Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kesepian311Avatar border
TS
kesepian311
Apakah yang dilakukan Dahlan Iskan itu pencitraan? Ayo kita berdebat secara sehat!
Karena agak panjang mungkin ane bagi menjadi beberapa part:

Part 1
Permisi agan-agan semua,
Ane cuma mau nanggepin agan-agan yang selalu berpikiran negatif tentang Dahlan Iskan. Sebenarnya kata "pencitraan" itu yang ngawalin siapa sih? Kenapa tiap orang yang berbuat baik justru dibilang pencitraan? Ane termasuk yang ga sependapat mengenai anggapan bahwa Pak DI itu melakukan pencitraan. Berikut beberapa alasan ane:

1. Tidak gila jabatan
Ketika beliau mau diangkat menjadi menteri BUMN, beliau terus-terusan menolak karena beliau sedang ingin membenahi PLN untuk lebih baik. Tapi karena terus di desak SBY dan itu merupakan tugas negara akhirnya beliau menerima amanat tersebut. Ketika diangkat menjadi menteri beliau menangis. Berikut petikan beritanya:

Spoiler for detiknews:


2. Prestasi saat memimpin PLN

Banyak diantara kita yang maunya instan. Pokoknya mereka dianggap berhasil jika semua bisa diatasi semua. Menurut ane itu adalah pikiran yang picik dan perlu diluruskan. Seseorang bisa dikatakan berhasil jika dia bisa membawakan sesuatu menjadi lebih baik. Dan berikut beberapa terobosan yang beliau lakukan semasa di PLN.

Spoiler for http://www.rimanews.com/read/20120529/64158/terobosan-dahlan-iskan-di-pln:


Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan dengan temuan BPK yang berbunyi bahwa telah terjadi inefisiensi dalam tubuh PLN yang mengakibatkan kerugian 37,6 triliun. Mungkin gara-gara berita itu digembar-gemborkan, terutama oleh anggota DPR, sebagian agan-agan ada yang ikut termakan berita politik yang menyesatkan. Sekarang kita tengok kebelakang sewaktu beliau meminpin PLN.
Berikut saya cuplikan berita Kamis, 9 Juni 2011, 20:58, Reff: http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...ncam-impor-gas
"Saya Tak Takut Impor Gas, Meski Dikecam"

VIVAnews - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Dahlan Iskan mengancam akan melakukan segala cara untuk menyelamatkan listrik. Terutama untuk mendapatkan pasokan gas.

"Saya akan pertaruhkan jabatan saya untuk gas. Kita akan ambil jalan pintas, apapun resikonya, termasuk impor gas," kata Dahlan Iskan, di Denpasar, Bali, Kamis 9 Juni 2011.

Dikatakan, jika saja Indonesia menggunakan gas untuk pembangkit listrik di seluruh Indonesia, maka Negara akan hemat sebesar Rp15 triliun tiap tahunnya untuk pembangkit listrik sebesar 5.000 megawatt. "PLN sulit mendapat gas, padahal negeri ini kayak akan gas. Akhirnya kita pakai solar. Untuk mengatasi ini, saya tidak peduli akan ambil langkah apapun," tegasnya.

Dikatakan, untuk merealisasikan keinginannya, ia sudah menjajaki dengan Iran. Belum lama ini, ceritanya, ia mengunjungi Iran untuk menjajaki kemungkinan PLN dapat gas dari negeri sosialis tersebut. "Tetapi di Indonesia sudah macam-macam beritanya. Demi Indonesia, saya tidak tidak peduli. Saya tak takut untuk impor, meski banyak yang mengecam," tuturnya.

Katanya, tak hanya persoalan gas, pun halnya dengan batubara. Meski Indonesia kaya akan keduanya, tetapi PLN harus menggunakan Solar untuk mengoperasikan seluruh pembangkit listrik di Indonesia. Tak ayal, Dahlan mempertanyakan nasionalisme Indonesia. "Di mana nilai nasionalisme kita? Kita kaya akan keduanya, tetapi harus beli batubara dengan harga standar internasional. Kita juga ancam PLN akan impor batubara," seru Dahlan.

