Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tengbajaAvatar border
TS
tengbaja
Penembak Tahanan LP Cebongan Lakukan dengan Sempurna





Siapa pelaku pembantaian empat terdakwa di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, hingga saat ini masih misterius. Indikasi-indikasi mengarah institusi tertentu karena dilakukan orang profesional.

Hal itu terlihat dengan rapinya modus yang digunakaan mirip pasukan elit yang terlatih.

"Jika melihat modus yang dilakukan tidak ada salahnya mengarah ke institusi tertentu, namun bukti-bukti yang ada di lapangan tidak ada yang mengarah ke sana. Selain itu, saat operasi tingkat kesalahan pelaku mendekati nol artinya sempurna," kata Pengamat Militer Muhadjir Efendi kepada Okezone, Senin (25/3/2013).

Pria yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan, informasi yang didapat saat beraksi pelaku menggunakan senjata AK47.

Sementara standar senjata organik yang digunakan pasukan elit Indonesia adalah jenis SS1 dan SS2. Namun bukan berarti pasukan elit tidak mahir menggunakan senjata AK47, karena pasukan terlatih harus mahir menggunakan senjata apapun.

Indikasi yang mengarah ke itu dilandasi pada aksi tuntut balas, karena empat terdakwa yang menjadi korban penembakan, merupakan pelaku penusukan anggota Komando Pasukan Khusus Grup II Kandang Menjangan Kartosuro, pada Selasa dinihari lalu di Hugo's Cafe, di Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman.

Sementara, bukti-bukti di lapangan tidak ada. "Operasi ini mendekati sempurna tidak meninggalkan jejak," katanya.

Pria yang pernah mengenyam pendidikan pertahanan militer di Pentagon, Amerika Serikat, ini menjelaskan, analisa pelaku pembantaian LP Cebongan diumpamakan bukan anggota pasukan elit TNI. Bisa saja, pembantaian dilakukan oleh warga sipil.

"Saat ini kan banyak jasa-jasa keamanan yang pelatihannya menggunakan standar TNI bahkan bisa saja setara dengan pasukan elit. Kemungkinan itu pasti ada, masalahnya hukum tidak bisa berdasarkan asumsi melainkan harus berdasarkan bukti," katanya.

Dia berharap, kasus ini segera terungkap. "Saya pesimis Polisi bisa mengungkap, tapi mereka harus berusaha agar kasus ini segera jelas siapa pelaku. Tidak dibenarkan cara main hakim sendiri," tukasnya.

sumber
0
6.5K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.