Sigmanews - Aksi para investor yang melakukan lepas saham dan komoditas lainnya menyusul performa ekonomi China yang melemah membuat harga emas di pasar Amerika Serikat kembali anjlok.

Ini artinya sudah dua hari berturut-turut harga logam mulia ini terpuruk dalam 30 tahun terakhir.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/04), emas telah memaksa harga logam lainnya jatuh ke rekor terendah dalam dua tahun terakhir. Selain itu, anjloknya harga emas juga membuat minyak mentah Brent jatuh menjadi USD100 per barel dan indeks saham Wall Street turun satu persen.

Harga emas turun 8 persen menjadi USD1.355,8 per ons. Pada dua sesi perdagangan emas terakhir, harga emas jatuh 12 persen dan ini adalah dua hari kerugian terburuk sejak Februari 1983.

Para pakar menyebut sejumlah faktor yang membuat harga emas jatuh, termasuk rencana Siprus menjual cadangan emasnya dan ini menimbulkan kekhawatiran bank-bank sentral lainnya akan mengikuti jejak Siprus.