Quote:
Jakarta - Usai mengikuti salat jenazah Almarhum Ustaz Jeffry (Uje) di masjid Istiqlal, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta. Di bandara tersebut Dahlan tiba-tiba menjadi tukang parkir dadakan.
Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi mengatakan, Dahlan berada di Istiqlal hari ini karena memang kebetulan akan mengikuti syuting episode acara Seruni Ramadan.
"Saat memasuki terminal 2 bandara, antrean mobil sangat panjang. Singkatnya, dari mulai tanjakan sampai terminal 2F ditempuh sekitar 10 menit. Ini membuat Pak Dahlan memperhatikan kenapa terjadi," kata Faisal kepada detikFinance, Jumat (26/4/2013).
Dahlan sempat menelepon langsung Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko selaku pengelola bandara ini. "Tolong dievaluasi kembali tentang kenderaan yang masuk ke terminal 2 keberangkatan, yang selama ini sudah berlaku khusus taksi dan bus mulai 03.00-07.00 dilarang naik ke atas. Karena ini macet panjang sekali, kasihan orang yang buru-buru mau berangkat," tegas Dahlan.
Saat memasuki terminal 2F, Dahlan melihat sebuah mobil Mercy mewah yang terparkir tanpa sopir di bandara tersebut. Dahlan pun mendatangi mobil itu dan meminta untuk dipindahkan, namun tak ada sopirnya. Lalu sekitar 5 menit, si sopir muncul, dan Dahlan menanyakan siapa pemilik mobil tersebut, ternyata seorang pengusaha terkenal.
"Anda jangan parkir sembarangan, kasihan orang yang macet kepanjangan," tegur Dahlan.
Setelah itu Dahlan pun langsung turun tangan mengatur lalu lintas, mengarahkan kendaraan, taksi agar jalan lancar. Sekitar 10 menit aksi itu terjadi dan menarik perhatian para pengguna jasa bandara.
"Selesai itu beliau masuk untuk menuju ke Semarang melihat pabrik gula PTPN IX di Kudus dan Sabtu acara bersama Perhutani," tutup Faisal.
Quote:
[URL="http://finance.detik..com/read/2013/04/26/162453/2231527/68/usai-salatkan-jenazah-uje-dahlan-iskan-jadi-tukang-parkir-dadakan?f9911013"]SUMBER[/URL]
Quote:
Pencitraan Dahlan Iskan Tak Buat Parpol Tertarik
Pencitraan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan tak lantas membuat partai politik tertarik. Termasuk untuk mengusungnya menjadi calon presiden. Alasannya, selama ini Dahlan dianggap melakukan pencitraan yang berlebihan.
"Partai politik jengah dengan pencitraan yang terlalu berlebihan yang dilakukan oleh Dahlan,"kata pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Saiful Umam saat dihubungi Republika, Ahad (10/3).
Ia menambahkan, dari awal Dahlan melakukan yang luar biasa. Pencitraan tersebut dilakukan melalui medianya sendiri mau pun buku-buku yang diterbitkan.
Namun, semua itu tak menjamin dia akan didekati partai. Sebaliknya, Dahlan harus aktif yang mendekati partai politik jika ia memang berminat untuk menjadi presiden.
"Untuk menjadi presiden memang harus diusung oleh partai," kata Saiful.
Elektibilitas Meneg BUMN tersebut masih menduduki posisi paling tinggi selama sepekan terakhir. Bahkan, melampaui kandidat lain yang telah menyatakan diri maju pada pilpres mendatang.
Berdasarkan data Poiticawave, posisi Dahlan mampu mengungguli kandidat capres lain. Seperti Mahfud MD, Chairul Tanjung, Jusuf Kalla, Prabowo, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Wiranto dan Gita Wiryawan.
Meski pun begitu, ada beberapa kegiatan Dahlan yang mendapat respon negatif dari publik. Bahkan membuatnya terpuruk dari peringkat indeks elektabilitas.
Misalnya soal berita infisiensi PLN, kurang akuratnya laporan pemerasan oleh DPR dan kecelakaan mobil listrik Tuxuci. Namun kesibukannya saat ini yang dicitrakan dengan baik membuat kepercayaan media sudah pulih.
SUMBER
Pencitraan menjelang 2014
Quote:
Original Posted By EconomicHitman►
cukup berbuat sesuai kapasitasnya,
dia kan leader, dia cukup perintah bawahannya dan sekaligus dikontrol
gak perlu ikut jadi tukang parkir, ikut ngebersihin wc, ikut buka gerbang tol,
semua pekerjaan kecil yg DI lakukan, mencerminkan dia gagal sebagai leader.
coba bandingin sama Jokowi, waktu latuharhari jebol dia cukup lakukan pengawasan atas apa yg dikerjain.
disitu intinya leader.