Kaskus

News

christians.Avatar border
TS
christians.
Beli Asuransi = Beli Uang, Bukan Proteksi
Apa yang ada di pemikiran agan-agan sekalian ketika ane berbicara mengenai asuransi? Beli proteksi-kah? Beli investasi-kah? Atau apa?

Tujuan ane dalam membuat thread ini adalah untuk meng-edukasi agan-agan semua mengenai kenapa setiap dari kita harus punya yang namanya asuransi. Atau bahkan bagi yang sudah memiliki satu, dua, atau banyak polis, kenapa agan-agan nggak pernah cukup punya segitu?

Coba tanyakan pertanyaan ini kepada diri agan-agan sendiri: pada saat keadaan darurat, emergency, atau urgent (PHK, kecelakaan, serangan jantung), sejumlah uang yang mana yang agan-agan lebih ready/siap untuk keluarin, Rp. 1 Juta atau Rp. 2 Milyar? Kalau agan-agan tanya pertanyaan yang sama balik ke ane, jawaban ane sudah pasti. Ane ready/siapnya Rp. 1 Juta saja. Untuk keluarin Rp. 2 Milyar seketika gitu sih bingung juga ya, orang penghasilan aja belum sampai segitu. Nah, kalau contoh kejadian-kejadian yang kita nggak inginkan tiba-tiba terjadi, seperti kecelakaan fatal, pasti butuh ngeluarin sejumlah uang dong untuk biaya perawatan dsb. Anggap-lah total biaya operasi, perawatan, dan penyembuhan Rp. 100 Juta. Jangankan disuru keluar Rp. 2 Milyar, pertanyaannya ketika dokter minta Rp. 100 Juta seketika saat itu juga, agan-agan ready cash nggak? Ane sih gak ready. Nah, jalan keluarnya bagaimana dong? Sekarang agan-agan dan ane mikirnya gini aja, gimana caranya supaya uang Rp. 1 Juta yang ane ready, ane bikin jadi ada Rp. 2 Milyar. Simple! Ane beli aja tuh Rp. 2 Milyar dengan uang ane, Rp. 1 Juta.

Produk asuransi dari dulu sampai sekarang nggak melebihi 5 jari tangan kanan ane: SAKIT, KECELAKAAN, CACAT, USIA KEPENDEKAN (MENINGGAL), dan USIA KEPANJANGAN (TUA).

Beli Asuransi = Beli Uang, Bukan Proteksi

Nah, sekarang ada 5 pertanyaan di 5 jari tangan kiri ane yang agan-agan perlu tanyakan kepada diri agan-agan sendiri. Ini pertanyaannya:

1. Pernah nggak seumur hidup agan-agan, agan-agan punya keluarga, saudara-saudara, teman-teman atau pernah ketemu orang-orang yang kebal dari 5 jari tangan kanan ane barusan (SAKIT, KECELAKAAN, CACAT, MENINGGAL, dan TUA)? Ane sih jujur nggak punya keluarga atau pernah ketemu orang-orang yang kebal dari 5 itu. Nah, kalau agan-agan punya pengalaman seperti ane, apa alasannya ane dan agan-agan sekalian kebal dari 5 itu? Ane nggak punya alasan, bagaimana dengan agan-agan?

2. Dalam hidup agan-agan, agan-agan bisa pilih nggak mau kena yang mana dari 5 itu? Misalkan, agan-agan mau tua aja jangan sampai sakit deh. Ane sih nggak bisa milih mau kena yang mana dari 5 itu dalam kehidupan ane.

Bisa nggak agan-agan pilih mau sakitnya apa dalam kehidupan agan-agan? Misalkan, agan-agan bilang sakit pilek saja deh, ane mah nggak bakalan kena tuh sama yang namanya sakit kanker. Kalau agan-agan tanya nih pertanyaan sama ane, jawaban ane sih simple saja, ane nggak bisa milih mau sakitnya apa dalam hidup ane.

Agan-agan bisa pilih nggak siapa yang harus kena dalam kehidupan agan-agan sekalian? Misalkan, agan-agan pada bilang tetangga saja deh yang kena salah satu dari 5 itu, ane mah nggak bakalan kena gituan. Atau misalkan, agan-agan pada bilang yang nggak cari uang saja deh yang kena, ane mah seumur hidup nggak bakalan kena. Kalau agan-agan pada nanya ane nih pertanyaan ini, ane sih jawabnya juga simple saja. Ane nggak bisa milih siapa yang harus kena.

