pada malam hari gigi udin terasa sakit sekali, udin memutuskan besok pagi giginya harus di cabut karena udin tidak tahan lagi.
sesampainya di klinik udin bertemu dengan dokter gigi dan berkonsultasi.
setelah berkonsultasi dan sudah di cabut gigi udin dokter pun memberi tahu keadaan gigi udin.
dokter: gigi bapak sudah di cabut yang bagian bawah bawah karena sudah keropos, begitu juga gigi atas bapak.
udin: loh ko yang atas juga, kan yang atas gak sakit dok.!
dokter: iya karena untuk menghindari tertularnya dengan gigi lain karena yang atas juga mulai terinfeksi.
udin: okelah kalo begitu, ngomong-ngomong berapa biayanya dok?
dokter: untuk bapak saya kasih gratis karena bapak pasien pertama saya yang datang pagi-pagi.
udin: terima kasih dok kalo begitu.
sesampainya dirumah, udin langsung memeriksa giginya di kaca, udin kaget karena salah satu giginya yang di cabut adalah gigi emas kesayangannya.
udin: pantesss dokter itu gak mau di bayar, lho gigi emasku di cabut juga.

kepala sekolah: satpam, coba kamu ukur tiang bendera itu berapa meter tingginya.
satpam: siap pak.!! (sambil membawa meteran, satpam memanjat tiang bendera)
kepala sekolah: satpam, nanti kamu jatuh kalau memanjat begitu, kan bisa kamu robohkan lalu kau ukur.
satpam: kalau di robohkan dulu baru di ukur, itu bukan mengukur tinggi pak, tapi mengukur panjang.
kepala sekolah:

penumpang: ke lapangan banteng berapa pak?
tukang becak: sepuluh ribu pak.!!
penumpang: lima ribu aja lah dekat saja kok, itu keliatan.
tukang becak: langit juga keliatan, bapak mau narik kesana? saya bayar lima ribu.
penumpang: