- Beranda
- The Lounge
Pippo Inzaghi : The Pure-Blood Striker
...
TS
dedypasha86
Pippo Inzaghi : The Pure-Blood Striker
Welcome To My World
Spoiler for Cekibrot:
13 Mei 2012menjadi salah satu hari yang menyedihkan bagi saya. Seorang idola saya sejak kecil telah memutuskan untuk berhenti meneruskan karirnya. Dia adalah Filippo “Pippo” Inzaghi. Untuk menghormati inspirasi yang saya dapatkan darinya, saya tulis biografi singkat mengenai karirnya.
Striker kelahiran Piacenza, 9 Agustus 1973 ini mungkin tidak setenar striker-striker lain pada jamannya seperti Batistuta, Ronaldo, maupun Michael Owen. Dia dikatakan tidak memiliki teknik bermain bola dan bahkan Sir Alex Ferguson pun berkata “The lad must have been born offside.” mengingat seringnya gol yang dia ciptakan adalah gol yang berhasil mengelabui mata wasit bahwa sebetulnya dia sedang berada dalam posisi offside.
Tapi tidak banyak striker yang mampu mencetak lebih dari 300 gol dalam karirnya. Pippo bahkan merupakan pencetak gol terbanyak kedua setelah Raul Gonzalez di seluruh kompetisi Eropa. Dan semua gol tersebut terlahir bukan dari teknik bermain sepakbola yang luar biasa, namun dari kegigihan serta insting yang tajam untuk mencetak gol. Striker murni.
Inzaghi memulai karir senior di klub kota kelahirannya Piacenza pada tahun 1991, ketika itu dia masih berusia 18 tahun. Namun Inzaghi hanya bermain dalam dua pertandingan dan kemudian dipinjamkan ke Leffe yang bermain di Serie C1. Bersama Leffe Inzaghi mencetak 13 gol dari 21 pertandingan. Pada tahun 1993 Inzaghi dipinjamkan ke Verona dan berhasil mencetak 13 gol dari 36 penampilan. Setelah sukses dalam masa pinjaman, Inzaghi akhirnya bermain untuk Piacenza dan mencetak 15 gol dari 37 pertandingan. Piacenza berhasil promosi ke Serie A untuk musim berikutnya.
Inzaghi kemudian dibeli oleh Parma, namun hanya mampu tampil dalam 15 pertandingan dan mencetak 2 gol dikarenakan cedera. Gol pertamanya untuk Parma dicetak ke gawang Piacenza. Pippo tidak mampu merayakan gol tersebut dan bahkan dia menangis ketika itu. Musim berikutnya Inzaghi dipinjamkan ke Atalanta. Di sinilah Inzaghi bersinar. Dia berhasil menjadi Capocannoniere atau top-scorer Serie A dengan 24 gol dalam 33 pertandingan. Dia berhasil mencetak gol ke gawang seluruh lawannya dan mendapat penghargaan Seri A Young Footballer of The Year. Pada pertandingan terakhir bersama Atalanta, Inzaghi diberi kehormatan untuk menjadi kapten.
Pippo dibeli oleh Juventus seharga 23 miliar Lira. Di sinilah muncul duet maut Juventus “Del-Pippo”. Kolaborasi antara Del Piero dan Pippo Inzaghi. Ketika Pippo bermain bersama Juventus lah pertama kali saya mengenal olahrga sepakbola. Saat itu usia saya masih sekitar 7 tahun. Dan pertandingan yang paling memorable adalah pertandingan terakhir musim 97/98 Juventus melawan Bologna. Inzaghi mencetak hat-trick pada pertandingan itu. Dari situlah kekaguman saya pada Inzaghi muncul. Dalam karirnya bersama Juventus, Inzaghi juga menjadi pemain pertama yang mencetak dua hat-trick di liga Champion ke gawang Dinamo Kiev dan Hamburg SV.
Karir Inzaghi di Juventus bisa dikatakan tidak istimewa. Mungkin dikarenakan kurangnya teknik individu, pelatih Juventus saat itu Marcelo Lippi terlihat lebih percaya kepada David Trezeguet. Karir Inzaghi akhirnya diselamatkan oleh A.C.Milan setelah mencetak 89 gol dari 165 pertandingan dalam 4 musim bersama Juventus.
Dengan kepindahan Inzaghi ini, saya yang pada mulanya seorang Juventini akhirnya berpindah haluan menjadi seorang Milanisti. Terutama saat itu Milan memiliki Paolo Maldini, Andriy Shevchenko, Kaka, Gennaro Gattuso dan tentu saja pemain favorit saya Andrea Pirlo. Namun musim pertama Inzaghi bersama Milan ternyata harus dinodai oleh cedera selama hampir setengah musin. Inzaghi hanya mampu mencetak 10 gol.
Spoiler for Pic:
Selebrasi emosional selalu dilakukan oleh Pippo di setiap golnya.
