Kita mengetahui bahwa pertandingan tinju modern memiliki jumlah 12 ronde dalam satu pertandingan. Tetapi tahukah anda bahwa jauh sebelum peraturan tinju disempurnakan seperti yang dilakukan pada akhir tahun 1900-an, pertandingan tinju lebih mirip disebut sebagai pertarungan maut karena pada saat itu belum ada perlengkapan seperti; mouth guards, head gear, body protector, dsb. Dilihat dari sisi peraturan, pada saat itu belum ada keputusan mengenai menang angka maupun seri. Semua petinju bertarung hingga salah satu dinyatakan roboh / kalah! Bisa dibayangkan betapa keras dan mengerikannya pertandingan tinju pada masa itu.

Menilik pada catatan sejarah yang terjadi, pertandingan terlama di arena tinju berlangsung di Klub Olimpiade di New Orleans, pada tanggal 6 April 1893, antara Andy Bowen (berkulit hitam) dengan Jack Burke. Pertandingan tersebut berlangsung selama 7 jam 19 menit dengan jumlah ronde mencapai 110 ronde!

Benar – benar pria kuat! Tentunya anda akan berkomentar demikian. Namun ironisnya adalah fakta bahwa sang wasit, Jack Duffy, menghentikan pertarungannya pada ronde ke-110 dan menyatakan hasilnya ‘draw‘.

Pertarungan antara Bowen melawan Burke berlangsung mulai Kamis malam hngga Jumat subuh di hadapan beberapa ribu penonton di Klub Olimpiade di New Orleans. Pertarungan ini dihentikan pada Jumat pagi pada ronde ke-110 oleh sang wasit, Jack Duffy, yang memutuskan hasilnya adalah ‘draw’. Mungkin hadiahnya akan dibagi. Bowen ingin bertarung hingga selesai. Tulang belulang pada kedua lengan Burke patah.

Bowen, penduduk New Orleans, dan Burke, penduduk Texas, bertarung memperebutkan hadian $2.500, di mana yang kalah akan mendapatkan $500, dan partai pertandingan kelas ringan dari Selatan. Taruhan sebelum pertandingan memihak New Orleans, dan ketika kedua petinju ini naik ring, Klub Olimpiade menjaring penonton terbanyak. Yaitu pada pukul 9:30 Kamis malam. Pada ronde kedua puluh lima, Bowen hampir terpukul jatuh pingsan karena dua pukulan telak pada kepalanya. Lawannya tidak berhasil memanfaatkan keunggulan tersebut.

Burke mengalami pukulan telak pada ronde kedua puluh delapan, dan dari ronde tersebut hingga ronde keempat puluh lima, pertarungannya membosankan dan tidak menarik. Pada akhir ronde keempat puluh delapan, Burke terpukul jatuh namun selamat berkat lonceng tanda berakhirnya ronde.

Para penonton mulai berteriak, “Lebih nyaman di rumah!!”, dan menjelang tengah malam, banyak penonton yang pulang. Itulah salah satu pertarungan terburuk yang pernah diadakan di New Orleans, walaupun kedua petinju berada dalam kondisi prima.

Laporan diatas adalah tulisan yang dimuat dalam harian tersebut pada hari setelah pertandingan. Hingga saat ini, masih tercatat sebagai rekor pertandingan tinju terlama yang ada sepanjang sejarah!

ane pengemis
ane tidak terima :