Dewasa ini, nama atau sebutan Papua untuk wilayah Indonesia diujung paling timur sudah biasa kita gunakan. Padahal dalam sejarah kaum Nasionalis, pernah sebutan itu tidak disukai bahkan ditolak keras oleh sebagaian penduduk yang mendiami wilayah Papua, karena maknanya dianggap merendahkan martabat rakyat karena nama Papua seringkali disosialisasikan dengan kata hitam, bodoh, rambut keriting untuk menghina orang Irian oleh para petugas pemerintah dan guru-guru pada waktu itu yang berasal dari Indonesia Timur. Nama Papua sendiri pemberian dari bangsa Portugis yang pertama kali menemukan pulau Papua dan menjuluki mereka berdasarkan ciri-ciri fisik dan stereotype orang kulit putih terhadap orang kulit hitam d eropa,dan agan2 tahu sendiri klo stereotype orng kulit hitam pada jaman dahulu adalah sebagai budak.

Sebagai solusinya sebenarnya pemerintah dating dengan nama Irian jaya,dalam versi Soeharto nama tersebut berarti Ikut Republik Indonesia, Anti Nederland (join/follow the Republic of Indonesia, rejecting the Netherlands) disingkat Irian walaupun pembuatan akronim itu teresan d paksakan,karena nama Irian sudah ada dari dulu yg mengacu pada nama Guinea Baru. Nama Irian menurut ane lebih pantes d pakai toh kalau d artikan dari bahasa Irian itu berarti “bumi yang panas”,Irian lebih g Sara d banding Papua. So for now on,we should stop calling Papua and call it Irian Instead