Burung

Mungkin pendaur ulang alam terbesar adalah burung. Beberapa spesies burung diperkotaan telah beradaptasi dengan kehidupan di lingkungan manusia dengan membangun sarang mereka dengan apa pun yang tersedia, yang sering kali berisi barang-barang dibuang seperti klip, kertas, benang dan lainnya

Bowerbirds dari New Guinea dan Australia, membangun sarangnya yang rumit dan mencolok mata dalam rangka untuk menarik pasangan, seringkali akan mengumpulkan sampah warna-warni (seperti tutup botol dan plastik) Dengan kata lain, daur ulang dianggap seksi bagi burung-burung!

Tentu saja, seperti burung merpati dan burung camar juga mengambil keuntungan dari semua sisa makanan yang ditinggalkan oleh orang-orang, melahap apa yang mereka bisa.

Keong kelomang

Keong Kelomang tidak tumbuh dengan kerang mereka sendiri, sehingga untuk melindungi diri mereka harus menyelamatkan kerang ditinggalkan oleh kehidupan laut lainnya, biasanya dari siput laut. Dan terkadang mereka akan menggunakan apa pun yang dapat mereka temukan, misalnya botol kaca, kaleng.

Seiring pertumbuhan badan mereka, mereka harus mencari kerang baru yang lebih cocok. Dengan cara ini, para krustasea lucu ini terus mendaur ulang cangkang mereka.

Laba-laba penenun

Spesies Cyclosa ginnaga, menghiasi jaring dengan puing-puing apapun yang dapat ditemukan, seperti daun dan ranting. Meskipun tujuan utama dari dekorasi agak menyeramkan (untuk memikat di mangsa, atau untuk menyembunyikan anyaman),

Banyak laba-laba penenun membangun sarang mereka setiap hari, sehingga mereka selalu sibuk mendaur ulang. Hal ini membantu menjaga jaring mereka dan lingkungan sekitar mereka bersih!

Kumbang kotoran

Ini adalah pekerjaan kotor, tapi seseorang harus melakukannya. Ya, bahkan kotoran terlalu berharga untuk dibiarkan sia-sia, dan mungkin tidak ada hewan yang memahami hal ini lebih baik daripada kumbang kotoran. Serangga ini hidup untuk mengumpulkan dan menggunakan kotoranuntuk membangun rumah mereka, makan dan bertelur di dalamnya.

Gurita

Gurita mungkin adalah invertebrata paling cerdas di planet ini, terutama kecerdikan mereka dalam penggunaan alat. Beberapa spesies, seperti gurita urat, telah terlihat membangun tempat persembunyiannya dari puing-puing dibuang yang ditemukan tergeletak di sekitar, dari batok kelapa retak, kerang laut ditinggalkan, botol kaca dan kemasan lainnya dibuang sebagai sampah.

Karang

Telah diperkirakan bahwa 75 persen dari semua terumbu karang di seluruh dunia terancam, tetapi ada juga alasan untuk berharap. Meskipun meraka sangat sensitif terhadap perubahan di lingkungan mereka, hewan-hewan ini juga sangat beradaptasi dan mereka bersedia untuk melekatkan diri pada hampir semua permukaan yang keras yang berada disekitar mereka. Ini termasuk bangkai kapal, pipa bawah laut dan bahkan rig minyak. Dengan mendaur ulang reruntuhan di dasar laut, mereka juga menyediakan habitat bagi spesies lain yang tak terhitung jumlahnya yang mengandalkan ekologi terumbu karang untuk bertahan hidup.