Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mediabenarAvatar border
TS
mediabenar
KAI pilih impor kereta bekas Jepang daripada buatan INKA
Sabtu, 23 Maret 2013 17:40:00

PT Industri Kereta Api (INKA) sudah mampu memproduksi kereta listrik (KRL) untuk kebutuhan angkutan umum Jabodetabek. Namun PT KAI selaku operator jalur commuter line dua tahun ini lebih memilih mendatangkan kereta bekas dari Jepang.

Direktur Utama INKA Agus Purnomo memaklumi pilihan PT KAI yang memilih impor kereta bekas ketimbang membeli kereta dari INKA. Sebab, pemerintah mewajibkan operator layanan kereta menetapkan batas maksimal harga tiket.

Karena harus murah, maka KAI pasti lebih suka bila biaya pengadaan kereta baru terjangkau untuk menutup kebutuhan operasional.

"Harga satu KRL bisa USD 1 juta satu gerbong, di luar negeri seperti Jepang KRL baru malah USD 1,8 juta. Tapi tarifnya diatur pemerintah, tidak boleh tinggi, sehingga yang saya tahu, bagaimana investasi ini kembali sehingga kalau beli baru tidak balik duitnya," ungkap Agus di Kantor Pusat KAI, Madiun, Sabtu (23/3).

Dari pandangannya, sebetulnya kalau harga KRL bisa sesuai prinsip keekonomian, maka besar peluang harga KRL buatan INKA tidak dianggap terlalu mahal oleh operator. Apalagi di kawasan regional, hanya BUMN asal Madiun itu yang memiliki kemampuan memproduksi kereta listrik.

"Potensi kami yang sudah terpakai baru 50 persen, KRL baru INKA yang bisa buat (di kawasan)," ungkapnya.

INKA pertama kali memasok KRL untuk PT KAI pada 2011. Jumlahnya 40 kereta. Perusahaan pelat merah ini belajar membuat KRL dari Perusahaan Jepang Hitachi. Kini insinyur-insinyur INKA sudah mampu mendesain KRL sendiri.

Untuk memperluas pasar KRL buatan Indonesia, INKA menggandeng konsorsium Bombardier. Perusahaan berpusat di Kanada itu memiliki cabang di Swedia yang khusus memproduksi kereta api.

Diharapkan, nama besar Bombardier yang lebih dikenal sebagai produsen pesawat dapat mendongkrak INKA saat mengikuti tender. Khususnya ketika bersaing dengan kereta asal China. Setidaknya efek kerja sama sudah terasa dengan keberhasilan INKA lolos tes pertama pengadaan KRL eksekutif dari Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta.

"Bombardier ini sudah lama di Indonesia, Garuda Indonesia juga partner mereka. Perfomance dijamin seperti kelas dunia itu yang kita tonjolkan, hampir semua lokomotif di Eropa pakai Bombardier, udah proven lah. Enggak ada yang meragukan," kata Agus.
sumber:
http://www.merdeka.com/uang/kai-pili...atan-inka.html

emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak mantap KAI memang jenius lebih baik yg bekas kan murah diawal dan utk jangka panjang siapkan beli sparepart sering2. ya namannya bekas kan harus di perbaiki dulu dari pada beli yg baru.

cintailah kereta bekas buatan luar negeri dari pada buatan karya anak bangsa.

Kereta Buatan Indonesia Go International, INKA Tawarkan 40 KRL ke Filipina
[INKA] Ekspor ke negara Asia
PT INKA bidik pasar luar negeri
Diubah oleh mediabenar 29-03-2013 12:54
0
6.6K
81
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.