Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

SoeRaBaJaAvatar border
TS
SoeRaBaJa
Antikarat, Jangan Mandi Seminggu
Antikarat, Jangan Mandi Seminggu
Mobil baru belum tentu terlindungi dengan antikarat. Bahkan, yang sudah menggunakan antikarat sekalipun, belum sepenuhnya aman. Terdapat beberapa kondisi yang mampu membuat lapisan antikarat akhirnya ‘cacat'.

Pada aplikasi awal, semua bagian pasti ikut dilapis. Seperti bagian dalam dari pintu (gbr.1), kemudian kolong-kolong, bahkan sampai bagian dalam kap mesin. Mudahnya, tidak ada bagian yang dilepas, cukup dimasukkan melalui lubang-lubang yang tersedia, kemudian disemprot penetran serta sealant, tentu dengan alat khusus.

Hanya saja, ada satu peringatan yang sebaiknya diikuti. Mobil enggak boleh mandi dulu nih. "Kalau sudah di antikarat, dalam jangka waktu 1 minggu sebaiknya jangan dicuci steam dulu (gbr.2). Sebab akan mengubah tekstur yang ada," sebut Nantaat Sadeq, SE, MM, General Manager PT Tuffindo Raya, produsen antikarat Tuff-Kote Dinol. Meski demikian, tidak mengurangi performa dari antikarat tersebut.

Selain itu, ada beberapa saran lain demi menjaga performa tersebut. Datang ke dealer, paling tidak setahun sekali untuk dilakukan pengecekan dan penambahan lapisan. Untuk Tuff-Kote Dinol, biayanya sekitar Rp 200 ribu dalam sekali ‘berobat'.

Lho kok ditambah lapisan? Tenang, bukan karena lapisan antikarat tersebut terlepas, namun mengantipasi adanya ‘luka' pada antikarat tersebut.

Lecet pada antikarat bisa disebabkan beberapa faktor. Kebiasaan konsumen atau tenaga pencuci mobil yang menggosok bagian kolong sepatbor (gbr.3) menggunakan sikat jadi salah satu faktor, terlebih kalau pakai sikat kawat.

Hindari juga mencuci kolong mobil menggunakan minyak tanah atau solar. Meski bagian kolong akan terlihat rapi, bersih dan hitam mulus. "Tidak langsung rusak memang dan juga tidak terlihat, tapi pasti memiliki efek buruk," tegas pria ramah ini.

Mobil yang terlalu pendek atau ceper (gbr.4) dan kerap kali mentok di polisi tidur, jelas akan merusak lapisan antikarat. Meski diyakini tak sampai lepas, tapi perilaku tersebut akan membuat umur lapisan antikarat semakin pendek. Meski demikian, loncatan krikil, tanah keras atau lainnya tidak akan merusak lapisan pelindung tersebut.

Khusus yang kemarin tertimpa musibah banjir. Tenang saja, antikarat enggak serta merta rusak atau hilang kok. Jadi, masih bisa melindungi pelat bodi dari serangan karat.
0
2.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.