Musim 2002/2003 adalah salah satu musim terbaik untuk Inzaghi. Puncaknya adalah ketika dia berhasil menjuarai Liga Champion setelah mengalahkan mantan klubnya Juventus di final dan juga juara Piala Italia. Inzaghi juga menoreh rekor sebagai pemain pertama yang mampu mencetak 3 hat-trick di kompetisi Liga Champion. Musim ini diakhiri dengan 30 gol oleh Inzaghi di semua kompetisi.
Dan momen terbaik untuk Inzaghi menurut saya adalah ketika Inzaghi menjadi pahlawan Milan karena 2 gol yang dicetaknya di final Liga Champion ke gawang Liverpool. Gol pertama merupakan tendangan freekick dari Pirlo yang memantul ke dada Inzaghi dan tidak mampu diselamatkan oleh kiper Liverpool, Reina. Keberuntungan? Keberuntungan adalah salah satu kemampuan yang berguna dalam hidup. Dan gol kedua memanfaatkan umpan terobosan dari Kaka kemudian menggocek Reina di pinggir gawang dan tendangan datar ke arah gawang. Classy! Komentar Pippo seusai pertandingan adalah sebagai berikut.
Spoiler for Buka:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
Spoiler for 6:
Spoiler for Akhir:
“Saya bermimpi mencetak dua gol pada final, dan dua gol yang saya cetak kemarin malam adalah hal yang paling penting dalam hidup saya. Ini adalah pertandingan yang tidak akan terlupakan. (pertandingan) Ini adalah sesuatu yang akan ada selama hidup saya dan dua gol di final ini berbicara dengan sendirinya.”
Kemenangan tersebut menjadi lebih manis karena menjadi pembalasan atas kekalahan Milan pada final Liga Champion tahun 2005 melawan Liverpool. Ketika itu Liverpool berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 setelah sebelumnya tertinggal 3-0 dan menang melalui adu penalti.
Inzaghi juga menjadi bagian dari skuad Italia ketika menjuarai Piala Dunia 2006. Satu-satunya gol yang dia cetak dalam kompetisi tersebut adalah gol khas Inzaghi -memanfaatkan umpan terobosan,menggocek kiper kemudian tendangan ke arah gawang- ke gawang Republik Ceko.
Pada tahun 2009 Inzaghi kembali mencetak hat-trick dan menjadi pemain dengan hat-trick terbanyak di Serie A dalam 25 tahun terakhir. Legendaris.
Setelah Leonardo digantikan oleh Massimilano Allegri sebagai pelatih A.C.Milan, karir Inzaghi sudah sangat menurun. Faktor utama tentu saja faktor usia dan cedera. Inzaghi jarang sekali bermain apalagi mencetak gol. Akhirnya Inzaghi memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama A.C.Milan pada akhir musim 2011/2012. Pertandingan terakhir A.C.Milan di Serie A pada musim tersebut melawan Novara menjadi pertandingan perpisahan bagi Inzaghi juga beberapa pemain legenda Milan seperti Nesta,Gattuso,dan Zambrotta.
“Semua akan indah pada waktunya.” Banyak orang yang berkata demikian. Itu terjadi kepada Pippo. Pada pertandingan perpisahannya, Pippo berhasil mencetak gol kemenangan bagi A.C.Milan yang sebelumnya tertinggal 1-0. Seolah-olah telah diatur oleh semesta, gol yang dicetaknya adalah gol khas yang selalu dia lakukan.
Kini Inzaghi sudah tidak bermain dengan klub manapun. Belum jelas apakah dia akan bermain di liga lain ataupun mengakhiri karir sebagai pemain sepakbola dan menjadi pelatih ataupun jajaran direksi klub. Yang jelas wakil presiden A.C.Milan Adriano Galiani dan Inzaghi sendiri telah menyatakan bahwa suatu saat nanti Pippo akan kembali ke A.C.Milan.
Dengan berakhirnya karir Inzaghi,maka akan semakin langka kita melihat striker murni seperti Inzaghi. Striker yang memiliki insting kuat terhadap bola dan bertekad keras untuk mencetak gol. Inzaghi sendiri pernah mengatakan bahwa penerusnya adalah Alberto Paloschi. Apakah Paloschi mampu memenuhi ekspektasi Inzaghi di kemudian hari? Perlu kita tunggu beberapa tahun ke depan.
Spoiler for Grande Pippo!!!:
Sumber
Demikianlah trit ane gan, semoga bermanfaat, agan" yang ISO dan baik hati ditunggu nya dan
KASKUSER YANG BAIK WAJIB MENINGGALKAN JEJAK
KASKUSER YANG BAIK WAJIB MENINGGALKAN JEJAK
Spoiler for menu spesial hari ini:
+
THANKS FOR VISIT GAN
yukikasep memberi reputasi
1
13.7K
Kutip
98
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru