Belakangan ini ada postingan heboh tentang kecoa di Facebook maupun di Blackberry Messenger dan juga sosial media lainnya. "Membunuh kecoa sebaiknya jangan dipukul sampai keluar isi perutnya, sebab di dalamnya terkandung cacing parasit yang dapat menginfeksi manusia." jelas isi pesan tersebut.


Terlepas dari benar tidaknya keberadaan cacing tersebut, saran yang dikemukakan memang baik. "Membunuh kecoa cukup dengan pestisida saja. Dengan pembersih serangga seperti yang dijual di toko-toko sudah cukup. Itu juga bisa digunakan untuk membunuh lalat, nyamuk, dan serangga lain," ujar dr. Chahib Afwan, Deputi Zoonosis Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat RI, seperti dilansir detik..com


Kecoa yang dibunuh dengan cara digencet memang tidak efektif. Kecoa hidup di tempat-tempat kotor sehingga badannya dilumuri oleh berbagai jenis bakteri dan kuman penyakit. Kalau digencet mati, tentu cairan tubuh yang keluar membuat kuman-kuman bakteri dari tubuh kecoa dapat menyebar dan juga menimbulkan bau busuk.


Namun, masyarakat tidak perlu kuatir akan cacing yang katanya dapat masuk ke pori-pori. "Kebanyakan kasus penularan cacing itu lewat makanan, tidak langsung masuk ke pori-pori tubuh. Yang penting setelah membunuh kecoa, langsung dibersihkan," ujar Dr. drh. Upik Kesumawati Hadi, MS, ahli parasitologi dari Departemen Ilmu Penyakit Hewan Institut Pertanian Bogor.


Karena itu, tidak perlu terlalu kuatir dengan berita cacing yang dapat masuk melalui pori-pori, namun yang perlu diwaspadai adalah kebersihan saat membunuh kecoa. Memang pemakaian obat serangga lebih baik. Kita juga perlu pandai menilai dan mencari kebenaran suatu berita sebelum menyebarkannya.