Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

silver_snitchAvatar border
TS
silver_snitch
Sejarah Radio Prambors
Awalnya Prambors merupakan radio buatan
sekelompok anak muda yang cuma bisa didengarkan
di sebuah daerah di Jakarta, yaitu Prambanan,
Mendut, Borobudur, dan sekitarnya. Beberapa
anggota Prambors, Imran Amir, Mursid Rustam,
Malik Sjafei dan Bambang Wahyudi, serta Tri
Tunggal, merasa perlu memberi Prambors sebuah
pemancar radio.
Mereka pun merakit transmitter sederhana dan segala
macam alat pendukungnya di kamar tidur Bambang
Wahyudi. Karena dulu belum ada kaset ataupun tape
player portable, maka dipakailah turn table untuk
memutar lagu dari piringan hitam.
Pada tahun 1970, Pemerintah mengeluarkan aturan
baru, bahwa setiap radio berbadan hukum haruslah
berbantuk Perseroan Terbatas (PT) atau
Perkumpulan. Prambors pun mematuhi aturan
tersebut, sehingga namanya menjadi PT Radio
Prambors Broadcasting Service. Akte tersebut
kemudian diubah menjadi PT Radio Prambors pada
era 80-an.
Pelan-pelan, ternyata Prambors sudah memiliki
komunitas pendengar yang mayoritas anak muda.
Lagu-lagu dan materi siaran pun disesuaikan dengan
segmentasinya, yaitu anak muda. Mulai tahun 1971
hingga 1978, Prambors pun makin mantap di jalur
anak muda, yang kala itu seperti tak ada saingan.
Produk Prambors makin beragam. Mulai dari kaset
kompilasi, sampai acara off air Lomba Cipta Lagu
Remaja (LCLR) yang sukses.
Di era 80-an, Prambors mulai bebenah karena di era
ini mulai terasa adanya persaingan dengan stasiun
radio lain. Salah satu usaha keras mereka untuk tetap
menjaga komunitas pendengarnya adalah melalui
games. Kuis yang dikembangkan cukup bervariasi,
dengan hadiah yang kala itu cukup sensasional,
misalnya mobil. Selain kuis, di era 90-an mulai
muncul pula acara-acara baru, seperti Catatan si Boy,
Diary, juga acara off air seperti Tenda Mangkal,
Prambors Nite. Komunitas pendengar Prambors
makin besar, terutama didukung oleh pembenahan
kualitas audionya dengan pindah ke jalur FM 102,3
di tahun 1987.
Karena adanya penataan ulang seluruh frekuensi
yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan, per
1 Agustus 2004 Prambors berubah frekuensi yang
tadinya FM 102,3 menjadi FM 102,2. Sampai
sekarang, Prambors sudah hadir di 8 kota di
Indonesia, yaitu di Prambors Jakarta 102.2 FM,
Prambors Bandung 98.4 FM, Prambors Semarang
102 FM, Prambors Solo 99.2 FM, Prambors
Yogyakarta 95.8 FM, Prambors Surabaya 89.3 FM,
Prambors Medan 97.5 FM, dan Prambors Makassar
105.1 FM. Luasnya jaringan Prambors itu makin
terasa terutama dalam berbagai program yang
mengudara dari Jakarta langsung ke 8 kota.
Sampai sekarang Prambors terus menemani kawula
muda dengan program-programseru. Ada Putuss
Sama Panda, program pagi hari yang dipandu oleh
Panda. Di sore hari, ada Mass Darto alias Mangkal
Sore Sama Darto yang mengudara menemani kawula
muda. Setelah itu ada Cek In Bareng Yudha dengan
Yudha Perdana yang mengudara sampai tengah
malam.
Selain program-program unggulan tadi, Prambors
juga mengajak kawula muda untuk ngerasain jadi
Music Director Prambors dengan cara memilih lagu-
lagu favorit mereka di www.yourdailyplaylist.com
untuk jadi playlist di Prambors. Kawula muda
dengan playlist paling oke, bakal diputerin playlistnya
di Prambors 102.2 FM!
Dengan pengalaman 40 tahun (sejak 1971) tahun
sebagai radio anak muda, Prambors selalu menjadi
Tempat Anak Muda Mangkal. Prambors dan
kreativitasnya tidak hanya bisa dijangkau kawula
mudanya melalui radio, tapi juga melalui internet,
baik melalui situs resmi Prambors
(www.pramborsfm.com) ataupun melalui berbagai
macam social networking anak muda seperti Twitter
dan Facebook. Sarana mobile gadget seperti
handphone, smartphones, ataupun notebook juga
jadi salah satu sarana anak muda untuk mengakses
Prambors.
SI JABRIK
Sekian tahun mengudara, Prambors punya sebuah
logo yang sangat melekat dengan nama Prambors.
Logo itu berupa seraut wajah perempuan berambut
keriting, gambar vinyet. Orang-orang menyebutnya
“Si Jabrik”. Logo ini belum ada waktu Prambors
masih zaman "geng".
Awalnya logo Prambors muncul cuma asal bikin
stiker bertuliskan “Prambors”. Nggak seragam, ya
nggak jadi soal. Ceritanya berubah ketika Prambors
harus jadi sebuah badan usaha. Saat itu baru deh
Prambors harus punya logo. Lirik punya lirik, ada
satu sampul album kelompok musik asal Belanda –
The Ekseption- yang menarik hati. Gambarnya kira-
kira hampir sama dengan logo “si Jabrik”. Supaya
jangan nyontek penuh, gambarnya dimodifikasi.
Gambar si cewek itu diubah jadi menghadap ke
bawah. Yang mengubah gambar itu adalah salah satu
penyiar Prambors, Wimi.
Logo 'si Jabrik' mulai digunakan sekitar tahun 1969,
saat Prambors sudah berbentuk yayasan. Cewek
keriting ini begitu popular, sampai-sampai banyak
yang meniru dan memasang di kaca mobil.
Tahun 1980-an, ukuran si Jabrik mengecil, hanya ada
di dalam huruf “O” dalam tulisan “Prambors”.
Namun, logo ini benar-benar raib saat Prambors
memperkenalkan stiker kuning “102,3 FMania”.
Ketika Prambors mengganti logonya dalam bentuk
biru oval berbingkai hitam, si Jabrik pun tak
diikutsertakan.
Namun di tahun 2001, logo "Si Jabrik" muncul lagi.
Spirit dari gerakan “retro” di Prambors tetap
menjadikan sebagai yang terbaik sejak lebih dari 40
tahun lalu.
Ketika menginjak tahun 2009 seiring perjalanan
Prambors sampai saat ini, semakin banyak beragam
aktifitas dan berbagai komunitas anak muda,.
Prambors mampu menjadi wadah dimana kawula
muda dapat menuangkan ke-kreatifitasannya dengan
gerakan "Young Creative Movement".
0
6.3K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.