- Beranda
- Berita dan Politik
DERBY " D INDONESIA "Pendukung Internazionale dan Juventus Saling Lempar Batu"
...
TS
stupiedtzboy
DERBY " D INDONESIA "Pendukung Internazionale dan Juventus Saling Lempar Batu"
Quote:
Pendukung Inter Milan dan Juventus Saling Lempar Batu di Kawasan Boulevard Manado
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kemenangan Juventus yang melawan Inter Milan di laga seri A diwarnai aksi saling lempar batu antara kedua pendukungnya di Manado, Minggu (30/3/2013) sekitar pukul 00.30 Wita.
Mereka awalnya saling ejek dan kemudian saling lempar batu di depan Resto Soccer yang ada di Kawasan Jalan Boulevard Manado.
Tak hanya itu saja, kedua pendukung pun sempat adu jotos di tempat tersebut. Untungnya warga sekitar situ langsung membubarkan kedua kubu tersebut.
Saling ejek ini berawal ketika pendukung Jeventus melakukan konvoi karena timnya menang melawan Inter Milan saat berlaga di seri A Liga Calcio.
Fans Juventus itu kemudian melewati Resto Soccer yang saat itu sedang diadakan nonton bareng yang dihadiri oleh fans dari Inter Milan. Lewat tempat itu, fans Juventus yang konvoi sembari memainkan gas membuat marah fans Inter. Mereka marah karena suara kendaraan fans Juventus itu seakan mengejek Inter Milan yang kalah pada pertandingan tersebut.
Tak terima, aksi saling lempar pun terjadi. Tak hanya itu saja, saking kesalnya fans Inter kemudian membakar kostum Juventus di depan fans fanatiknya.
Quote:
UPDATE Kronologis ‘Insiden’ fans Inter & Juventus di Gorontalo
Melalui postingan ini, saya mau ceritakan kronologis mengenai apa yang saya saksikan dan saya alami secara langsung pasca nonton bareng yang digelar ICI Moratti Gorontalo diarea GBC, Kota Gorontalo semalam. Jika ada yang kurang berkenan, harap dikomentari dan dimintakan penjelasannya.
Pasca nobar Inter vs Juventus yang digelar ICI Moratti Gorontalo di Imigrant Cafe yang terletak di area GBC, puluhan Interisti masih ngumpul-ngumpul di depan cafe. Saat itu, beberapa Interisti bersitegang mempermasalahkan beberapa member ICI Moratti Gorontalo yang berusaha memprovokasi member lain untuk melakukan konvoi keluar dari area GBC. Akan tetapi, tindakan tersebut tidak diizinkan oleh Korwil (Koordinator Wilayah) ICI Moratti Gorontalo, sdr. Rahmat Pongoliu dengan beberapa pertimbangan, salah satunya adalah mengenai kondisi Kota Gorontalo pasca penyelenggaraan Pilkada.
Kemudian, beberapa menit setelah itu, puluhan fans Juventus melakukan konvoi dan berhenti didepan GBC sambil berteriak dan bernyanyi, menyindir Interisti. Wajar sebenarnya, karena pada pertandingan tersebut Juventus berhasil mengalahkan Inter dengan skor 1-2. Melihat keadaan tersebut, saya bersama Korwil mendekati fans Juventus tersebut sambil meminta kepada Interisti untuk memberikan tepuk tangan seraya memberikan ucapan selamat.
Sampai dikerumunan puluhan fans Juventus yang datang dengan jumlah yang banyak tersebut, saya dan Korwil ICI Moratti Gorontalo bersalaman dan berpelukan dengan fans Juventus seraya memberikan ucapan selamat. Hal ini juga diikuti oleh beberapa Interisti lainnya yang melakukan hal yang sama. “Jangan ada yang memprovokasi, kita berikan
selamat kepada mereka” begitu yang saya ucapkan ketika kami menghampiri puluhan fans Juventus. Semata-mata ini kami lakukan sebagai bentuk respect, segala bentuk chant-chant yang mereka nyanyikan yang sebenarnya sebuah sindiran terhadap Inter, kami abaikan.
