(Vibiznews – Stock) Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 26,3 poin (0,62%) ke level 4.302,44 (4/12). Beberapa sentimen positif termasuk dari dalam negeri yaitu tingkat inflasi Indonesia yang masih stabil tercatat sebesar 4,31% memberikan dorongan terhadap IHSG.

Semalam bursa Wall Street mengalami pelemahan dimana indeks Dow Jones turun sebesar 59,98 poin (-0,46%) begitu juga dengan indeks S&P terkoreksi -6,72 poin (-0,47%) sedangkan indeks Nasdaq mengalami penurunan sebesar 8,04 poin (-0,27%). Bursa Asia juga ikut mengalami pelemahan terseret turunnya Wall Street dimana indeks Kospi sempat anjlok 8,44 poin (-0,44%) dan indeks Nikkei sempat mengalami penurunan sebesar 51,28 poin (-0,55%).

Secara teknikal saat ini IHSG berada pada pola bearish. Beberapa indikator seperti MACD maupun Stochastic cenderung tertekan turun oleh penurunan yang terjadi beberapa hari terakhir. Penguatan yang terjadi kemarin nampaknya belum memberikan indikasi akan terjadinya rebound. Namun untuk indikator EMA 200 masih bergerak pada pola bullish.

Diperkirakan hari ini IHSG cenderung mengalami pelemahan dengan level support pada kisaran 4.180 dan resistance di level 4.320. Sentimen negatif berasal dari rilis data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang mengalami kontraksi. Tercatat untuk bulan kemarin indeks manufaktur AS sebesar 49,5, dibawah ekspektasi pasar yang mencapai 51,5.

Tentu saja rilis data tersebut kembali meningkatkan kekhawatiran pasar akan kondisi perekonomian AS ditengah ancaman “Fiscal Cliff”. Adapun saham saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini adalah BBRI, BBNI, BSDE, MICE dan SMCB.

http://indonesiainvestmentinstitute.com/