3. Dalam kehidupan agan-agan, tahu persis nggak kapan agan-agan bakal kena salah satu dari 5 itu? Bisa kena cepat, bisa kena lama bukan? Bisa hari ini juga, besok, 10 tahun kemudian, atau bahkan 20 tahun kemudian bukan? Kita nggak pernah tahu persis ya agan-agan dan ane kapan kena-nya? Ane sih bukan sang Maha-tahu makanya ane nggak bisa tahu persis kapan bakal kenanya. Bagaimana dengan agan-agan?

4. Pertanyaan yang ini pasti agan-agan semua setuju. Benar nggak, kena yang mana saja dari 5 itu, kita semua perlu yang namanya uang CASH? Karena kena yang mana saja, kita pasti mau sehat kembali bukan? Untuk bisa sehat kembali lagi, pasti ada harga yang harus dibayar, dan kita butuhnya uang CASH bukannya sertifikat tanah atau bilyet deposito! Karena kita sepakat 5 hal itu bisa menghampiri kita dan dating tanpa permisi, dan kalau sudah kena, bisa bikin kita ngeluarin biaya yang jelas diluar batas kemampuan kita, makanya ane sebut 5 itu sebagai FINANCIAL DISASTER.

5. Nah, pertanyaan yang terakhir ini simple banget. Kalau sudah kejadian kena salah satu dari 5 itu dan tiba-tiba pada saat itu juga, agan-agan harus ngeluarin sejumlah uang ratusan juta sampai milyaran, agan-agan tinggal pilih salah satu dari ini. Agan-agan mau pake uang cash yang agan-agan sudah simpan dan disayang-sayang pakainya selama ini; uang cash yang tadinya agan-agan simpan baik-baik di rekening agan-agan supaya nanti hari tua enak yang ane gak tau agan-agan simpannya dimana ATAU agan-agan mau pake uang cash yang sudah ready di rekening agan-agan juga yang ada di Allianz karena agan-agan sudah beli uang cash tersebut? Pilihan semua di tangan agan-agan.

Yang ane khawatirkan, jangan sampai kejadian seperti ini terjadi: agan-agan maksud hati nabung setiap bulan supaya nanti satu hari, anak-anak bisa bersekolah tinggi, kalau bisa di luar negeri. Eh, nggak tahunya, agan-agan nih lagi nabung setiap bulannya baik-baik bukan untuk anak-anak agan-agan yang sekolah di luar negeri, tapi anak-anaknya dokter yang sekolah di luar negeri. Ngeri banget kan kalau kejadiannya sampai seperti itu. Tapi sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka, agan-agan sekalian lagi ngelakukin hal tersebut! Semuanya kembali lagi, pilihan di tangan agan-agan sekalian. Kalau ane sih sudah pasti pilih ambil uangnya dari rekening ane yang ada di Allianz karena ane sih maunya yang pasti-pasti saja dan karena juga ane sudah beli sejumlah uang cash besar tersebut yang sampai milyaran dengan uang ane yang ratus ribuan atau jutaan.

Zaman sekarang ini enak banget agan-agan sekalian, kalau kita nggak bisa bikin sesuatu, ya kita beli. Contoh: kalau misalkan kita lagi kepengen banget makan ramen terus kita nggak ngerti cara bikinnya, ya gampang, kita pergi aja ke restoran terus kita beli dan makan deh ramen. Nah, sekarang kalau bener-bener butuh untuk keluarin uang sejumlah Rp. 100 Juta sampai Milyaran untuk sesuatu hal yang kita nggak pernah kepikiran kumpulin uang untuk membayar hal-hal tersebut (kecelakaan fatal, sakit kanker, dsb), mau uang cash dari mana pertanyaannya? Jujur, ane nggak pernah dengar seumur hidup ane kalau ada seseorang yang sengaja kumpulin uang untuk satu hari nanti bayar biaya dokter. Hampir semua dari orang-orang yang ane ketemui maupun kenal ngumpulin uang untuk satu hari nanti pada saat mereka nggak lagi cari uang bisa hidup bahagia dalam arti kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi, jalan-jalan ke luar negeri, dsb. Eh, sadar nggak sadar, suka nggak suka, ternyata mereka lagi ngumpulin uang untuk satu hari nanti dokter mereka yang bisa jalan-jalan ke luar negeri. Seperti yang ane bilang sebelumnya, dengan Rp. 1 Juta yang ane siap untuk keluarin, bagaimana caranya ane bisa punya uang Rp. 2 Milyar dalam seketika di rekening ane untuk hal-hal yang ane nggak pernah kepikiran kumpulin uangnya untuk keluarin. Jawabannya gampang aja agan-agan sekalian. Ane beli aja tuh Rp. 2 Milyar dengan uang yang ane ready saat ini juga.

