Jakarta - Dingin dan sepi. Hutan pinus dan kabut membalut Bukit Mranten. Jalan setapak tanpa aspal membelah persawahan berkelok menuju bukit. Di bukit inilah tersimpan salah satu misteri penyerangan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

Bukit di Dusun Tlogodlingo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah ini, mendapat perhatian khusus Tim Investigasi TNI kasus pembantaian empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

Penyidik Pom TNI AD, Jumat 5 April 2013, mendatangi bukit itu. Naik tiga mobil Kijang, mereka tiba di lokasi yang jaraknya sekitar 50 kilometer dari arah timur Solo itu sekitar pukul 11.00 WIB. “Sampai sore mereka di sana,” kata salah seorang warga kepada majalah detik.

Dari Gunung Lawu inilah, menurut Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen TNI Unggul K. Yudhoyono, tebersit niat penyerangan Lapas Cebongan. Tiga anggota pasukan elite TNI AD yang sedang mengikuti latihan, turun gunung karena tersulut emosinya begitu mengetahui Serka Heru Santoso tewas dikeroyok sejumlah preman di Hugo’s Cafe, Sleman. Mereka semakin panas mengetahui Sertu Sriyono, yang juga mantan anggota Kopassus dibacok orang hingga kritis. Berita buruk itu membuat mereka punya satu niat, balas dendam.