Jika dalam waktu dekat persoalan ini tak kunjung selesai, Dahlan mengaku tak segan merealisasikan gagasannya tersebut. "Saya cuma ingin menyelamatkan uang negara. Bail out Bank Century yang hanya senilai Rp7,5 triliun dan terjadi hanya sekali, semua sudah ribut. Kita kehilangan Rp15 triliun tiap tahunnya karena PLN pakai Solar, kok tidak ada yang ribut," sindir Dahlan.

Sementara itu, menanggapi keinginan beberapa pihak agar PLN tidak mengimpor gas, Dahlan dengan santai menjawabnya. "Kalau saya dilarang impor gas, ya berikan dong," jawabnya enteng. (Laporan Bobby Andalan, Bali)

Beliau sampai mempertaruhkan jabatan demi mendapatkan pasokan gas... Lalu pertanyaannya, Orang inefisiensi PLN gara-gara tidak dapat jatah pasokan gas, sedangkan dirut PLN juga sudah mengancam sampai impor gas, Lah kok anehnya sekarang malah beliau yang disalahkan? Alangkah lucunya negeri ini yang mau kemakan berita politik busuk.

Berikut ane cantumkan referensi lain:
Spoiler for Reff:


Jakarta - Lelah menanti aliran gas yang cukup dari dalam negeri, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertekad akan mengimpor gas dari Kuwait, Iran, Qatar, Australia dan Papua Nugini.Untuk kebutuhan gas PLTG Muara Tawar di Bekasi, Perusahaan Gas Negara (PGN) hanya mampu memberi jatah 70 mmscfd dari kebutuhan gas sebesar 400 mmscfd.

”Saya baru saja dari Iran untuk menjajaki (impor) gas. Sekarang tinggal masalah waktu saja. Kalau ternyata harapan untuk mendapatkan gas dari dalam memang tidak tersedia juga, maka apa boleh buat,” ujar Dirur PT PLN, Dahlan Iskan di sela-sela acara rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Rabu (18/5).

Meski demikian, pasokan gas baru bisa dikapalkan dua tahun mendatang karena perlu proses gasifikasi. Pihak PLN berharap mampu memperoleh kapasitas gas sebesar 750 mmscfd. Sedangkan, sumber pasokan dari dalam negeri, menurut Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji, paling cepat diperoleh PLN pada 2015.

Memang ada beberapa sumber gas dalam negeri, tapi sampai sekarang belum dialokasikan ke PLN. Misalnya Tangguh, Lapangan Abadi di Masela, Selat Makasar, tapi kita tahu jadwal hadirnya gas itu masih lama, paling cepat di 2015, itupun hanya dari lapangan Tangguh,” ungkap Pamudji. Lapangan Tangguh sendiri berada di Papua dan dikelola oleh perusahaan migas BP Indonesia, kepanjangan tangan raksasa minyak asal Inggris, BP.

Sementara, impor gas dari Iran didukung oleh kebijakan negara itu sendiri yang tengah meningkatkan roduksi liquid natural gas atau LNG besar-besaran. “Mereka bisa suplai, tapi harganya belum dibicarakan secara detail,” kata Dahlan. Dia memastikan, kelebihan Iran dari negara lain adalah harga yang fleksibel.

Terkait kebutuhan pembangunan pengangkutan dan pengolahan gas alam cair atau Floating Receiving Terminal, Dahlan kembali menegaskan bahwa kepastian adanya gas adalah syarat mutlak. "Soal pembangunan terminal itu gampang. Yang penting ada gasnya atau tidak. Kalau sudah dapat gasnya, kami minta Pertamina dan Perusahaan gas Negara (PGN) menambah, membuat baru ditempat yang sama. Atau meminta pihak lain untuk membangun, banyak yang berminat," katanya.

Sementara, realisasi aliran gas dari domestik diperkirakan masih terlalu lama. Nur Pamudji mengatakan, gas dari Blok Tangguh train III paling cepat 2015, lapangan Gas Masela paling cepat 2019, dan blok selat Makassar bisa lebih dari 2018. “Ini memberikan ketidakpastian suplai gas,” kata dia.

part 2: http://www.kaskus.co.id/post/517bc15...1243060400000a
Diubah oleh kesepian311 27-04-2013 12:20
0
5.9K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.