Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yusuf63Avatar border
TS
yusuf63
Lady Diana Bermalam di Pulau Moyo


Jika Lombok memiliki kawasan obyek wisata Putri Mandalika, maka Sumbawa memiliki Air Terjun Lady Diana.

Pulau Moyo merupakan salah satu dari sekian ikon pariwisata wisata yang tergolong eksklusif di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau mungil yang terletak di Kabupaten Sumbawa tersebut semenjak dikemas menjadi kawasan obyek wisata keberadaanaya langsung melambung hingga ke laur negeri.

Betapa tidak! Putri cantik kerajaan Inggris Lady Diana semasa hidupnya merupakan salah seorang yang telah mendorong pariwisata NTB menjadi populer di mata dunia internsional setelah ia datang dan menginap di hotel eksklusif Amanwana Resort sekitar Agustus 1993 lalu.

Lady Diana khusus datang ke Pulau Moyo untuk menikmati sepi dan nikmatnya alam obyek wisata yang satu ini. Kedatangannya pun secara diam-diam dan baru diketahui setelah yang bersangkutan meninggalkan Bali.

Kedatangan Lady Diana ke Sumbawa tidak sebagaimana wisatawan lainnya, ia menggunakan pesawat khusus dan mendarat di bandara Brang Biji di Sumbawa Besar kemudian dijemput langsung oleh mobil di mulut pintu pesawat.

Ketika itu, sebuah mobil Mercy dan Toyota Kijang langsung memasuki landasan merapat di bawah pesawat khusus Nugrasanta milik Ponco Sutowo, waktu itu Senin pagi, 16 Agustus 1993 sekitar pukul 11.42. Lady Diana bersama 11 orang anggota rombongannya - tiga orang lainnya wanita sebaya dan selebihnya adalah pengawalnya.

Selanjutnya, Lady Diana diangkut menggunakan kapal Cruise milik Amanwana Resort - sebuah hotel baru di pulau Moyo yang baru melakukan operasionalnya 14 Juli 1993.

Kapal mewah cruise yang mampu mengangkut 40 orang penumpang - ini membawa Lady Diana ke Amanwana Resort di Gedal-Brangsedo - lokasi Amanwana Resort - sekitar satu jam penyeberangan dari Pelabuhan Badas Sumbawa Besar.

Selama dua malam tiga hari Lady Diana berada di sana, menginap di tend beach - kamar tenda yang berada di pinggir pantai yang tarifnya waktu itu masih sekitar 800 dolar semalam atau sekitar satu juta rupiah termasuk pajak. Rabu siang, 18 Agustus 1993, pukul 12.35 dengan pesawat yang sama Lady Diana terbang kembali ke Denpasar.

Lady Diana sebelumnya mampir di Denpasar menggunakan pesawat carteran KAL Air mendarat di Ngurah Rai tanpa melalui prosedur resmi pemeriksaan kedatangan dan menginap di Amanusa Hotel di Nusa Dua Bali.

Di P. Moyo Lady sempat menikmati air terjun Matajitu jauh dari keramaian dan tersembunyi sehingga tidak terganggu.

Sebagaimana tamu eksklusif yang dilindungi, tamu yang rileks di situ biasanya melakukan aktivitas berenang, menyelam, tracking dan menikmati kicauan burung. “Saya dengar ia sempat berenang dan menikmati sunset” tutur salah seorang karyawan Aman Wana yang ketika itu tidak bersedia disebutkan namanya.

Amanwana Resort dibangun oleh PT.Moyo Safari Abadi. Hotel mewah yang kecil tapi unik ini beratap tenda kemah yang disebut tend bukan room. Amanwana Resort ditangani jaringan hotel Aman, seperti juga Amandari-Ubud dan Amanusa-Nusa Dua di Bali.

Tidak sebagaimana lazimnya sebuah hotel mewah, hotel bintang seperti itu adalah hotel yang untuk pertama kalinya di Indonesia, merupakan hotel mewah di dalam hutan yang hanya menggunakan atap dari kain tenda.

Sebagai kawasan wisata yang ekslusif tidak sembarang orang bisa ke Pulau Moyo , mereka kebanyakan wisatawan asing dan karena itu pula harus melalui prosedur yang jelas. Sebab nantinya para tamu akan diangkut secara khusus menggunakan kapal khusus dengan lama perjalanan dari Pelabuhan. Badas ke Pulau Moyo sekitar lebih kurang satu jam.

P. Moyo yang diplot sebagai kawasan wisata berburu dan wisata laut ini memang benar-benar mengasyikkan. Di sana terdapat berbagai jenis satwa lindung diantaranya burung bertong yang jika bertelur lebih besar telurnya daripada burung itu sendiri. Aneh memang. Tetapi burung-burung di sana tidak boleh diganggu, untuk wisata berburu hanya terhadap menjangan saja yang jumlahnya mencapai ribuan ekor. Itupun tidak sembarang tembak, sarat dengan aturan, karena yang diperlukan di sana tidak asal tembak dan dapat buruan, melainkan lebih kepada nilai seni berbuburu (Angga).

Sumber: http://lombokone.blogspot.com/

Diubah oleh yusuf63 21-03-2013 06:46
0
2.8K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Mancanegara
MancanegaraKASKUS Official
5.9KThread2.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.