- Beranda
- Berita dan Politik
90 Perusahaan Hengkang, 'Nyali' Jokowi Tak Berkurang
...
TS
kim077
90 Perusahaan Hengkang, 'Nyali' Jokowi Tak Berkurang
Quote:
JAKARTA - Banyaknya perusahaan yang mengancam untuk hengkang dari DKI Jakarta akan membuat angka pengangguran meningkat. Walau begitu, nyali Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi tak berkurang.
“Sudah kita sampaikan, Jakarta memang bukan kota industri. Ini kota jasa dan perdagangan," ujar Jokowi, di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3/2013).
Terkait dengan dampak sosial karena banyaknya pengangguran di Ibu Kota, mantan wali kota Solo ini mengakui tak memusingkan hal itu. "Kalau terjadi seperti itu bagaimana? Ya, kita sedang mempersiapkan investasi lain," tegasnya.
Di dunia usaha manapun, lanjut Jokowi, itu sama saja, di mana sebuah wilayah, daerah maupun negara yang membutuhkan perusahaan tersebut, maka mereka akan lari ke sana. "Kita sudah berusaha dia untuk tidak pergi, tapi kita tidak bisa memaksa dong. Masa kita pegang-pegang tangannya," tuturnya.
Senada dengan Jokowi, wakilnya, Basuki T Purnama (Ahok) menyatakan akan terus berupaya bagi para buruh untuk dapat bekerja di tempat lain. Namun, Ahok mengakui bahwa ancaman perusahaan untuk hengkang dari DKI Jakarta menjadi permasalahan tersendiri.
"Ya pasti ada masalah. Tapi kita lebih bermasalah kalau menggaji orang di bawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Perbudakan juga begitu loh. Lagian juga kalau di bawah KHL, mereka sudah tidak cocok buka usaha di sini," kata Ahok.
Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) perwakilan DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyatakan, kenaikan UMP 2013 sangat memukul dunia usaha khususnya sektor padat karya, perusahaan garmen dan tekstil di Kawasan Berikat Nusantara. Perusahaan di sektor tersebut pun sudah mulai melakukan rasionalisasi dengan melakukan pengurangan karyawan secara bertahap dengan cara tidak memperpanjang kontak kerja sebagaimana lazimnya dilakukan setiap tahun.
Sampai dengan Maret 2013, jumlah pekerja yang kontrak kerjanya tidak lagi diperpanjang sudah mencapai 3.447 orang dan akan bertambah setiap bulannya. Bahkan, para perusahaan di sana sudah berencana merelokasi pabriknya keluar Jakarta seperti ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, bahkan ada yang relokasi di Vietnam.
"Data yang kami dapat dari 41 perusahaan di sana mempekerjakan 42.015 karyawan, tentu nasib mereka akan sangat terancam tahun ini, karena perusahaan sudah berencana merelokasi pabrik ke luar Jakarta," kata Sarman.
“Sudah kita sampaikan, Jakarta memang bukan kota industri. Ini kota jasa dan perdagangan," ujar Jokowi, di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3/2013).
Terkait dengan dampak sosial karena banyaknya pengangguran di Ibu Kota, mantan wali kota Solo ini mengakui tak memusingkan hal itu. "Kalau terjadi seperti itu bagaimana? Ya, kita sedang mempersiapkan investasi lain," tegasnya.
Di dunia usaha manapun, lanjut Jokowi, itu sama saja, di mana sebuah wilayah, daerah maupun negara yang membutuhkan perusahaan tersebut, maka mereka akan lari ke sana. "Kita sudah berusaha dia untuk tidak pergi, tapi kita tidak bisa memaksa dong. Masa kita pegang-pegang tangannya," tuturnya.
Senada dengan Jokowi, wakilnya, Basuki T Purnama (Ahok) menyatakan akan terus berupaya bagi para buruh untuk dapat bekerja di tempat lain. Namun, Ahok mengakui bahwa ancaman perusahaan untuk hengkang dari DKI Jakarta menjadi permasalahan tersendiri.
"Ya pasti ada masalah. Tapi kita lebih bermasalah kalau menggaji orang di bawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Perbudakan juga begitu loh. Lagian juga kalau di bawah KHL, mereka sudah tidak cocok buka usaha di sini," kata Ahok.
Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) perwakilan DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyatakan, kenaikan UMP 2013 sangat memukul dunia usaha khususnya sektor padat karya, perusahaan garmen dan tekstil di Kawasan Berikat Nusantara. Perusahaan di sektor tersebut pun sudah mulai melakukan rasionalisasi dengan melakukan pengurangan karyawan secara bertahap dengan cara tidak memperpanjang kontak kerja sebagaimana lazimnya dilakukan setiap tahun.
Sampai dengan Maret 2013, jumlah pekerja yang kontrak kerjanya tidak lagi diperpanjang sudah mencapai 3.447 orang dan akan bertambah setiap bulannya. Bahkan, para perusahaan di sana sudah berencana merelokasi pabriknya keluar Jakarta seperti ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, bahkan ada yang relokasi di Vietnam.
"Data yang kami dapat dari 41 perusahaan di sana mempekerjakan 42.015 karyawan, tentu nasib mereka akan sangat terancam tahun ini, karena perusahaan sudah berencana merelokasi pabrik ke luar Jakarta," kata Sarman.
SUMBER
0
8.9K
Kutip
91
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya