Foto ini memenangkan nominasi “Pulitzer Prize” yang diambil pada tahun 1994 saat terjadi bencana kelaparan di Sudan.

Foto yang memilukan ini menggambarkan anak yang sangat kelaparan sedang merangkak menuju kamp makanan milik PBB yang lokasinya berkilo-kilometer jauhnya. Terlihat burung pemakan bangkai sedang mengawasinya, mengunggu anak itu mati sehingga bisa memakannya.

Foto ini berhasil menggemparkan dunia. Tak ada satu pun orang yang tahu nasib anak ini. Termasuk fotografer yang mengambil gambarnya, Kevin Carter yang langsung meninggalkannya setelah mengambil gambar ini. Tiga bulan kemudian setelah Kevin Carter mendapat penghargaan, dia memilih bunuh diri karena depresi. (ada yang bilang bunuh dirinya bukan karena foto ini, lihat).

Foto ini memperlihatkan tragedi tewasnya presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy. Kejadian ini terjadi setelah tiga tahun dia menjabat sebagai presiden, tepatnya pada tanggal 22 November 1963. Dia tertembak di bagian leher dan tewas seketika.

Dua jam setelah tragedi. Polisi berhasil menangkap seorang anak muda yang menembak mati seorang polisi di Dallas.Dari hasil pengembangan, polisi menyimpulkan bahwa anak muda itulah yang menembak John F. Kennedy. Naas, ketika akan dipindahkan ke penjara khusus di luar Dallas, dia malah tertembak dengan posisi yang sama seperti tertembaknya John F. Kennedy. Dia langsung tewas ditempat.

Selama beberapa dekade masih terjadi misteri atas penembakan John F. Kennedy. Selalu saja muncul aneka ragam teori konspirasi penembakan terhadap John F. Kennedy.

Foto pemenang penghargaan ini memperlihatkan seorang tahanan Iraq yang sedang menghibur anaknya di penjara tahanan perang di An Najaf, Iraq 31 Maret 2003. Seorang fotrografer Jean-Marc Bouju memenangkan kompetisi "World Press Photo of the Year" tahun 2003.

Terlihat seorang tahanan perang yang di sekelilingnya terpasang kawat berduri. Foto ini menunjukkan seorang ayah yang telah ditahan oleh divisi Army’s 101st Airborne. Pria itu dipakaikan kantong di atas kepalanya sambil memeluk anaknya.

Pekerja konstruksi New York sedang makan siang di atas sebuah balok baja. Foto terkenal ini diambil oleh Charles C. Ebbets saat proses konstruksi GE Building di Rockefeller Center tahun 1932.

Foto ini memperlihatkan 11 pekerja sedang makan siang. Duduk di sebuah balok dengan kaki menggantung pada ketinggian ratusan meter di atas jalanan New York. Ebbets mengambil gambar ini pada tanggal 29 September 1932 dan ditampilkan di New York Herald Tribune tanggal 2 Oktober. Diambil dari lantai ke-69 dari GE Building saat bulan-bulan terakhir konstruksi. Beberapa foto yang lainnya juga menunjukkan pekerja sedang tidur di atas balok.

Foto yang sangat memilukan. Memperlihatkan seorang ayah, Jamil ad-Durra mencoba dengan sekuat tenaga melindungi anaknya Mohammad dari tembakan tentara Israel sebelum akhirnya anak itu meninggal. Akhirnya ayah tersebut terluka dan datang ambulan untuk menolongnya, sayangnya supir ambulan juga ikut tewas tertembak.

Reporter hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa-apa ketika sang ayah dan anaknya sedang terjebak dan terperangkap di dinding tanpa pelindung kecuali hanya beton kecil sebagai penghalang dari hujanan peluru di sebuah jalan dekat dengan pemukiman Yahudi di Jalur Gaza.

Mohammad berjongkok sambil menangis di belakang ayahnya, sang ayah mencoba untuk melindunginya dengan lengan dan tubuhnya. Terkadang sang ayah mengangkat kepalanya dan menggoyang-goyangkan jarinya, seolah-olah ingin menenangkan anaknya. Sayang, sang anak meninggal karena tertembak dan ayahnya terluka cukup parah. Ambulan yang datang pun juga ditembaki dan supir ambulan juga ikut tewas.

