Bismillah

Dikisahkan,


Suatu ketika Imam Abu Hanifah [Ulama terkenal jaman dahulu, sezaman dengan Imam Malik] rahimahullah ditanya oleh sejumlah orang zindiq/atheis mengenai keberadaan pencipta alam ini.

Beliau pun berkata kepada mereka, “Tunggu sebentar, biarkan aku berpikir mengenai suatu berita yang disampaikan kepadaku.


[Maka Imam Abu Hanifahpun berfikir terlebih dahulu, lalu beliau berkata :]


Mereka pernah menceritakan kepadaku bahwa ada sebuah kapal yang berlayar di tengah lautan berisi muatan berbagai barang dagangan. Akan tetapi tidak ada seorang pun yang menjaga dan mengemudikannya.



[sang Imam Abu Hanifah menceritakan hal ini dengan mimik dan intonasi yang serius......, lalu beliau melanjutkan :]


Meskipun begitu, kapal itu datang dan pergi dengan sendirinya. Ia menembus gelombang lautan yang ganas dan meloloskan diri darinya. Ia berlayar ke mana pun ia mau tanpa ada seorang pun yang mengendalikannya.”

[spontan perkataan sang Imam menuai komentar dari orang atheis tersebut]

Orang-orang zindiq itu pun berkata, “Ini adalah sebuah perkara yang tidak diucapkan oleh orang yang berakal.”

[sang atheis telah mengetahui bahwa Imam Abu Hanifah ialah seorang Ulama yang terkenal, maka atheis itu sangat heran kenapa Imam Abu Hanifah yang dikenal cerdasnya dan luas ilmunya malah berkata seperti itu perihal kapal tanpa awak]

Lantas Abu Hanifah mengatakan, “Sungguh celaka kalian! Kalau begitu bagaimana mungkin alam semesta ini, langit dan buminya, beserta segala isinya yang begitu teratur, ternyata ia tidak memiliki pencipta?!”.

Orang-orang itu pun terdiam seribu bahasa. Akhirnya mereka kembali kepada kebenaran dan masuk Islam di tangan Imam Abu Hanifah rahimahullah

(lihat Tafsir Surah al-Fatihah, hal. 14 oleh Syaikh Abdullah al-Qar’awi, lihat pula Syarh al-’Aqidah ath-Thahawiyah, hal. 84-85)

Sumber http://abumushlih.com/hakikat-kalima...bagian-4.html/

*) yang ada dalam [ ] adalah tambahan dari TS agar kisahnya semakin menarik pembawaannya

Lalu, setelah kita mengakui apa yang dikatakan sang Imam Abu Hanifah, maka kita sudah tidak punya alasan lagi, betapa jelas dan tegasnya jawaban dari beliau -Semoga Allah Merahmatinya dan Meluaskan kuburnya-. Tapi dari sana, timbul pertanyaan, siapakah Sang Pencipta tersebut?

Bagi manusia yang mempunyai akal yang sehat dan hati yang mau menerima kebenaran, maka sesungguhnya Sang Pencipta telah memberitahukan pada ciptaanNya (Makhluknya) tentang diriNya, diantaranya ialah sebagaimana yang Yang Maha Pencipta katakan :


قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (1) اللهُ الصمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4

(yang artinya) :

1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.


Maka Dialah Allah,

Yang tidak ada Sesembahan selain Dia

Dia tidak serupa dengan siapapun, tidak akan pernah serupa dengan manusia dan tidak akan menjelma menjadi manusia, tidak beranak dan dilahirkan

Maka tinggikanlah Kalimat Allah, tidak ada yang serupa, dan Allah tidak menjelma...

Semoga Bermanfaat...

Pesan saya

"NO SARA'