linglung lg..
terus krn dia ga makan2 karna linglung, (diliat jg dr pakaian nya yg lusuh) dia mungkin meninggal gr2 hipoglikemi #ngasal
terus krn dia ga makan2 karna linglung, (diliat jg dr pakaian nya yg lusuh) dia mungkin meninggal gr2 hipoglikemi #ngasal
jangan cuma silent reader gan, tolong di coment juga gan :
udah lebih dari 15ribu yang view kenapa ane gak ada yang lempar cendol ya gan
lempar cendol gan
0
34.7K
Kutip
521
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya