JAKARTA - Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Peribahasa itu rasanya tepat untuk menggambarkan perjalanan seorang Muhamad Al Amin untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.

Berasal dari anak seorang kuli bangunan, mahasiswa Jurusan Matematika itu tidak pernah berani bermimpi untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Dia hanya berencana untuk bekerja selepas SMA. Namun, Amin menyadari, label lulusan SMA akan membuatnya kesulitan untuk meraih pekerjaan.

Akhirnya, karena ajakan seorang teman, Amin mau melanjutkan kuliah. "Saya diberitahu teman kalau ada beasiswa Bidikmisi. Jadi saya coba-coba untuk ikut. Ya mungkin kalau bukan karena informasi itu, saya harus kerja keras lagi untuk kuliah," kata Amin, seperti dinukil dari laman Unesa, Kamis (4/4/2013).

Tidak ingin membuang kesempatan, Amin pun belajar dengan giat selama perkuliahan. Terbukti, meski harus membagi waktu dengan bekerja sebagai kuli bangunan guna membantu orangtua, Amin mampu meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cumlaude, yakni 3,64.

Amin bercerita, kunci sukses antara bekerja dan kuliah yang dimilikinya adalah mampu membagi waktu. Meski bekerja, dia tidak pernah lupa menyempatkan waktu untuk belajar. Maka, tidak mengherankan jika mahasiswa yang pendiam di kelas itu mendapatkan nilai tertinggi di semester satu. "Bersyukur saja IPK yang lumayan bagus," ungkapnya.

Hingga saat ini, Amin mengaku belum memiliki cita-cita untuk ke depan. Dia berharap akan menemukan tujuan hidupnya selama berkuliah.(rfa)
sumber : http://kampus.okezone.com/read/2013/...r-ipk-cumlaude