Tapi tiba-tiba, beberapa fans Inter dan Juventus sudah saling berhamburan yang entah siapa yang memulai. Saling bakupukul pun tidak terhindarkan lagi. Saat itu, saya masih berusaha untuk melerai dua kubu yang sudah saling bakupukul tersebut dibantu oleh beberapa teman-teman fans Inter dan Juventus serta satpam GBC. Namun hal tersebut tidaklah cukup untuk melerai kedua kubu, hingga akhirnya salah satu member Interisti yang juga anggota Polri mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Berhasil. Ya, kedua kubu yang mulai terpancing emosinya saling mundur.
Kemudian satpam GBC mulai menenangkan dan meminta fans Juventus untuk segera membubarkan diri dan mengusir beberapa fans Juventus yang sudah berada di dalam area GBC seraya mengatakan bahwa keamanan Interisti yang menggelar nobar di GBC adalah tanggung jawab mereka selaku penanggung jawab ketertiban dan keamanan lokasi
tersebut. Fans Juventus pun mulai membubarkan diri dan fans Inter diminta untuk segera masuk kembali ke area GBC.
Pasca kejadian tersebut, kami Interisti berembuk sebentar sambil membahas kenapa harus chaos saat fans Juventus datang. Beberapa member mengatakan bahwa mereka terprovokasi dengan hinaan dan cacian yang dilontarkan oleh fans Juventus. Korwil selaku penanggung jawab dan pimpinan organisasi fans club Inter Milan di Gorontalo dalam hal ini
ICI Moratti Gorontalo menegaskan bahwa seharusnya fans Inter tidak terprovokasi akan hal-hal seperti itu, karena bagaimanapun juga dalam dunia dukung mendukung, khususnya suporter bola untuk bisa legowo. Sementara dalam perembukan tersebut juga, diketahui ada 2 member ICI Moratti Gorontalo yang sempat terkena lemparan batu namun hanya luka ringan di kaki saja.
Sementara itu, ada 2 member dari ICI Moratti Gorontalo yang diduga memprovokasi sehingga terjadinya chaos sudah ditindak tegas oleh organisasi dengan melakukan penonaktifan, mengenai ketentuan teknisnya akan segera dirumuskan keputusannya. Hal ini semata-mata dilakukan sebagai bentuk teguran dan pelajaran buat member lain untuk
tidak bertindak semena-mena yang bisa merugikan banyak orang. Melalui akun twitter @ICI_Gorontalo juga kami tidak terlalu mempublish mengenai kejadian memalukan pasca nobar Inter vs Juventus tersebut. Saya pribadi sangat menyesalkan kejadian tersebut, yang seharusnya tidak terjadi.
Ada beberapa point yang harus saya garis bawahi pasca kejadian tersebut, yang kiranya bisa jadi pembelajaran bagi fans club Inter sendiri untuk kedepannya, dan secara umum
buat fans club bola lainnya.
Pentingnya koordinasi antar member dan ketua fans club untuk menghindari terjadinya gesekan.
Saat fans Juventus menggelar konvoi pasca nobar yang mereka lakukan dibase campnya, itu urusan mereka. Padahal, Kapolda Gorontalo menegaskan jangan ada massa dalam jumlah banyak menggelar konvoi, karena situasi dan kondisi Kota Gorontalo pasca pemilihan Walikota Gorontalo masih dalam status siaga 1 karena 2 hari sebelumnya terjadinya kerusuhan yang melibatkan pendukung calon kepala daerah setempat. Kenapa fans Inter tidak melakukan konvoi? Karena saat patuh akan perintah yang dikeluarkan pihak penanggung jawab keamanan daerah setempat. Akan tetapi, konvoi yang dilakukan fans Juventus dan memancing emosi para fans Inter sehingga terjadilah chaos tidak selamanya harus dipersalahkan fans Inter. Mengingat TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang berlangsung diarea GBC yang merupakan area penyelenggaraan nobar fans Inter. Sehingga bagaimanapun juga, kedatangan fans Juventus dalam jumlah banyak, sedangkan fans Inter sendiri hanya sekitaran 20 orang karena beberapa fans Inter lainnya sudah membubarkan diri pasca nobar.
