Mahkamah Agung (MA) menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memvonis Susno bersalah kasus korupsi pengamanan Pilgub Jabar Tahun 2008. Langkah Susno untuk meminta perlindungan pada Polri dan terus menghindari eksekusi ini dinilai memalukan. Lebih baik Susno mencoba langkah hukum lain.

"Meskipun kita sangat prihatin terhadap nasib yang dialami Susno sekarang, namun ini adalah putusan MA yang harus ditaati. Susno sebagai mantan pejabat tinggi Polri, kita harapkan agar dia tetap harus memberi contoh ketaatan pada hukum," kata Anggota Komisi III DPR RI, Martin Hutabarat saat dihubungi merdeka.com, Kamis (25/4).

Menurut Martin, perlawanan Susno dengan melibatkan pihak Kepolisian hanya akan memberikan kesan negatif terhadap citranya.

"Sebaiknya Susno berbesar hati menerima putusan MA ini dan bisa bekerja sama dengan kejaksaan dalam melaksanakan tugasnya dan Susno bisa mengajukan gugatan terhadap putusan tersebut jika dirasakannya tidak adil," ujar Martin.

Martin menambahkan, harus tetap dipahami betapa beratnya putusan MA yang diterima Susno. Padahal Susno lah yang membongkar lalu menyampaikan ke Komisi III dan Pers bahwa ada mafia hukum di Kepolisian. Gayus Tambunan serta Bahasjim yang sudah dinyatakan Mabes Polri bersih dari kasus yang dituduhkan, namun ternyata masih memiliki kasus korupsi yang besar dan sudah dihukum. Kasus ini terbongkar karena adanya Susno.

Tapi ternyata Susno yang membongkar kasus tersebut malah dijerat dengan hukum oleh mafia hukum yang dilaporkannya di Kepolisian.

"Memang nasib yang dialami Susno itu tragis. Sekarang ternyata malah mendapat perlawanan balik dari mafia-mafia hukum yang dulu pernah dilaporkannya, itu jelas ia terima," papar Martin di akhir wawancara.

Sumber