- Beranda
- Berita dan Politik
[Pantas Banyak Yang Oneng] Sulit Penuhi Kuota Caleg Wanita, PDIP Asal Comot Orang
...
TS
penggugatmk
[Pantas Banyak Yang Oneng] Sulit Penuhi Kuota Caleg Wanita, PDIP Asal Comot Orang
PDIP Sulit Penuhi Kuota 30 Persen Caleg Perempuan
JAKARTA- Politikus perempuan, Ribka Tjiptaning, mengatakan, pembatasan kuota perempuan sangat membebani partai politik. Meski diakuinya, perempuan merupakan penentu terjadinya pemilu.
“Sebagian besar pemilih adalah perempuan. Kendati demikian, mereka enggan untuk eksis di dunia politik, untuk jadi caleg nanti dulu,” kata Ribka saat dihubungi Okezone, Rabu (23/1/2013).
Kesulitan untuk memenuhi kuota 30 persen itu juga dirasakan partai tempatnya bernaung, yakni PDIP. Ribka mengaku, sebagai parpol, PDIP juga mengalami keterbatasan untuk memenuhi Undang-Undang Pemilu tersebut.
“Sebagai partainya wong cilik, ya pas-pasan, termasuk pendidikan. Meski hanya lulusan SMA, ya ayolah tidak apa-apa, yang penting bisa memenuhi kuota 30 persen. Bahkan, tak jarang juga memasukkan anak atau cucu ikut partai. Ini konsekuensi dari aturan, sehingga kami asal comot, seadanya,” tambahnya.
Kendati demikian, masih tidak mudah untuk merekrut perempuan untuk mejadi calon legislatif. Sebab, kebanyakan perempuan lebih memilih mengurus keluarga daripada berkecimpung di parpol.
Apalagi, untuk menjadi caleg juga memutuhkan modal yang tidak kecil.
“Setidaknya butuh Rp200 juta gara bisa nyaleg. Kebanyakan mereka mundur, dan hanya menjadi simpatisan atau tim sukses saja,” lanjutnya.
Menurut Ketua Komisi IX DPR itu, sikap parpol juga cenderung memandang sebelah mata kepada perempuan. Sejumlah posisi struktural banyak ditempati laki-laki, sementara para perempuan hanya ditempatkan pada bidang yang tidak strategis.
“Kalau saya yang mengatakan, mestinya posisi itu direbut jangan hanya menunggu,” tegasnya.
Padahal menurut Ribka, politikus perempuan mempunyai beberapa kelebihan dibanding laki-laki.
“Perempuan itu lebih detil, cermat dan rajin. Setiap pembahasan undang-undang atau anggaran biasanya lebih cermat daripada laki-laki,” kata peremuan kelahiran Solo tersebut.
okezone
katanya partai wong cilik, kok ada perempuan baru mau daftar caleg langsung ditodong 200 juta
apalagi uang mahar yang nyalon gubernur??? pantesan si oneng kayak orang sawan gak berenti gugat MK
Quote:
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Nunukan Niko Hartono mengakui, pihaknya masih kesulitan memenuhi kuota 30 persen calon legislatif perempuan.
Kesulitan itu dirasakan khususnya untuk memenuhi quota daerah pemilihan satu Pulau Nunukan. Niko mengatakan, dari 11 caleg di daerah pemilihan 1, disyaratkan empat orang harus perempuan. Hingga kini pihaknya masih kekurangan dua calon.
"Yang menjadi permasalahan, kuota 30 persen perempuan. Ini yang belum belum terpenuhi. Yah secepatnya kami akan penuhi sebelum didaftarkan ke KPU," ujar anggota DPRD Nunukan ini.
Ia mengatakan, untuk daerah pemilihan dua Pulau Sebatik dan daerah pemilihan tiga di daratan Kalimantan, kuota 30 persen perempuan sudah terpenuhi. Dengan waktu tersisa, ia optimistis PDIP mampu memenuhi kuota 25 calon anggota legislatif Kabupaten Nunukan.
Niko mengatakan, tidak mudahnya memperoleh bakal calon anggota legislatif khususnya perempuan, salah satunya disebabkan karena aturan seleksi ketat yang diberlakukan PDIP
.
Setiap pelamar harus mengikuti dua tahapan proses penjaringan yakni psikotes dan pendidikan kader. Pelaksanaan seleksi inipun diprioritaskan untuk kader meskipun tetap mempertimbangkan non kader partai.
"Jadi di Kabupaten Nunukan kita sudah melaksanakaan psikotes dan pendidikan kader pratama yang diadakan di Nunukan," ujarnya.
Saat ini tim masih melakukan verifikasi terhadap para pendaftar. DPP PDIP telah mengeluarkan aturan mengenai tata cara penjaringan, penetapan calon dan nomor urut.
Dengan mengacu pada hal itu, tim verifikasi tinggal mencocokkan terpenuhi atau tidaknya calon dimaksud sesuai persyaratan.