Fans Juventus mempermasalahkan pelepasan tembakan yang dilakukan oleh oknum fans Inter yang juga merupakan anggota Polri. Jika melihat kondisi saat itu, sudah sepatutnya anggota tersebut melepas tembakan, sebab SENSORaian yang dilakukan oleh 4 orang satpam sudah tidak digubris lagi oleh kedua belah pihak yang emosinya sudah memuncak.
Saya sendiri sebagai fans Inter dan memegang jabatan sebagai Sekwil (Sekretaris Wilayah) ICI Moratti Gorontalo sangat menyayangkan kejadian tersebut, baik antara fans Inter maupun fans Juventus, kedua belah pihak sama-sama salah, karena tidak menahan diri sehingga terjadinya chaos dikedua kubu. Sebagai suporter, saya hanya ingin menegaskan mengenai kedewasaan dalam dukung mendukung dan menaruh sikap respect terhadap siapapun. Kita bukan musuh tapi kita rival, kita rival hanya selama 2 x 45 menit. Bagaimanapun juga, kita tinggal di kota yang sama, kita punya kedekatan emosi lain yang meskipun berbeda klub yang didukung.
Fans Juventus seharusnya tahu diri terhadap sikap respect yang selama ini ditunjukan fans Inter. Saat Inter mengalahkan Milan dengan skor 4-2 dipenghujung musim lalu yang juga memastikan Juventus untuk meraih scudetto yang ke-28, fans Inter melakukan konvoi dan menuju ke area tempat nobar Juventus seraya memberikan ucapan selamat atas keberhasilan prestasi yang diraih tim favorit mereka. Saat itu sempat berfoto bersama juga.
Fans Juventus harusnya lebih tahu diri lagi, saat mereka merusak banner ICI Moratti Gorontalo dan mengakui bahwa tindakan pengrusakan banner tersebut dilakukan oleh oknum mereka dan bersedia untuk mengganti rugi kerusakan tersebut yang kemudian pada akhirnya sampai sekarang tidak ada penyelesaiannya oleh pihak fans Juventus, pihak ICI Moratti Gorontalo tidaklah mempermasalahkannya dan memberikan toleransi.
Fans Juventus seharusnya tahu diri, saat pertemuan pertama antara Juventus vs Inter, kedua kubu menggelar nobar di depan Mimoza TV. Taruhan saat itu saling membakar jersey jika tim dukungannya kalah. Walhasil, Inter mengalahkan Juventus dengan skor 1-3, akan tetapi fans Inter tidak membakar jersey Juventus tersebut dikarenakan menjaga perasaan teman-teman fans Juventus yang bagaimanapun juga sakit hati ketika timnya kalah, sama halnya dengan fans klub lain.
Pihak ICI Moratti Gorontalo sendiri sudah menindak tegas oknum yang menjadi sumber provokator di tubuh ICI Moratti Gorontalo, sebagai bentuk teguran dan pelajaran buat member lain agar kiranya kedepannya untuk bisa bertindak sesuai perintah seperti yang tercantum dalam aturan organisasi itu sendiri.
sumber
Melalui postingan ini, saya mau ceritakan kronologis mengenai apa yang saya saksikan dan saya alami secara langsung pasca nonton bareng yang digelar ICI Moratti Gorontalo diarea GBC, Kota Gorontalo semalam. Jika ada yang kurang berkenan, harap dikomentari dan dimintakan penjelasannya.
Pasca nobar Inter vs Juventus yang digelar ICI Moratti Gorontalo di Imigrant Cafe yang terletak di area GBC, puluhan Interisti masih ngumpul-ngumpul di depan cafe. Saat itu, beberapa Interisti bersitegang mempermasalahkan beberapa member ICI Moratti Gorontalo yang berusaha memprovokasi member lain untuk melakukan konvoi keluar dari area GBC. Akan tetapi, tindakan tersebut tidak diizinkan oleh Korwil (Koordinator Wilayah) ICI Moratti Gorontalo, sdr. Rahmat Pongoliu dengan beberapa pertimbangan, salah satunya adalah mengenai kondisi Kota Gorontalo pasca penyelenggaraan Pilkada.
