Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Black.Deneb.X4Avatar border
TS
Black.Deneb.X4
’Godam’, Senjata Baru Korut
’Godam’, Senjata Baru Korut
Rabu, 17/04/2013 | 13:47 WIB
Kantor Presiden Korsel rapat darurat sikapi ancaman

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=b...067f89cc14862c

PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengeluarkan ancaman baru ke Korea Selatan (Korsel). Mereka bersumpah akan memukul Korsel dengan "palu godam" bila Korsel menolak meminta maaf ke Korut karena Korsel menyikapi hari ulang tahun Kim Il-Sung.

"Serangan balasan kami akan dilakukan tanpa adanya peringatan. Pasukan revolusi Korut akan menjadi 'godam' (palu besi besar) yang akan memukul seluruh kekuatan musuh, yang menghina kehormatan pemimpin kami," demikian pernyataan Pemerintah Korut, seperti dikutip KCNA, Selasa (16/4).

Ancaman itu disuarakan langsung oleh Korut setelah warga Korsel menggelar unjuk rasa menuntut dialog Korut dan Korsel. Demonstrasi itu dilaksanakan di Ibu Kota Seoul pada Senin kemarin, para demonstran juga membakar foto Pemimpin Korut Kim Jong-Un. Dialog itu sebenarnya sudah ditawarkan oleh Korsel dan Amerika Serikat (AS), namun Korut justru menolaknya. Sikap itu langsung disesali oleh Negeri Ginseng.

Ancaman baru yang diutarakan Korut juga tidak dilancarkan ke AS seperti pada umumnya. Saat ini Korut justru merasa kesal dengan Korsel dan menyebut Korsel sebagai negeri boneka. "Bila pemerintah di negara boneka itu benar-benar ingin berdialog dan bernegosiasi, mereka harus minta maaf terhadap sikap anti-Korutnya, dan menunjukan niatnya untuk menghentikan tindakan-tindakan ini kepada rekannya," tegas militer Korut.

Menyikapi ancaman itu, Kantor Presiden Korsel langsung menjadwalkan rapat darurat antara para menteri dan badan-badan pemerintah yang bertugas dalam urusan keamanan. Salah seorang pejabat keamanan Korsel Kim Jang-Soo memimpin rapat itu. Beberapa wakil menteri dan pejabat-pejabat di kantor Perdana Menteri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan, serta kepolisian diundang. Demikian, seperti diberitakan Yonhap, Selasa (16/4).

Fokus dari pertemuan itu adalah memperkuat koordinasi antara badan pemerintah untuk merespons provokasi Korut. Rapat serupa juga pernah dilaksanakan Korsel di era kepemimpinan Lee Myung-Bak. Rapat yang disebut dengan nama "Rapat Penilaian Krisis Nasional" itu sudah dua kali dilaksanakan oleh Korsel dua kali dalam setahun.

Meski demikian, Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan, ultimatum yang diutarakan Korut adalah respons yang tidak berguna. Korsel masih tetap menunggu Korut membuat keputusan yang bijaksana.
Sementara Kim Min-seok, juru bicara Departemen Pertahanan Korea Selatan, mengatakan, ancaman terbaru dari Korea Utara itu disesalkan. Di tengah kekhawatiran bahwa Pyongyang bisa melakukan uji coba rudal, Kim Min-seok mengatakan, Korea Selatan terus memonitor pergerakan militer Korut.

Bersamaan dengan itu, Selasa (16/4), sebuah helikopter militer Amerika Serikat jatuh di dekat perbatasan Korut saat berlangsung latihan militer gabungan AS-Korsel. Pejabat militer AS mengatakan, jenis heli tersebut adalah heli CH-53 Super Stallion milik Marinir AS.

Pernyataan pejabat AS ini berbeda dengan keterangan pejabat Kementerian Pertahanan Korsel sebelumnya yang dikutip kantor berita resmi Korsel, Yonhap. Pejabat Korsel itu menyebutkan, heli tersebut berjenis UH-60 Black Hawk dan mengangkut 12 personel, yang semuanya selamat.

Pejabat militer AS mengatakan seperti dilansir AFP, Selasa (16/4), heli CH-53 Super Stallion tersebut mengangkut 21 orang saat mengikuti latihan militer gabungan dengan Korsel. Mereka terdiri dari lima kru dan 16 personel militer. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Menurut pejabat AS yang tidak disebutkan namanya itu, heli tersebut mengalami "hard landing" di wilayah Cheolwon, yang berada di perbatasan antara Korsel-Korsel. Belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Namun penyelidikan komprehensif tengah dilakukan atas insiden ini.

Keseluruhan kru dan personel militer telah dibawa ke rumah sakit militer AS di Seoul, Korsel. Sebanyak 15 orang kini telah keluar dari rumah sakit setelah menerima perawatan medis. Sementara enam orang lainnya saat ini masih dirawat di rumah sakit. Kondisi mereka dilaporkan stabil. Belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Namun penyelidikan menyeluduruh tengah dilakukan atas insiden ini. okz, ins


sesui judul, komeng ane cukup : emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2
0
5.5K
18
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.