maaf curcol dikit gan



Ane sering sekali melihat banyak sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan kaca spion. Kalau mobil jarang, lebih sering Ane lihat mobil yang kaca spionnya patah.

Tulisan Ane ini sebenernya cuma ungkapan kekesalan saja (curhat, curcol), karena sering sekali Ane merasa dirugikan dan dihadapkan pada bahaya oleh sepeda motor yang tidak dilengkapi spion. Yang salah sih bukan sepeda motornya.. tapi pengendaranya..

ups, Ane tadi bilang salah ya? maaf, mungkin bukan salah… atau memang sebenarnya salah? atau salahkah ane kalau ane bilang pengedara motor itu bersalah karena tidak melengkapi motornya dengan spion?

Kalau kata UU NO 22/2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sih begini….

dalam penjelasan pasal 48 ayat 2 huruf a, kaca spion itu termasuk ke dalam komponen pendukung kendaraan bermotor.

Pasal 285
(1) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

(2) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, atau penghapus kaca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

kalau membaca undang-undang nya sih.. mestinya kaca spion itu wajib ya? oke… berarti mudah-mudahan ane ga salah tafsir terhadap kewajiban menggunakan kaca spion.

sekarang kita bahas enaknya naik motor ga pakai kaca spion..

1. Kalau belok ga perlu liat-liat spion,

ini paling enak nih, kalau belok, langsung aja belok, pindah lajur langsung aja pindah lajur tanpa perlu liat belakang atau kiri kanan, karena emang ga ada spion! Paling juga nanti kena tabrak dari belakang… atau nanti menyebabkan orang di belakangnya jadi ngerem mendadak.. syukur masih bisa menguasai kendaraannya.. kalau engga bisa, ya jatuh.. syukur ga ditabrak lagi sama kendaraan di belakangnya.. masih bisa hidup… dan si pengendara tanpa spion cuek saja melenggang tanpa menyadari bahwa kelakuannya menyebabkan kecelakaan yang berpotensi merenggut nyawa.. so sad…

pindah lajur, belok, sangat berbahaya jika kita tidak melihat kondisi di samping dan belakang kita terlebih dahulu.. namanya di jalan, kita harus perhatikan sekali unsur safety, baik itu untuk diri kita sendiri maupun orang lain..

2. lebih ramping

kalo ini ane setuju… ada juga sih yang udah pake spion, lalu spionnnya ditekuk, sampe miring dan ga berfungsi supaya bisa nyelip-nyelip.. waduh.. nyelip-nyelip bukan berarti ijin untuk menghapus fungsi spion ya??

3. lebih keren

keren… motor ga pake spion emang terlihat lebih sporty.. di Sirkuit Balap! bukan di jalan raya…

4. pakai kaca spion variasi

ini masih mending… walaupun secara fungsi juga sangat berkurang, sudut pandang pada kaca spion variasi sangat terbatas lho.. (pengalaman pribadi) dan akhirnya itu membuat ane kembali ke kaca spion standar bawaan pabrik..

well.. kalau mau ditulis banyak banget sih ya keenakan ga pake spion.. dan udah cukup curhatnya cukup segini aja deh.. mudah-mudahan bisa membuat pengendara sepeda motor tanpa spion bisa memasang kembali spion standarnya.. untuk keselamatan pengendara itu sendiri, dan juga untuk keselamatan pengendara di sekitar kita

yuks gan pasang spion and ride safely