Kemudian, beberapa menit setelah itu, puluhan fans Juventus melakukan konvoi dan berhenti didepan GBC sambil berteriak dan bernyanyi, menyindir Interisti. Wajar sebenarnya, karena pada pertandingan tersebut Juventus berhasil mengalahkan Inter dengan skor 1-2. Melihat keadaan tersebut, saya bersama Korwil mendekati fans Juventus tersebut sambil meminta kepada Interisti untuk memberikan tepuk tangan seraya memberikan ucapan selamat.
Sampai dikerumunan puluhan fans Juventus yang datang dengan jumlah yang banyak tersebut, saya dan Korwil ICI Moratti Gorontalo bersalaman dan berpelukan dengan fans Juventus seraya memberikan ucapan selamat. Hal ini juga diikuti oleh beberapa Interisti lainnya yang melakukan hal yang sama. “Jangan ada yang memprovokasi, kita berikan
selamat kepada mereka” begitu yang saya ucapkan ketika kami menghampiri puluhan fans Juventus. Semata-mata ini kami lakukan sebagai bentuk respect, segala bentuk chant-chant yang mereka nyanyikan yang sebenarnya sebuah sindiran terhadap Inter, kami abaikan.
Tapi tiba-tiba, beberapa fans Inter dan Juventus sudah saling berhamburan yang entah siapa yang memulai. Saling bakupukul pun tidak terhindarkan lagi. Saat itu, saya masih berusaha untuk melerai dua kubu yang sudah saling bakupukul tersebut dibantu oleh beberapa teman-teman fans Inter dan Juventus serta satpam GBC. Namun hal tersebut tidaklah cukup untuk melerai kedua kubu, hingga akhirnya salah satu member Interisti yang juga anggota Polri mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Berhasil. Ya, kedua kubu yang mulai terpancing emosinya saling mundur.
Kemudian satpam GBC mulai menenangkan dan meminta fans Juventus untuk segera membubarkan diri dan mengusir beberapa fans Juventus yang sudah berada di dalam area GBC seraya mengatakan bahwa keamanan Interisti yang menggelar nobar di GBC adalah tanggung jawab mereka selaku penanggung jawab ketertiban dan keamanan lokasi
tersebut. Fans Juventus pun mulai membubarkan diri dan fans Inter diminta untuk segera masuk kembali ke area GBC.
Pasca kejadian tersebut, kami Interisti berembuk sebentar sambil membahas kenapa harus chaos saat fans Juventus datang. Beberapa member mengatakan bahwa mereka terprovokasi dengan hinaan dan cacian yang dilontarkan oleh fans Juventus. Korwil selaku penanggung jawab dan pimpinan organisasi fans club Inter Milan di Gorontalo dalam hal ini
ICI Moratti Gorontalo menegaskan bahwa seharusnya fans Inter tidak terprovokasi akan hal-hal seperti itu, karena bagaimanapun juga dalam dunia dukung mendukung, khususnya suporter bola untuk bisa legowo. Sementara dalam perembukan tersebut juga, diketahui ada 2 member ICI Moratti Gorontalo yang sempat terkena lemparan batu namun hanya luka ringan di kaki saja.
Sementara itu, ada 2 member dari ICI Moratti Gorontalo yang diduga memprovokasi sehingga terjadinya chaos sudah ditindak tegas oleh organisasi dengan melakukan penonaktifan, mengenai ketentuan teknisnya akan segera dirumuskan keputusannya. Hal ini semata-mata dilakukan sebagai bentuk teguran dan pelajaran buat member lain untuk
tidak bertindak semena-mena yang bisa merugikan banyak orang. Melalui akun twitter @ICI_Gorontalo juga kami tidak terlalu mempublish mengenai kejadian memalukan pasca nobar Inter vs Juventus tersebut. Saya pribadi sangat menyesalkan kejadian tersebut, yang seharusnya tidak terjadi.
Ada beberapa point yang harus saya garis bawahi pasca kejadian tersebut, yang kiranya bisa jadi pembelajaran bagi fans club Inter sendiri untuk kedepannya, dan secara umum
buat fans club bola lainnya.
Pentingnya koordinasi antar member dan ketua fans club untuk menghindari terjadinya gesekan.