"Seperti, calon tidak termasuk yang memiliki kasus hukum, di mana calon tidak boleh diancam dengan lima tahun ke atas. Ancaman lima tahun kebawah masih menjadi pertimbangan tim verfikasi," ujarnya.sumber
Kesulitan itu dirasakan khususnya untuk memenuhi quota daerah pemilihan satu Pulau Nunukan. Niko mengatakan, dari 11 caleg di daerah pemilihan 1, disyaratkan empat orang harus perempuan. Hingga kini pihaknya masih kekurangan dua calon.
"Yang menjadi permasalahan, kuota 30 persen perempuan. Ini yang belum belum terpenuhi. Yah secepatnya kami akan penuhi sebelum didaftarkan ke KPU," ujar anggota DPRD Nunukan ini.
Ia mengatakan, untuk daerah pemilihan dua Pulau Sebatik dan daerah pemilihan tiga di daratan Kalimantan, kuota 30 persen perempuan sudah terpenuhi. Dengan waktu tersisa, ia optimistis PDIP mampu memenuhi kuota 25 calon anggota legislatif Kabupaten Nunukan.
Niko mengatakan, tidak mudahnya memperoleh bakal calon anggota legislatif khususnya perempuan, salah satunya disebabkan karena aturan seleksi ketat yang diberlakukan PDIP
.Setiap pelamar harus mengikuti dua tahapan proses penjaringan yakni psikotes dan pendidikan kader. Pelaksanaan seleksi inipun diprioritaskan untuk kader meskipun tetap mempertimbangkan non kader partai.
"Jadi di Kabupaten Nunukan kita sudah melaksanakaan psikotes dan pendidikan kader pratama yang diadakan di Nunukan," ujarnya.
Saat ini tim masih melakukan verifikasi terhadap para pendaftar. DPP PDIP telah mengeluarkan aturan mengenai tata cara penjaringan, penetapan calon dan nomor urut.
Dengan mengacu pada hal itu, tim verifikasi tinggal mencocokkan terpenuhi atau tidaknya calon dimaksud sesuai persyaratan.
"Seperti, calon tidak termasuk yang memiliki kasus hukum, di mana calon tidak boleh diancam dengan lima tahun ke atas. Ancaman lima tahun kebawah masih menjadi pertimbangan tim verfikasi," ujarnya.sumber
JAKARTA- Politikus perempuan, Ribka Tjiptaning, mengatakan, pembatasan kuota perempuan sangat membebani partai politik. Meski diakuinya, perempuan merupakan penentu terjadinya pemilu.
“Sebagian besar pemilih adalah perempuan. Kendati demikian, mereka enggan untuk eksis di dunia politik, untuk jadi caleg nanti dulu,” kata Ribka saat dihubungi Okezone, Rabu (23/1/2013).
Kesulitan untuk memenuhi kuota 30 persen itu juga dirasakan partai tempatnya bernaung, yakni PDIP. Ribka mengaku, sebagai parpol, PDIP juga mengalami keterbatasan untuk memenuhi Undang-Undang Pemilu tersebut.
“Sebagai partainya wong cilik, ya pas-pasan, termasuk pendidikan. Meski hanya lulusan SMA, ya ayolah tidak apa-apa, yang penting bisa memenuhi kuota 30 persen. Bahkan, tak jarang juga memasukkan anak atau cucu ikut partai. Ini konsekuensi dari aturan, sehingga kami asal comot, seadanya,” tambahnya.
Kendati demikian, masih tidak mudah untuk merekrut perempuan untuk mejadi calon legislatif. Sebab, kebanyakan perempuan lebih memilih mengurus keluarga daripada berkecimpung di parpol.
Apalagi, untuk menjadi caleg juga memutuhkan modal yang tidak kecil.
“Setidaknya butuh Rp200 juta gara bisa nyaleg. Kebanyakan mereka mundur, dan hanya menjadi simpatisan atau tim sukses saja,” lanjutnya.
Menurut Ketua Komisi IX DPR itu, sikap parpol juga cenderung memandang sebelah mata kepada perempuan. Sejumlah posisi struktural banyak ditempati laki-laki, sementara para perempuan hanya ditempatkan pada bidang yang tidak strategis.
“Kalau saya yang mengatakan, mestinya posisi itu direbut jangan hanya menunggu,” tegasnya.
Padahal menurut Ribka, politikus perempuan mempunyai beberapa kelebihan dibanding laki-laki.
“Perempuan itu lebih detil, cermat dan rajin. Setiap pembahasan undang-undang atau anggaran biasanya lebih cermat daripada laki-laki,” kata peremuan kelahiran Solo tersebut.
okezone
katanya partai wong cilik, kok ada perempuan baru mau daftar caleg langsung ditodong 200 juta
apalagi uang mahar yang nyalon gubernur??? pantesan si oneng kayak orang sawan gak berenti gugat MK
Diubah oleh penggugatmk 02-04-2013 06:38
0
2.9K
29
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.5KThread•41.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru