Belakangan ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat desakan dari publik supaya berani memeriksa anggota keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu putra bungsu SBY Edhie Baskoro atau Ibas.

Pasalnya, ada tiga fakta yang tmengindikasikan anggota keluarga Cikeas itu menerima setoran sejumlah uang terkait proyek Hambalang.

Ketiga fakta tersebut mengungkapkan adalah, pertama, pengakuan pemilik perusahaan Grup Permai, Muhammad Nazaruddin. Kedua; laporan keuangan Permai Grup yang telah disita KPK. Ketiga, pengakuan staf keuangan Nazaruddin, Yulianis, di persidangan Tipikor.

Sehubungan dengan masalah tersebut, BARATAMEDIA mewawancarai praktisi hukum Niko Adrian yang juga anggoata Dewan Kehormatan Kode Etik DPP Asosiasi Pengacara Hukum Indonesia (APHI), melalui blackberry mesengger, Rabu (20/03).

Lanjutkan laporan wawancara ke BARATAMEDIA