Pamekasan (beritajatim.com) - Cuaca panas yang sangat ekstrem melanda Pamekasan dan sekitarnya. Kondisi ini memberikan berkah tersendiri pada Syaiful Bahri (35), salah satu pedagang es degan di Jl. Raya Sumenep, Desa Trasak, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.

Pedagang asal Desa Tentenan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, itu memulai usahanya sejak dua tahun yang lalu. Dengan penuh aral dan rintangan, baik dari para pembeli ataupun akibat telatnya pengiriman buah degan yang senantiasa dinikmatinya sebagai tanda bahwa dirinya merasa ada keluarga yang harus dinafkahinya.

"Saya buka warung disini sudah sekitar dua tahunan dan sudah banyak pengalaman yang bisa saya ambil dari para pembeli. Bagaimanapun harus jualan, karena masih ada istri dan anak yang harus saya penuhi kebutuhannya," kata Syaiful, Sabtu (23/03/2013) siang.

Buah degan yang didatangkan dari Desa Kertagenah Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, dan terkadang didatangkan dari Desa Legung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, bilamana stok yang di Pamekasan habis. Dipatok harga Rp. 5 ribu/buah dengan harga kolakan Rp. 4 ribu/buah. "Saya mematok harga 5 ribu/buah dan hanya untung seribu rupiah per buah," sambung Syaiful.

Hal senada juga dikatakan Sapra'e (58), asal Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, yang mengamini apa yang dikatakan Syaiful. Akan tetapi, ia menambahkan, dirinya sangat bersyukur dengan keadaan. Disebabkan, bilamana musim hujan tiba, dirinya kulakan dugan sebanyak 600 buah dan baru habis dalam waktu seminggu. Tapi dengan keadaan seperti sekarang, ia merasa beruntung dikarenakan buah degan sebanyak 500 buah bisa habis dalam rentang waktu dua hari saja.

"Kalau musim hujan degan 600 buah bisa habis selama seminggu, dan al-Hamdulillah bilamana musim panas seperti sekarang, 500 buah degan bisa habis dalam waktu dua hari saja," pungkas Sapra'e. [pin/but]

http://www.beritajatim.com/detailnew...egan_Bersyukur

tadi siang surabaya juga panas banget di jalan dekat gaint nyangkruk dulu cari es campor seger

bagaimana daerah lain di indonesia apa udah mulai panas kah