Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

errwwwiinAvatar border
TS
errwwwiin
Tak Hanya Siswa, Pengawas UN pun ikut stress
JAKARTA - Tak hanya siswa yang merasakan stresnya ujian nasional (UN), pengawas peserta UN yang notabene dari sekolah lain pun ikutan stres dan lelah.

"Sejumlah permasalahan-permasalahan yang ada pada pelaksanaan UN tahun ini juga membuat pengawas stres," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menyikapi kisruh UN, di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2013).

Setidaknya, lanjut dia, ada beberapa permasalahan yang membuat para guru tersebut ikut stres. "Dari hasil olah data dan analisis data yang dilakukan oleh kawan-kawan FSGI, yang bersumber dari data daerah sebagian juga diolah oleh FMGJ, SeGI Medan, FAGI Bandung dan KAMG Medan ada beberapa permasalahan," tambahnya.

Berikut permasalahan-permasalahannya:

1. Keterlambatan soal tiba di lokasi, keterlambatan antara 1-5 jam, terjadi di Riau, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
2. Kekurangan soal, terjadi di Sumatera Utara, Riau, dan Banten. Panitia kemudian berinisiatif memfotokopi.
3. Di Kabupaten Simalungun tepatnya di Kecamatan Bosar Maligas pada beberapa sekolah, sampul soal Bahasa Indonesia tapi di dalamnya Bahasa Inggris.
4. Di Kabupaten Deli Serdang tepatnya di SMK Swasta Istiqlal Deli Tua dari empat ruangan jurusan Akuntansi yang mengikuti ujian, ternyata soal yang datang hanya untuk satu ruangan. Sehingga tiga ruangan lainnya terpaksa memfotokopi soal Bahasa Indonesia.
5. Rendahnya kualitas kertas LJKN UN, tipis, mudah sobek jika siswa menghapus jawabannya, bahkan ada kasus sampai bolong kertas LJUNnya.

"Tapi tak mungkin lagi diganti karena waktu ujian tinggal lima menit lagi, kalau ganti LJKN UN, maka soalnya juga otomatis harus diganti," ujarnya.

6. Barcode yang ada di soal dan LJKN UN banyak yang tidak sama, sulit terdeteksi, hal ini bisa merugikan peserta UN.
7. Peserta UN SMK mengerjakan soal Bahasa Indonesia yang untuk siswa SMA/MA. Di Samosir, ujiannya Bahasa Inggris tetapi yang datang soal Bahasa Indonesia.
8. Kecurangan UN dan beredarnya kunci jawaban masih saja terjadi di berbagai daerah.
9. Tata tertib dan aturan yang tidak jelas untuk pengawas, contohnya fakta integritas ada dua dan banyak pengawas yang bingung, yang mana yang harus dimasukkan, penyegelan amplop LJUN dilakukan 2x, harus ditempel, dll.

"Padahal sebelumnya dalam sosialisasi tidak ada aturannya tapi kemudian menyusul saat hari H," katanya singkat.

10. Stres tingkat tinggi melanda para siswa saat UN berlangsung, mereka sampai lupa letak toilet di sekolahnya.
11. Pembatalan UN mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA jurusan IPS karena soal belum tiba.
12. Kecurangan terstruktur dan sistemik.
13. Satu SMA di kota Medan UN ditunda.
14. Dewan Pendidikan Kalimantan Timur menolak instruksi Mendikbud untuk memfotocopy naskah UN yang kurang 38 persen lagi.
15. Soal tertukar, soal salah amplop dan soal kurang masih terus ditemui pada pelaksanaan UN hari ke-2 sampai dengan 4.
16. Tidak ada soal cadangan.

SUMBER
0
3.8K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.