Sekarang, ane mau cerita tentang pengalaman Bpk. Aman dalam membeli uang yang beliau memang nggak pernah kumpulin sebelumnya. Pada saat ditanya mengenai kesiapan beliau dalam mengeluarkan sejumlah uang untuk hal-hal yang beliau nggak pernah inginkan untuk terjadi, contoh biaya perawatan sakit kanker, beliau bilang bahwa beliau siapnya keluarin Rp. 1 juta daripada Rp. 500 Juta seketika. Dengan Rp. 1 Juta yang Bpk. Aman siap untuk keluarkan maka beliau membeli sejumlah uang sebesar Rp. 2 Milyar. Berikut adalah daftar pembelanjaan uang Bpk. Aman:

Beli Asuransi = Beli Uang, Bukan Proteksi

Dengan uang yang Bpk. Aman ready/siap setiap bulannya, yakni Rp. 1 Juta, si Pak Aman nih membeli sejumlah uang untuk hal-hal yang beliau nggak pernah kumpulin untuk bayar. Rinciannya sebagai berikut:
1. Bpk. Aman membeli uang sebesar Rp. 500 Juta untuk meninggal, tanggungan seumur hidup.
2. Bpk. Aman membeli uang sebesar Rp. 500 Juta untuk kecelakaan sebelum berusia 65 tahun.
3. Bpk. Aman membeli uang sebesar Rp. 500 Juta untuk cacat sebelum berusia 65 tahun.
4. Bpk. Aman membeli uang sebesar Rp. 500 Juta untuk 49+ jenis penyakit kritis sebelum berusia 70 tahun.
5. Bpk. Aman membeli plan tabungan otomatis (ketika terdiagnosa sakit/cacat, beliau stop setoran dan Allianz membayarkan setoran tersebut sampai Pak Aman berusia 65 tahun). Setelah di-kalkulasi, uang yang di beli oleh beliau untuk plan ini adalah Rp. 420 Juta.

Setelah di-jumlah, total uang yang Bpk. Aman beli adalah sebesar Rp. 2,42 M.

Ane mau tanya agan-agan sekalian. Setiap kali agan-agan membeli sesuatu, benar nggak ada harga yang agan-agan perlu bayar? Beli uang juga ada harga yang perlu di bayar. Berapa aja nih biayanya untuk beli sejumlah uang untuk keperluan yang ane udah sebutin diatas. Ini rinciannya:
1. Beli uang Rp. 500 Juta untuk meninggal, harganya hanya Rp. 72.500,00.
2. Beli uang Rp. 500 juta untuk kecelakaan, harganya hanya Rp. 56.250,00.
3. Beli uang Rp. 500 Juta untuk cacat, harganya hanya Rp. 16.250,00.
4. Beli uang Rp. 500 Juta untuk 49+ jenis penyakit kritis, harganya hanya Rp. 52.500,00.
5. Beli uang Rp. 420 Juta untuk plan tabungan otomatis, harganya hanya Rp. 19.300,00.

Jadi kalau dilihat-lihat, harga yang Bpk. Aman bayar setiap bulannya pada saat beliau berumur 30 tahun untuk beli uang total Rp. 2,42 M cuma sebesar Rp. 216.800,00 atau Rp. 2,6 Juta per tahun.
Polling
0 suara
Jika agan-agan punya kesempatan dan lulus persyaratannya, apakah mau punya asuransi?
Diubah oleh christians. 04-04-2013 15:59
0
3.2K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Perencanaan Keuangan
Perencanaan Keuangan
KASKUS Official
9.3KThread7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.