Foto gadis Afghanistan, gambar ini diambil oleh fotografer National Geographic, Steve McCurry. Sharbat Gula, nama gadis ini adalah salah satu pelajar di sebuah sekolah informal di dalam kamp pengungsi, McCurry jarang diberi kesempatan untuk mangambil foto wanita Afghanistan, mengambil kesempatan dan menangkap gambarnya. Dia adalah berumur sekitar 12 tahun pada saat itu. Dan akhirnya foto Sharbat Gula berhasil tampil di sampul National Geographic tahun depannya. Identitasnya baru diketahui pada tahun 1992.

Pada tahun 1936-1939 Robert Capa mengambil gambar kengerian Perang Saudara di Spanyol. Pada tahun 1936, ia menjadi dikenal oleh dunia atas foto yang ia ambil di Front Cordoba dari seorang Milisi Loyalis yang telah tertembak dan jatuh kemudian tewas.

Karena kedekatannya kepada korban dan waktu pengambilan gambar, ada kontroversi panjang tentang keaslian foto ini. Sejarawan akhirnya berhasil mengidentifikasi prajurit yang mati ini sebagai Federico Borrell Garca dan terbukti otentik. Ini adalah gambar paling fenomenal dari perang saudara di Spanyol.

Sekilas foto ini nampak biasa saja, tapi tahukah anda bahwa yang berwarna hitam itu hanyalah bayangannya saja. Sedangkan warna putih kecil di bawahnya itulah tubuh unta yang asli.

Foto ini diambil pada bulan Februari 2004 oleh National Geographic, foto ini menunjukkan perspektif aerial yang unik dari Rub' al Khali, gurun pasir terbesar di dunia. Fotografer George Steinmetz mengambil gambar saat menerbangkan paraglider bermotornya di daerah terpencil Oman.

Sejak pertama kali muncul di National Geographic, telah banyak dipublikasikan dan ditampilkan di pameran-pameran.

Gambar dari album pribadi seorang tentara Einsatzgruppen. Diberi label di bagian belakang sebagai "Yahudi terakhir di Vinnitsa", gambar ini memperlihatkan anggota Einsatzgruppen akan menembak seorang Yahudi yang sedang berlutut di depan sebuah kuburan massal di Vinnitsa, Ukraina, pada tahun 1941. Seluruh 28.000 orang Yahudi dari Vinnitsa dan sekitarnya dibantai pada saat itu.

Pada tanggal 22 Juli 1975, Stanley J. Forman fotografer yang bekerja untuk surat kabar Boston Herald Amerika ketika ada panggilan darurat polisi: "Kebakaran di Jalan Marlborough!"

Dengan memanjat sebuah truk api, Forman mengambil gambar seorang wanita muda, Diana Bryant, dan seorang gadis yang masih sangat muda, Tiare Jones ketika mereka jatuh tak berdaya. Diana Bryant dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Gadis muda masih selamat. Meskipun upaya heroik, para petugas pemadam kebakaran yang mencoba untuk menangkap mereka hanya terlambat beberapa detik untuk menyelamatkan nyawa keduanya.

Atas foto dari peristiwa tragis ini, Stanley Forman menerima penghargaan "Pulitzer Award". Tapi yang lebih penting, karyanya telah merintis bagi Boston dan negara-negara lain untuk memberikan perintah kode keselamatan dalam mengatasi kebakaran dengan ketat.

"Raising the Flag on Iwo Jima" adalah foto bersejarah yang diambil pada tanggal 23 Februari 1945 oleh Joe Rosenthal. Foto ini menggambarkan lima marinir dan Angkatan Laut AS sedang menaikkan bendera Amerika Serikat di puncak Gunung Suribachi selama Pertempuran Iwo Jima dalam Perang Dunia II.

Foto itu sangat populer dan dicetak ulang dalam ribuan publikasi. Foto ini untuk yang pertama kali memenangkan Pulitzer Award di tahun yang sama saat publikasinya, foto ini dianggap paling penting dan bersejarah di Amerika Serikat dan mungkin foto paling banyak dipublikasikan sepanjang masa.

Enam orang dalam gambar, tiga (Franklin Sousley, Harlon Block, dan Michael Strank) tewas dalam pertempuran, tiga selamat (John Bradley, Rene Gagnon, dan Ira Hayes). Foto ini oleh Felix de Weldon kemudian digunakan dijadikan prasasti Marine Corps War Memorial, terletak berdekatan dengan Arlington National Cemetery di luar Washington, DC.