Dituding Pelaku Bom Panci Boston, Pemuda Maroko: Saya Bukan Teroris!
Quote:
Boston - Spekulasi liar soal pelaku pengeboman di Boston berdampak pada Sulahaddin Barhoum (17). Pemuda asal Maroko itu kaget karena dituding sebagai tersangka dan foto wajahnya beredar luas di internet. Dia menegaskan, dia bukan teroris.
Diberitakan Daily Mail, Jumat (19/4/2013), remaja itu sempat di-bully di internet karena foto wajahnya berada di deretan penonton maraton. Tudingan tanpa dasar pun berdatangan padanya.
"Semalam teman-teman saya menelepon dan mengirim email, mereka mengatakan foto saya beredar luas di internet, saya disebut tersangka bom Boston. Saya takut, saya belum pernah berada dalam masalah dan saya mengkhawatirkan keamanan saya," ujarnya.
Remaja 17 tahun ini pindah ke Amerika Serikat empat tahun lalu. Dia bersekolah di SMA Boston dan memang gemar berlari.
Untuk membersihkan namanya, Sulahaddin pun mendatangi kantor polisi. Dia ingin memastikan apakah benar dicari polisi. Bila tidak, dia berharap pihak berwenang membersihkan namanya demi keselamatan.
"Mereka bahkan tidak membawa saya ke ruangan khusus. Mereka membuat beberapa telepon dan mengatakan saya bebas pergi," sambungnya.
"Saya khawatir, ada orang yang ngamuk dan mengejar saya dan keluarga saya," ceritanya.
Sulahaddin dan pelatih larinya tertangkap kamera berada di sekitar garis finis maraton Boston.
Pelatihnya memakai topi baseball dan jaket hitam. Sementara Sulahaddin memakai baju olahraga biru. Keduanya membawa tas besar dan berada di barisan penonton maraton.
"Kami di sana untuk melihat para pelari tercepat," ceritanya.
Pelaku yang sudah resmi jadi tersangka utama bom Boston adalah dua pria kulit putih. Salah satunya seorang remaja. Mereka memang bertopi dan berpenampilan sporty.
Diduga Terkait Bom Boston, Pemuda Bangladesh Dipukuli di Bronx
Quote:
New York - Seorang pria asal Bangladesh Abdullah Faruque (30) mengaku dipukuli sekelompok orang di kawasan Bronx, New York. Aksi ini dilakukan tak lama setelah insiden bom maraton Boston. Spekulasi 'balas dendam' pun bermunculan.
Diberitakan New York Post, Jumat (19/4/2013), aksi pemukulan ini terjadi di sekitar Applebee. Saat itu, ada sekelompok pria hispanik yang mengikuti Abdullah dari bar.
"Salah seorang pria bertanya apa saya Arab. Saya menggelengkan kepala, tapi mereka bilang 'yeah, terserahlah'," ujar Abdullah.
Pria lainnya juga sempat berujar, "yeah, dia adalah Arab," lalu semua mulai memukuli wajah dan tubuhnya.
Abdullah sempat menderita dislokasi bahu dan nyaris pingsan saat penyerangan itu.
Kepada wartawan, pria tersebut tak tahu soal insiden di Boston saat terjadi pemukulan. Dia baru sadar ketika sampai di rumah.
"Saya lihat berita, dan tiba-tiba itu menyadarkan saya, mungkin itu penyebabnya saya diserang," ujarnya.
Polisi New York saat ini sedang menyelidiki kejadian tersebut.
Sementara di Boston, polisi sudah memastikan pelakunya terdiri dari dua orang. Mereka berkulit putih dan masih muda.
O...jadi itu to tujuan utamanya...ane sih ga kaget kalo bentar lagi amrik juga bakalan ngobrak abrik negara (kaya minyak) yang lain lagi dengan dalih memburu teroris...