Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

emperasankoAvatar border
TS
emperasanko
|PPP Serang PKS| Petinggi PPP Tuding Mentan Biang Kisruh Harga Bawang
Kamis, 21 Maret 2013 , 20:15:00
Petinggi PPP Tuding Mentan Biang Kisruh Harga Bawang


JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR RI Rhomahurmuzy mengatakan, sebelum adanya regulasi impor holtikultura yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian harga bawang relatif stabil dan tidak memberatkan konsumen.

"Tapi begitu Kementan mengeluarkan izin importir dari semula hanya ada 21 menjadi 131 importir holtikultura, harga bawang langsung melonjak,"kata Rhomahurmuzy di press room DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).


Rhomy mengungkapkan keheranannya terkait 21 importir lama yang siap dengan jaringan distribusi, tapi diberi kuota impor kecil. Sedangkan 131 importir baru malah diberi kuota besar.

Apakah ada permainan antara importir dengan pemegang kebijakan di Kementan? Rhomy hanya menyarankan sebaiknya hal tersebut ditanyakan langsung kepada Menteri Pertanian Suswono.

"Yang paling kompeten menerangkan apakah ada atau tidak permainan, tanyakan ke Suswono," tegasnya.

Lebih lanjut Sekjen DPP PPP itu memerkirakan, keuntungan importir bawang selama harga bawang melonjak mencapai sekitar Rp2,8 triliun. (fas/jpnn)

Code:
hxxp://www.jpnn.com/read/2013/03/21/163827/Petinggi-PPP-Tuding-Mentan-Biang-Kisruh-Harga-Bawang-



Melonjaknya Harga Bawang, Mentan Melanggar UU
21 Maret, 2013 | Filed under: Nasional | Posted by: Redaksi


JAKARTA (Berita) Mengenai melonjaknya harga bawang sekaligus kelangkaan yang meresahkan masyarakat dalam dua pekan terakhir ini bisa saja terjadi permainan antara importir, kartel, pemburu rente dengan orang-orang parpol untuk kepentingan politik di 2014. Namun, masalah rente itu selalu terjadi apakah menterinya dari parpol atau tidak, seperti sebelum reformasi dulu.

Hanya saja dengan kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) yang memperbanyak pengeluaran izin importir dari 21 menjadi 131 importir, justru makin memperumit impor bawang dan distribusinya ke tengah masyarakat. Banyaknya surat menteri itu justru melanggar UU dan Permentan sendiri.

“Padahal, sebelum ada aturan Mentan impor bawang dan holtikutura lainnya berjalan normal, sebaliknya setelah adanya aturan RIPH (Rekomendasi Impor Produk Holtikultura), dan SPI (Surat Perizininan Impor) malah makin semrawut,” tandas Ketua Komisi IV DPR RI Rhomahurmuzy yang juga Sekjen DPP PPP itu bersama peneliti LIPI Dhany Agung dalam diskusi “Harga Bawang Meroket, Di mana Peran Negara?” di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (21/3).

Lalu, apakah ada permainan antara importir dengan pemagang kebijakan di Kementan, Rhomy menegaskan sebaiknya hal itu ditanyakan langsung ke Pak Suswono. Yang jelas keuntungan impor dari bawang saja bisa mencapai Rp 2,8 triliun. Tapi, yang menjadi pejahat sesungguhnya katanya, adalah IMF (International Monetary Fund). Lembaga ini yang secara agresif menjerat negara-negara sasaran dalam jaring sistem liberal dan mematikan dengan apa yang disebut aturan Letter of Intent (LoI) dengan Indonesia, termasuk dalam pasar bebas atau AFTA (Asia free trade area) dengan China dan dunia lainnya.

Sementara menurut UU No.13/2010 tentang impor, impor itu bisa dilakukan setelah kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.Tapi, terbukti setelah terbitnya LoI tersebut produksi pangan Indonesia hancur, ditambah lagi impor yang dilakukan selama ini tidak disertai akurasi data pangan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Selain itu Rhomy mempertanyakan, kenapa 21 importir lama yang siap dengan distribusi alokasi impornya kecil, tapi 131 importir baru dengan RIPH yang dibuat malah alokasinya besar. “Jadi, kemungkinan ada masa kekosongan tak diterbitkannya RIPH, dan atau sengaja RIPH nya diperlambat agar terjual terlebih dulu ke importir,” tambah Rhomy.


Karena itu lanjut Rhomy, Komisi IV mendesak Mentan Suswono mempercepat pengeluaran RIPH tersebut agar tak ada masalah dengan impor. Terkait itu, Komisi IV DPR akan Raker dengan Mentan Suswono pada Selasa (26/3) pekan depan untuk memperjelas masalah impor bawang dan juga daging serta holtikultura lainnya, agar tidak merugikan rakyat. “Jangan sampai surat menteri yang retroaktif, itu melegalkan yang haram atau melegalisasi yang ilegal. Kalau demikian, maka Menteri melawan sekaligus melanggar aturan di atasnya, yaitu UU dan peraturan menteri (Permen) sendiri,” tambah Rhomy.

Anehnya lagi menurut Dhany, impor bawang itu bukan saja dari China, tapi juga dari Belanda, Perancis, dan India. “Jadi, surat dan peraturan menteri itu menimbulkan pertentangan dengan melonjaknya harga bawang sendiri. Jadi, memang harus ada proteksi atau perlindungan untuk ketahanan pangan di negeri ini dengan peningkatan produksi, keseimbangan harga dengan barang impor, insentif petani dan atau bisa melibatkan Perum Bulog,” katanya.

Padahal kata Rhomy, amanat UU No.8 tahun 2012 tentang pangan dan UU No.13 tahun 2010 tentang holtikultura tersebut bertujuan untuk melindungi petani domestik. Tapi, diakuinya dengan kesemrawutan tata kelola impor dan pengelolaan pangan pasca LoI dengan IMF tersebut, plus adanya pengusaha dan kebijakan pejabat yang tidak bertanggungjawab, maka impor menjadi tak terkendali, dan karenanya semua harus dievaluasi secara komprehensif dalam pencapaian kedaulatan dan ketahanan pangan dalam negeri.

Code:
hxxp://beritasore.com/2013/03/21/melonjaknya-harga-bawang-mentan-melanggar-uu/


emoticon-CoolKetidakbecusan Suswono mentan dari PKS semakin dibredeli.
0
2K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.