Saat fans Juventus menggelar konvoi pasca nobar yang mereka lakukan dibase campnya, itu urusan mereka. Padahal, Kapolda Gorontalo menegaskan jangan ada massa dalam jumlah banyak menggelar konvoi, karena situasi dan kondisi Kota Gorontalo pasca pemilihan Walikota Gorontalo masih dalam status siaga 1 karena 2 hari sebelumnya terjadinya kerusuhan yang melibatkan pendukung calon kepala daerah setempat. Kenapa fans Inter tidak melakukan konvoi? Karena saat patuh akan perintah yang dikeluarkan pihak penanggung jawab keamanan daerah setempat. Akan tetapi, konvoi yang dilakukan fans Juventus dan memancing emosi para fans Inter sehingga terjadilah chaos tidak selamanya harus dipersalahkan fans Inter. Mengingat TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang berlangsung diarea GBC yang merupakan area penyelenggaraan nobar fans Inter. Sehingga bagaimanapun juga, kedatangan fans Juventus dalam jumlah banyak, sedangkan fans Inter sendiri hanya sekitaran 20 orang karena beberapa fans Inter lainnya sudah membubarkan diri pasca nobar.
Fans Juventus mempermasalahkan pelepasan tembakan yang dilakukan oleh oknum fans Inter yang juga merupakan anggota Polri. Jika melihat kondisi saat itu, sudah sepatutnya anggota tersebut melepas tembakan, sebab SENSORaian yang dilakukan oleh 4 orang satpam sudah tidak digubris lagi oleh kedua belah pihak yang emosinya sudah memuncak.
Saya sendiri sebagai fans Inter dan memegang jabatan sebagai Sekwil (Sekretaris Wilayah) ICI Moratti Gorontalo sangat menyayangkan kejadian tersebut, baik antara fans Inter maupun fans Juventus, kedua belah pihak sama-sama salah, karena tidak menahan diri sehingga terjadinya chaos dikedua kubu. Sebagai suporter, saya hanya ingin menegaskan mengenai kedewasaan dalam dukung mendukung dan menaruh sikap respect terhadap siapapun. Kita bukan musuh tapi kita rival, kita rival hanya selama 2 x 45 menit. Bagaimanapun juga, kita tinggal di kota yang sama, kita punya kedekatan emosi lain yang meskipun berbeda klub yang didukung.
Fans Juventus seharusnya tahu diri terhadap sikap respect yang selama ini ditunjukan fans Inter. Saat Inter mengalahkan Milan dengan skor 4-2 dipenghujung musim lalu yang juga memastikan Juventus untuk meraih scudetto yang ke-28, fans Inter melakukan konvoi dan menuju ke area tempat nobar Juventus seraya memberikan ucapan selamat atas keberhasilan prestasi yang diraih tim favorit mereka. Saat itu sempat berfoto bersama juga.
Fans Juventus harusnya lebih tahu diri lagi, saat mereka merusak banner ICI Moratti Gorontalo dan mengakui bahwa tindakan pengrusakan banner tersebut dilakukan oleh oknum mereka dan bersedia untuk mengganti rugi kerusakan tersebut yang kemudian pada akhirnya sampai sekarang tidak ada penyelesaiannya oleh pihak fans Juventus, pihak ICI Moratti Gorontalo tidaklah mempermasalahkannya dan memberikan toleransi.
Fans Juventus seharusnya tahu diri, saat pertemuan pertama antara Juventus vs Inter, kedua kubu menggelar nobar di depan Mimoza TV. Taruhan saat itu saling membakar jersey jika tim dukungannya kalah. Walhasil, Inter mengalahkan Juventus dengan skor 1-3, akan tetapi fans Inter tidak membakar jersey Juventus tersebut dikarenakan menjaga perasaan teman-teman fans Juventus yang bagaimanapun juga sakit hati ketika timnya kalah, sama halnya dengan fans klub lain.
Pihak ICI Moratti Gorontalo sendiri sudah menindak tegas oknum yang menjadi sumber provokator di tubuh ICI Moratti Gorontalo, sebagai bentuk teguran dan pelajaran buat member lain agar kiranya kedepannya untuk bisa bertindak sesuai perintah seperti yang tercantum dalam aturan organisasi itu sendiri.
sumber
SUMBER
Komen TS: Suporter layar kaca aja masih aja bentrok....memalukan...
Diubah oleh stupiedtzboy 31-03-2013 14:38
0
5.8K
Kutip
79
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya