Quote:
PAGARALAM – Aswin bin Inarlan, 22, warga Aur Duri, Kelurahan Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah, yang hilang di puncak Gunung Dempo sejak Sabtu (30/3), ditemukan tewas.
Mayat Aswin ditemukan tim SAR dan warga Aur Duri di dasar kawah Gunung Api Dempo dengan kondisi kepala bagian belakang robek karena diduga tergelincir dari bibir kawah dengan ketinggian 1.000 meter. Pencarian dimulai dari lokasi hilangnya Aswin oleh 40 tim SAR dibantu 30 warga Aur Duri. Kemudian, dari bibir kawah, tim SAR melihat sesuatu di dasar kawah.
Namun, belum bisa dipastikan apakah itu jasad Aswin atau bukan karena terlihat seperti batang pohon. Akan tetapi, setelah 10 orang tim SAR turun, baru diketahui benda tersebut adalah mayat Aswin dengan kondisi tertelungkup. Kondisi kepala bagian belakang pecah terlihat dari luka robek akibat terjatuh dari bibir kawah. Saat ini tim SAR tidak dapat mengevakuasi mayat korban Aswin mengingat peralatan yang minim dan cuaca buruk.
Tim SAR dan warga harus turun terlebih dahulu menunggu bantuan peralatan dari BPBD Provinsi Sumsel. Kepala BPBD Kota Pagaralam Herawadi melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Bencana dan PBK Yusman Sohar mengatakan, mayat pendaki yang hilang pada Minggu telah ditemukan di dasar kawah Gunung Api Dempo.
“Dari hasil yang didapatkan tim SAR yang turun langsung ke kawah Gunung Api Dempo, kondisi kepala korban pecah dengan posisi tertelungkup. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa korban tergelincir seusai berfoto bersama teman-temannya di bibir kawah Gunung Api Dempo dengan ketinggian 1.000 meter,” ujar Yusman. Menurut dia, saat ini semua personel tim SAR dan warga yang naik ke puncak Dempo untuk melakukan evakuasi ditarik.
Hal tersebut lantaran kondisi cuaca yang tidak mendukung sehingga proses evakuasi sulit dilakukan. Belum lagi medan terjal untuk menaikkan mayat korban sangat sulit. “Kami tidak ingin terjadi musibah yang dialami tim SAR dan warga yang melakukan evakuasi. Belum lagi peralatan minim, ditambah sulitnya medan untuk proses evakuasi,” papar Yusman.
Saat ini pihaknya belum dapat melanjutkan proses evakuasi sampai waktu yang belum ditentukan karena beberapa keterbatasan. Akan tetapi, pihaknya telah melaporkan kondisi kepada BPBD Provinsi Sumsel. Jika ada bantuan peralatan lengkap, barulah Tim SAR kembali naik untuk mengevakuasi mayat korban Aswin. “Sementara waktu kami menunggu tim SAR dari BPBD Provinsi Sumsel.
Hal ini disebabkan kami tidak dapat melakukan evakuasi karena peralatan kurang, ditambah cuaca buruk. Jika ada peralatan lengkap, kami akan kembali melanjutkan proses evakuasi,” tuturnya. Wakil Wali kota Pagaralam Ida Fitriati mengatakan, pihaknya akan terus berusaha mengevakuasi mayat korban.
“Kami sudah instruksikan kepada Dinas Sosial dan pihak terkait untuk membantu evakuasi korban dengan mendirikan dapur umum dan memenuhi segala kebutuhan tim di lapangan,” katanya. Deni, 23, teman korban, mengatakan, Aswin adalah teman setia dan tidak kenal menyerah saat mendaki. “Aswin pribadinya periang, dewasa, dan dapat menjadi sahabat di kala duka. Dengan kejadian ini, kami sangat kehilangan. Semoga proses evakuasi berjalan lancar,” katanya.
sindo
Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un... turut berduka cita atas tewasnya aswin...
semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya
dan bagi pendaki yang lain bisa dijadikan pembelajaran untuk selalu berhati-hati dalam pendakian...